Menkeu: Perlu Konsultasi Publik Soal Redenominasi  

Rabu, 21 November 2012 14:41 WIB

Agus Martowardojo. ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah berencana mensosialisasikan pemberlakuan redenominasi nilai mata uang kepada masyarakat dalam waktu dekat. Saat ini, Rancangan Undang-Undang Redenominasi Nilai Mata Uang tengah diupayakan masuk dalam progran legislasi nasional (prolegnas) di DPR untuk tahun 2013.

"Sudah ada inisiatif yang cukup dan koordinasi sudah dilakukan, tapi kita perlu ada konsultasi publik supaya publik tahu, dan apa pro and cost-nya," kata Menteri Keuangan Agus D.W. Martowardojo di Hotel Kempinski, Rabu, 21 November 2012.

Redenominasi adalah upaya penyederhanaan nominal mata uang yang diharapkan semakin mempermudah transaksi keuangan. Wacana yang berkembang di masyarakat adalah penyederhanaan nominal rupiah dari setiap kelipatan Rp 1.000 menjadi Rp 1.

Melalui Kementerian Keuangan, pemerintah akan mengadakan konsultasi dengan publik untuk melaksanakan kebijakan redenominasi mata uang ini. Pembahasan kebijakan itu akan dilakukan pada minggu-minggu ini. Untuk melakukan pembahasan ini, pemerintah akan mengundang para ahli dan berharap DPR sepakat untuk membahas kebijakan tersebut.

Rencana pemberlakukan redenominasi rupiah diusung Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution. Namun rencana itu sempat menimbulkan kontroversi di kalangan masyarakat. Sebab, masyarakat menganggap redenominasi sama dengan pemotongan nominal mata uang disertai penurunan nilai.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro mengatakan, Indonesia membutuhkan waktu dua hingga tiga tahun untuk memperkenalkan rencana ini. Sebab, saat satuan mata uang yang baru lebih kecil, masyarakat bisa mengira terjadi penurunan nilai mata uang sehingga berdampak inflasi.

"Butuh transisi. Masyarakat harus dilatih untuk beradaptasi bahwa Rp 10 itu sama dengan Rp 10 ribu," kata Bambang akhir bulan lalu.

Bambang menambahkan, konsekuensi dari redenominasi ini adalah munculnya kembali uang jenis logam untuk nilai yang lebih kecil. Namun pembahasan ini masih berlangsung di level pemerintahan, selain Bank Indonesia. "Belum sampai ke DPR," ujarnya.

FIONA PUTRI HASYIM

Berita lain:

Dahlan Iskan: Banjiri Cina dengan Buah Tropis RI

Dahlan Usul Tanam 5.000 Pohon Sukun

Golkar: Apindo Tak Berhak Ikut Tentukan Upah Buruh

Dahlan Percaya PT Kertas Leces Bisa Hidup

Terus Rugi, Sharp Segera PHK 2.000 Pekerja




Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

17 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

5 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

5 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

7 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

7 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

7 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya