TEMPO.CO, New York - Saham di bursa Amerika Serikat naik untuk kelima kalinya dalam perdagangan yang singkat Jumat kemarin karena investor memburu saham sektor teknologi yang telah mengalami koreksi tajam.
Minat investor memburu saham juga didorong oleh kemajuan dalam pembicaraan tentang bantuan mengurangi beban utang Yunani, sehingga saham ritel Amerika menguat pada musim belanja liburan sehari setelah perayaan hari Thanksgiving, yang sering disebut Black Friday.
Dalam perdagangan semalam indeks saham utama Dow Jones naik 172,79 poin (1,35 persen) menjadi 13.009,68, indeks saham teknologi Nasdaq menguat 40,3 poin (1,38 persen) ke 2.966,85, serta indeks S&P 500 juga naik 18,12 poin (1,3 persen) menjadi 1.409,15.
Volume perdangan kali ini hanya mencapai 2,8 miliar saham jauh dibawah volume rata-rata hariannya sebesar 6 miliar, karena sesi perdagangan yang dipersingkat untuk merayakan hari Thanksgiving. Saham sektor teknologi naik karena investor mengambil momentum kenaikan untuk menambah posisi portofolionya sehingga membantu indeks S&P 500 mengalami kenaikan mingguan terbesar kedua sepanjang tahun ini.
“Ditengah kondisi musim liburan seperti ini, kita hanya punya harapan pada saham sektor teknologi, mereka mencari setiap alasan untuk untuk masuk menambah portofolionya,” kata Todd Salamone, direktur penelitian dari Schaeffer Investmen Research di Cincinnati, di Ohio.
Saham yang mendorong kenaikan indeks Nasdaq antara lain, Microsoft (MSFT) naik 2,8 persen menjadi US$ 27,7, sementara Apple Inc naik 1,7 persen ke US$ 1,7 persen ke US$ 571,5. Dari pertengahan September, sampai pertengahan November indeks sektor teknologi (GSPT) S&P 500 telah merosot sekitar 13 persen karena sektor lainnya juga melemah.
Research n Motion (RIMM) melonjak karena optimisme investor terhadap peluncuran perangkat Blacberry 10 yang diharapkan dapat bersaing dengan iPhone dari APPL dan telepon pintar yang berbasis Android. Harga saham RIMM langsung melonjak 13,6 persen menjadi US$ 11,66.
Yunani mengatakan bahwa, Dana Moneter Internasional (IMF) telah mengurangi target bagi negaranya, dan menyarankan untuk segera mengucurkan pinjaman dengan dengan segala konsekwensinya yang harus dibayar. Namun, dari sumber lainnya yang terlibat pembicaraan mengatakan adanya perbedaan yang besar dari yang disarankan.
Menteri Keuangan Zona Eropa, IMF dan Bank Sentral Eropa (ECB) gagal membuat kesepakatan bagaimana mengurangi target utang Yunani ke tingkat yang berkelanjutan awal pekan lalu, dan akan mengupayakan pemecahaannya Senin lusa.
REUTERS / VIVA B. K
Berita terkait
IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS
4 hari lalu
IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)
Baca SelengkapnyaIHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global
13 hari lalu
IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58
Baca SelengkapnyaBI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini
21 hari lalu
BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.
Baca SelengkapnyaHari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?
27 hari lalu
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?
Baca SelengkapnyaSenin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus
58 hari lalu
BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.
Baca SelengkapnyaPekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Baca SelengkapnyaMicrosoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI
30 Januari 2024
Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaIsrael Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober
5 Desember 2023
Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas
Baca SelengkapnyaPotensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.
Baca SelengkapnyaBEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham
30 November 2023
Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.
Baca Selengkapnya