Tahun Depan Blue Bird Masuk Bursa

Reporter

Senin, 26 November 2012 15:18 WIB

Taksi Blue Bird Group. TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Blue Bird Group menyatakan akan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) tahun depan. "Sekarang sedang proses seleksi underwriter, dan penunjukkannya pada akhir Januari 2013," kata Vice President Business Development Blue Bird Group, Noni S.A. Purnomo, seusai konferensi pers "Kerja Sama Mecedes-Benz Indonesia dan Blue Bird Group untuk C-Class dan E-Class", Senin, 26 November 2012.

Blue Bird Group menyebutkan akan melepas 20-40 persen kepemilikan. Namun, kata Noni, persentase kepemilikan yang akan dilepas itu masih belum ditentukan secara pasti.

Ia menambahkan, sampai saat ini, perusahaan masih melihat keadaan pasar untuk menawarkan saham perdana. Menurut Noni, tujuan utama perusahaan melakukan IPO bukan untuk memenuhi kebutuhan finansial.

Rencana pelepasan saham Blue Bird Group ke publik telah lama menjadi agenda perseroan. Namun hal itu baru bisa direalisasikan tahun depan. Selain ingin mendapatkan dana segar untuk ekspansi usaha, katanya, aksi korporasi itu sekaligus membuka kesempatan masyarakat memiliki saham perseroan.

Dalam rencana itu, perseroan bakal melepas sekitar 20-30 persen saham ke publik. Namun ia enggan menyebutkan angka pasti berapa dana yang ditargetkan terkumpul, termasuk penunjukkan penjamin emisinya (underwriter-nya).

Saat ini, menurut dia, kas perseroan cukup stabil untuk melakukan ekspansi usaha. Hal ini karena dukungan modal yang cukup besar dari perbankan. Tak kurang sebanyak lima perbankan swasta sejak lama menjadi mitra kerja perusahaan keluarga Djokosoetono itu. “Ada NISP, CIMB Niaga, Bukopin, BCA. Ada sekitar lima sampai enam bank jadi mitra kami,” katanya.

Bahkan, untuk menjaga performa armada taksi di lapangan, tak kurang dari 4.000 unit kendaraan diremajakan setiap tahun. Jumlah itu bisa bertambah hingga 5.000 unit seiring dengan rencana ekspansi usaha. “Setiap tahun, pembelian kendaraan kami bisa mencapai Rp 800 miliar. Itu hanya untuk peremajaan dan pembelian kendaraan.”

MARIA YUNIAR

Berita lain:

Citilink Pastikan Tiada Lagi Penerbangan Tertunda

Soekarwo: Silakan Gugat Jika Tak Puas pada UMK

Pertamina Stop Pengendalian Pasokan BBM Bersubsidi

Selasa, Kereta Bogor-Jakarta Beroperasi Normal

Rupiah Berpeluang Mendekat ke 9.600






Advertising
Advertising

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

7 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

39 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya