TEMPO Interaktif, Jakarta:Tersangka kasus gula ilegal, Abdul Waris Halid membatah dirinya memalsukan dokumen bill of lading dan collateral management agreement. "Tidak pernah ada pengakuan dari Abdul Waris Halid bahwa dia melakukan pemalsuan," kata kuasa hukumnya, Edison Betaubun kepada wartawan sebelum mendampingi pemeriksaan terhadap kliennya di Mabes Polri, Kamis (1/7). Ia mengatakan, Abdul Waris tidak berada pada kegiatan operasional. "Sehingga bagaimana mungkin ia memalsukan dokumen," tandas Edison.Seperti diketahui, polisi menetapkan Abdul Waris sebagai tersangka gula ilegal dengan Pasal Sangkaan 263/KUHP tentang Pemalsuan Dokumen dan Pasal 55 turut serta melakukan penyelundupan gula. "Tuduhan itu hal yang biasa, tiap orang bisa ditangkap, dan ditahan tapi betul tidaknya proses hukum sementara ini berjalan," kata Edison. Ia juga membantah Abdul Waris turut serta atau menyuruh melakukan penyelundupan gula ilegal. "Tidak ada sama sekali indikasi ke arah itu."Namun, kata Edison, pertanyaan yang diajukan penyidik ada yang mengarahkan pada pemalsuan dokumen dan penyelundupan gula. "Kita menjawab sesuai dengan bukti-bukti yang ada pada kita. Dari bukti-bukti yang kita miliki, tidak ada keterangan menyuruh atau membantu," tuturnya yang selalu mendampingi terus kliennya. Edison mengatakan bantahannya diperkuat dengan berita acara pemeriksaan (BAP) dari Polisi. Dalam BAP, tidak ada itu pengakuan Abdul Waris memalsukan doumen. Tetapi, mungkin Effendi Kemek tersangka lainnya sudah mengaku membuat dokumen palsu.Martha Warta Tempo News Room