Saham Teknologi Dongkrak Wall Street

Reporter

Editor

viva

Sabtu, 24 November 2012 07:58 WIB

fastcompany.com

TEMPO.CO, New York - Saham di bursa Amerika Serikat naik untuk kelima kalinya dalam perdagangan yang singkat Jumat kemarin karena investor memburu saham sektor teknologi yang telah mengalami koreksi tajam.

Minat investor memburu saham juga didorong oleh kemajuan dalam pembicaraan tentang bantuan mengurangi beban utang Yunani, sehingga saham ritel Amerika menguat pada musim belanja liburan sehari setelah perayaan hari Thanksgiving, yang sering disebut Black Friday.

Dalam perdagangan semalam indeks saham utama Dow Jones naik 172,79 poin (1,35 persen) menjadi 13.009,68, indeks saham teknologi Nasdaq menguat 40,3 poin (1,38 persen) ke 2.966,85, serta indeks S&P 500 juga naik 18,12 poin (1,3 persen) menjadi 1.409,15.

Volume perdangan kali ini hanya mencapai 2,8 miliar saham jauh dibawah volume rata-rata hariannya sebesar 6 miliar, karena sesi perdagangan yang dipersingkat untuk merayakan hari Thanksgiving. Saham sektor teknologi naik karena investor mengambil momentum kenaikan untuk menambah posisi portofolionya sehingga membantu indeks S&P 500 mengalami kenaikan mingguan terbesar kedua sepanjang tahun ini.

“Ditengah kondisi musim liburan seperti ini, kita hanya punya harapan pada saham sektor teknologi, mereka mencari setiap alasan untuk untuk masuk menambah portofolionya,” kata Todd Salamone, direktur penelitian dari Schaeffer Investmen Research di Cincinnati, di Ohio.

Saham yang mendorong kenaikan indeks Nasdaq antara lain, Microsoft (MSFT) naik 2,8 persen menjadi US$ 27,7, sementara Apple Inc naik 1,7 persen ke US$ 1,7 persen ke US$ 571,5. Dari pertengahan September, sampai pertengahan November indeks sektor teknologi (GSPT) S&P 500 telah merosot sekitar 13 persen karena sektor lainnya juga melemah.

Research n Motion (RIMM) melonjak karena optimisme investor terhadap peluncuran perangkat Blacberry 10 yang diharapkan dapat bersaing dengan iPhone dari APPL dan telepon pintar yang berbasis Android. Harga saham RIMM langsung melonjak 13,6 persen menjadi US$ 11,66.

Yunani mengatakan bahwa, Dana Moneter Internasional (IMF) telah mengurangi target bagi negaranya, dan menyarankan untuk segera mengucurkan pinjaman dengan dengan segala konsekwensinya yang harus dibayar. Namun, dari sumber lainnya yang terlibat pembicaraan mengatakan adanya perbedaan yang besar dari yang disarankan.

Menteri Keuangan Zona Eropa, IMF dan Bank Sentral Eropa (ECB) gagal membuat kesepakatan bagaimana mengurangi target utang Yunani ke tingkat yang berkelanjutan awal pekan lalu, dan akan mengupayakan pemecahaannya Senin lusa.

REUTERS / VIVA B. K

Berita terkait

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

4 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

13 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

21 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

27 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

58 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya