IHSG Dibuka Menguat, Ikuti Kenaikan Regional  

Reporter

Editor

viva

Kamis, 29 November 2012 09:38 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menguatnya bursa Wall Street semalam yang diikuti bursa regional dapat memberikan dukungan bagi indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia untuk kembali menguat pagi ini.

Bursa Jakarta yang mengalami pelemahan kemarin dapat dijadikan momen untuk kembali melakukan akumulasi terhadap saham-saham unggulan yang mengalami koreksi cukup dalam.

“Nilai tukar rupiah yang masih berada di level 9.600 per dolar Amerika serta peluang adanya technical rebound pada sebagian bursa global berpotensi mendukung kenaikan indeks bursa domestik,” kata Thendra Crisnanda, dalam analisis harian dari BNI Securities.

Para investor sebaiknya menerapkan strategi transaksi jangka pendek dengan tetap fokus kepada saham yang berbasis ekonomi domestik dan adanya aksi korporasi yang signifikan.

Thendra memprediksi indeks hari ini akan berayun dalam rentang 4.274 hingga 4.329, dan saham yang bisa menjadi pilihan pemodal hari ini antara lain Astra International (ASII), Bank BNI (BBNI), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Adaro (ADRO), Serta Summarecon Agung (SMRA).

Nilai tukar rupiah hari ini ditransaksikan pada level 9.609 per dolar Amerika Serikat, yang berarti melemah 10 poin dari penutupan Rabu kemarin di 9.599 per dolar AS.

Indeks bursa Jakarta pagi ini dibuka menguat 13,929 poin (0,3 persen) ke level 4.318,752. Menguatnya saham sektor komoditas seperti Astra Agro Lestari (AALI) Bumi Resources, Borneo Lumbung (BORN), serta Indo Tambang (ITMG) mampu memicu kenaikan IHSG.

Dari kawasan regional, bursa Tokyo hingga pukul 9.28 WIB, menguat 0,56 persen, bursa Shanghai naik 0,22 persen, bursa Hong Kong naik 0,6 persen, bursa Australia menguat 0,37 persen, bursa Singapura naik 0,48 persen, serta bursa Seoul juga menguat 0,87 persen.

VIVA B. KUSNANDAR

Berita ekonomi lainnya:

Pengganti BP Migas Bikin Acara Mahal

Ekspor Indonesia Diprediksi Turun 7 Persen

Gerakan tanpa Bensin Subsidi Berlaku Tiap Ahad

Kenaikan UMP Sarat Kepentingan Pemenangan Pilkada

Kelangkaan Premium Meluas, Pati Kehabisan Stok

BUMI Tagih Piutang buat Bayar Utang

Berita terkait

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

5 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

36 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Kata OJK Soal Evaluasi Perdagangan Bursa Karbon

2 Oktober 2023

Ini Kata OJK Soal Evaluasi Perdagangan Bursa Karbon

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) buka suara perihal evaluasi perdagangan bursa karbon selama pekan pertama usai peluncuran.

Baca Selengkapnya