1,7 Liter BBM Bersubsidi Diselewengkan di Daerah

Selasa, 27 November 2012 11:47 WIB

ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Bahan Bakar Minyak Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Siswanto menyatakan, hingga Oktober lalu, ditemukan 551 kasus penyimpangan distribusi bahan bakar minyak bersubsidi. Data menunjukkan, penyimpangan banyak terjadi di daerah yang dekat wilayah industri, pertambangan, dan perkebunan.

"Totalnya mencapai 1,7 juta liter. Dari total itu, paling banyak penyimpangan terjadi pada distribusi solar mencapai 1,3 juta liter," kata Djoko ketika dihubungi, Selasa, 27 November 2012.

Penyimpangan paling tinggi terjadi di wilayah Sumatera Selatan sebanyak 365 ribu liter, disusul Kalimantan Timur sebanyak 100 ribu liter, dan wilayah lainnya seperti Jambi, Batam, Surabaya, Lampung, serta wilayah-wilayah di Sulawesi.

Menurut dia, angka itu yang berhasil diungkap petugas dan BPH Migas. Ia yakin, masih banyak jumlah BBM subsidi yang diselewengkan selain temuan tersebut. "Ini seperti gunung es saja, yang tampak hanya segitu, tapi sebenarnya lebih banyak."

Djoko heran melihat fenomena ini. Sebab, daerah-daerah dengan penyimpangan yang tinggi bisa dikatakan lebih sedikit jumlah kendaraannya dibanding kendaraan yang ada di Ibu Kota. Penyimpangan lebih banyak terjadi di daerah yang banyak industri, pertambangan, dan perkebunan.

Daerah dengan angka penyimpangan tinggi, menurut dia, sudah ditandai oleh BPH Migas untuk dijadikan catatan bagi pemerintah pusat atau Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Itu akan dipertimbangkan jika daerah tersebut mengaku kekurangan BBM subsidi dan meminta tambahan jatah pada pemerintah.

BPH Migas, kata Djoko, tidak bisa memutuskan untuk memberi tambahan atau melarang memberikan tambahan kuota BBM subsidi pada suatu daerah. Sebab, alokasi BBM subsidi sepenuhnya adalah kewenangan pemerintah pusat. BPH dalam hal ini hanya bertugas mengawasi distribusi untuk menekan jumlah penyimpangan.

Ia berjanji, operasi untuk memberantas penyimpangan dalam distribusi BBM subsidi ini masih terus digencarkan hingga akhir tahun. Djoko meminta aparat pemerintah daerah dalam hal ini bersinergi dengan BPH Migas serta Pertamina agar BBM subsidi didistribusikan hanya pada masyarakat yang berhak.

"Sebab, kapasitas kami terbatas. Pemda dalam hal ini seharusnya bersinergi dengan kami agar pengendalian BBM subsidi bisa berjalan efektif," ujarnya.

GUSTIDHA BUDIARTIE

Berita lain:

Citilink Pastikan Tiada Lagi Penerbangan Tertunda

Pertamina Stop Pengendalian Pasokan BBM Bersubsidi

Selasa, Kereta Bogor-Jakarta Beroperasi Normal

Rupiah Berpeluang Mendekat ke 9.600

Pengganti BP Migas Berlogo Baru, Berapa Biayanya?




Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

13 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

BPH Migas: Ketahanan Stok BBM Selama Periode Posko Ramadan dan Idul Fitri 2024 Aman

25 hari lalu

BPH Migas: Ketahanan Stok BBM Selama Periode Posko Ramadan dan Idul Fitri 2024 Aman

BPH Migas menyebut ketahanan stok BBM (gasoline, kerosine, avtur) selama periode Ramadan dan Idul Fitri 2024 dalam kondisi aman.

Baca Selengkapnya

Revisi Perpres 191 Segera Rampung, BBM Subsidi Hanya untuk Kendaraan Pengangkut Bahan Pokok dan Angkutan Umum

49 hari lalu

Revisi Perpres 191 Segera Rampung, BBM Subsidi Hanya untuk Kendaraan Pengangkut Bahan Pokok dan Angkutan Umum

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan jika revisi Perpres 191 rampung, hanya jenis kendaraan tertentu yang boleh menggunakan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Soal Revisi Perpres Pembatasan Pembelian Pertalite, BPH Migas: Kita Tunggu

49 hari lalu

Soal Revisi Perpres Pembatasan Pembelian Pertalite, BPH Migas: Kita Tunggu

Anggota Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Saleh Abdurrahman mengaku belum tahu kapan revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 akan terbit.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

57 hari lalu

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

BPH Migas Revisi Aturan Sub Penyalur BBM Subsidi

26 Februari 2024

BPH Migas Revisi Aturan Sub Penyalur BBM Subsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas tengah merevisi aturan penyaluran BBM subsidi.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya