Pemerintah Didesak Sediakan Asuransi Gagal Panen  

Reporter

Editor

Sunu Dyantoro

Selasa, 20 November 2012 11:13 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta didesak untuk merancang sistem perlindungan bagi petani dalam pengelolaan hasil pertanian. “Selama ini, kelompok petani sering langsung habis hartanya dan tak memiliki apa-apa saat terjadi sesuatu pada hasil panennya. Padahal itu pendapatan utama mereka,” kata Aris Pardiyanto, Ketua Paguyuban Pendamping Penyuluh Pertanian Bersama Pemerintah DIY, di kantor Dewan, Senin, 19 November 2012.

Aris meminta pemerintah menerapkan sistem perlindungan terhadap petani, semacam asuransi. Jika panen mereka gagal akibat bencana alam, misalnya banjir atau kebakaran, “Dengan sistem itu, akan memberi harapan dan membuat petani merasa lebih aman,” kata dia.

Saat ini, kata dia, jumlah petani kian susut dan didominasi oleh generasi tua. Banyak petani beralih mata pencaharian karena pekerjaan itu semakin tidak menjanjikan. Parahnya lagi, saat petani beralih profesi, banyak lahan pertanian ikut beralih fungsi guna membangun ruko atau perumahan. “Jika sistem perlindungan tak segera dirumuskan, beberapa tahun mendatang mungkin tidak ada petani dan lahan pertanian di DIY,” kata Aris.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Istimewa Yogyakarta Tavip Agus Rayanto mengakui lahan pertanian di DIY terus menyusut akibat alih fungsi lahan. Namun itu belum tentu berkorelasi dengan tidak adanya jaminan terhadap hasil panen petani. “Setiap tahun, lahan pertanian DIY berkurang rata-rata 250 hektare, kebanyakan untuk perumahan,” katanya.

Penyusutan lahan pertanian, kata dia, salah satunya dipicu oleh pertumbuhan penduduk dan tren properti yang bergeser dari kawasan utara (Sleman) ke selatan (Bantul). Salah satu alasannya karena harga tanah di kawasan Sleman melonjak tinggi.

Soal desakan jaminan perlindungan hasil pertanian, kepada Tempo, Tavip mengatakan bahwa hal itu sulit dilakukan. Pasalnya, di satu sisi, kebijakan itu dikhawatirkan akan memicu petani menjadi asal-asalan mengelola lahannya. “Nanti tidak mendorong petani lebih rajin,” kata dia.

Yang lebih realistis, kata Tavip, adalah kebijakan pembelian hasil panen. Namun langkah yang baru diterapkan di Bantul itu belum merata. “Pemerintah DIY akan merumuskan agar merata. Semua pemerintah daerah bisa mem-backup lewat cara itu,” kata dia.

PRIBADI WICAKSONO

Berita terkait

Mengenal Asuransi Syariah dan Perbedaannya dengan Asuransi Konvensional

6 November 2023

Mengenal Asuransi Syariah dan Perbedaannya dengan Asuransi Konvensional

Asuransi syariah adalah salah satu bentuk perlindungan keuangan yang sesuai dengan prinsip Islam. Berikut perbedaannya dengan asuransi konvensional.

Baca Selengkapnya

Program Penjaminan Polis, LPS: Perusahaan Harus Menertibkan Praktik Asuransinya

3 Juli 2023

Program Penjaminan Polis, LPS: Perusahaan Harus Menertibkan Praktik Asuransinya

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) akan memiliki program penjaminan polis yang berlaku lima tahun mendatang atau 2028 sesuai amanat UU PPSK.

Baca Selengkapnya

Siapkan Program Penjaminan Polis, LPS: Tiga Tahun Lagi Sudah Diimplementasikan

28 Februari 2023

Siapkan Program Penjaminan Polis, LPS: Tiga Tahun Lagi Sudah Diimplementasikan

LPS terus mempersiapkan program penjaminan polis (PPP) agar dapat direalisasikan paling cepat tiga tahun dari sekarang.

Baca Selengkapnya

OJK Beberkan Perkembangan Penyelesaian Kasus Asuransi Bumiputera, Manfaat Polis Turun?

3 Februari 2023

OJK Beberkan Perkembangan Penyelesaian Kasus Asuransi Bumiputera, Manfaat Polis Turun?

OJK blak-blakan menjelaskan perkembangan terakhir soal penanganan masalah di Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912. Seperti apa penjelasannya?

Baca Selengkapnya

Klasifikasi Bisnis Asuransi, Apa Saja?

15 Oktober 2022

Klasifikasi Bisnis Asuransi, Apa Saja?

Ada beragam bisnis asuransi. Klasifikasi ditinjau berdasarkan pengelolaan dana, tujuan operasional, dan jenis asuransi

Baca Selengkapnya

Bagaimana Cara Kerja Bisnis Asuransi?

15 Oktober 2022

Bagaimana Cara Kerja Bisnis Asuransi?

Perusahaan atau perorangan biasanya menggunakan jasa asuransi untuk berjaga-jaga terhadap risiko

Baca Selengkapnya

Garap Sektor Asuransi Digital, Bank Aladin Gaet Insurtech ZA Tech

7 April 2022

Garap Sektor Asuransi Digital, Bank Aladin Gaet Insurtech ZA Tech

Bank Aladin berkolaborasi dengan penyedia teknologi asuransi insurtech terkemuka di Asia ZA Tech Global

Baca Selengkapnya

Pentingnya Perlindungan Asuransi Bagi Pelaku UMKM

30 November 2021

Pentingnya Perlindungan Asuransi Bagi Pelaku UMKM

Pilar proteksi sangat penting karena akan selalu ada risiko terhadap kelangsungan usaha.

Baca Selengkapnya

Proteksi Pilar Penting Majukan UMKM

7 Mei 2021

Proteksi Pilar Penting Majukan UMKM

Dengan proteksi dari asuransi, pelaku UMKM yang terkena risiko, misanya kebakaran, atau bencana alam bisa lebih cepat melakukan recovery.

Baca Selengkapnya

HUT ke-32, BRI Insurance Persembahkan Tahun Insurtech

30 April 2021

HUT ke-32, BRI Insurance Persembahkan Tahun Insurtech

Salah satu fitur BRINS Mobile memberikan kemudahan dalam mengakses, dan memilih perlindungan sesuai keinginan (customized) berdasarkan jangka waktu dan pertanggungan.

Baca Selengkapnya