Tak Semua Industri Alami Masalah Perburuhan  

Kamis, 8 November 2012 11:41 WIB

Pabrik kertas. TEMPO/ MahanizarDjohan

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI) Hendra Gunawan membantah bahwa industri pulp dan kertas terkena imbas dari aksi demo buruh yang sempat menyebabkan beberapa perusahaan hengkang dari Indonesia. “Sulit sekali kalau itu digeneralisasi ke semua industri di Indonesia,” kata Hendra ketika ditemui di Jakarta, Rabu, 7 November 2012.

Menurut dia, masalah buruh serta relokasi pabrik atau tempat usaha hanya terjadi pada perusahaan yang memiliki masalah dengan buruhnya. Ia mencontohkan adanya masalah dalam pembayaran upah yang tidak sesuai dengan peraturan pemerintah atau pelanggaran hak asasi karyawan. “Kalau dalam perusahaan kita sendiri tidak pernah ada masalah. Kalau perbedaan pendapat pasti ada, tapi bagaimana menampung dan memberi pengarahan pada mereka,” katanya.

Ia menegaskan, terlalu berlebihan jika mengatakan aksi buruh yang terjadi mengancam seluruh industri yang ada di Indonesia. Ia juga menyangsikan jika masalah aksi buruh ini berdampak signifikan bagi banyak perusahaan industri di Indonesia. Menurut Hendra, masalah ini hanya terjadi pada perusahaan dengan laba yang minim. “Ini untuk perusahaan yang industrinya dalam masa sunset. Sangat memungkinkan karena kemampuan membayar sangat sulit,” katanya.

Permasalahan upah menjadi salah satu masalah yang mengemuka. Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia Sofjan Wanandi menjelaskan, kenaikan upah buruh sebesar 30 persen bukanlah suatu hal yang mudah dilakukan oleh kalangan pengusaha. Pasalnya, modal pengusaha banyak tergerus untuk biaya infrastruktur, logistik, bunga bank, dan pungutan liar di daerah. Selama pungli masih marak, pengusaha mengklaim tak mampu menaikkan upah buruh.

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian hingga 2011, terdapat 349 jenis industri yang beroperasi di Indonesia. Dari jumlah tersebut, total terdapat 24.232 perusahaan yang beroperasi dengan jumlah tenaga kerja mencapai 4,6 juta orang. Nilai produksi mencapai Rp 5,1 triliun. Nilai output mencapai Rp 5,8 triliun.

Industri pakaian jadi dari tekstil menjadi industri dengan jumlah perusahan terbanyak, yaitu 2.137 perusahaan. Jenis industri ini menyerap 376.570 tenaga kerja dengan nilai produksi mencapai Rp 9,4 miliar. Industri furnitur dari kayu menjadi jenis industri dengan jumlah perusahaan terbanyak kedua, yaitu 1.190 perusahaan, dan menyerap 215.584 tenaga kerja. Nilai produksinya mencapai Rp 2,1 miliar.

Sebagai perbandingan, pada 2010, jumlah perusahaan yang beroperasi pada sektor industri sebanyak 23.320 perusahaan. Jumlah tenaga kerja yang digunakan mencapai 4,4 juta orang.

Industri pakaian jadi tekstil menjadi industri dengan jumlah perusahaan terbanyak pada 2010, dengan 1.845 perusahaan. Jenis industri ini menyerap 461.474 tenaga kerja. Sedangkan industri furnitur kayu mengekor dengan 1.063 perusahaan dan menyerap 155.020 tenaga kerja.

ANANDA W. TERESIA

Terpopuler:

Obama Terpilih, Ini Harapan Bursa Indonesia

Dahlan Tuntut Pertamina Jadi Jagoan Regional

Mustahil, Cari Upah Murah di Jawa Barat

Remajakan Kereta, Pemerintah Siapkan 200 Gerbong Baru

Pengusaha Indonesia Sambut Kemenangan Obama

Berita terkait

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

50 hari lalu

Intip Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G, Meluncur Pertengahan Maret 2024

Spesifikasi Samsung Galaxy A35 5G mulai dipromosikan. Gawai ini termasuk kelas menengah, namun fiturnya lengkap dan mumpuni.

Baca Selengkapnya

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

51 hari lalu

Setelah 4 Tahun Tak Digelar Gaikindo, Ini Hal Menarik di GIICOMVEC 2024

Setelah empat tahun vakum, Gaikindo kembali adakan Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) 2024. Apa yang menarik?

Baca Selengkapnya

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

21 Februari 2024

TMMIN Terima Penghargaan Lighthouse Industry 2024

TMMIN menerima penghargaan Lighthouse Industry 2024 setelah dianggap berkontribusi dalam meningkatkan produktivitas dan daya saing industri otomotif.

Baca Selengkapnya

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

17 Januari 2024

Cara Cek IMEI iPhone Terdaftar atau Tidak di Kemenperin

Sekarang, sudah banyak orang yang menjual iPhone bekas. Sebelum membeli, sebaiknya cek IMEI iPhone apakah terdaftar atau tidak.

Baca Selengkapnya

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

9 Januari 2024

Komisi VII DPR Bakal Panggil PT ITSS dan Kementerian Perindustrian Buntut Insiden Ledakan Tungku Smelter

Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno mengatakan bakal memanggil Kementerian Perindustrian dan PT Indonesia Tsingshan Stainless Stell (ITSS).

Baca Selengkapnya

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

28 Desember 2023

Indef Sebut Investasi Sektor Industri Pengolahan Berpusat di Pulau Jawa

Ekonom Indef Riza Annisa Pujarama mengatakan ada ketimpangan realisasi investasi di sektor industri pengolahan.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

26 Desember 2023

Terpopuler: Dugaan Pelanggaran Kasus Ledakan Smelter Nikel Cina di Indonesia, Waskita Karya Lanjutkan PHK

Terpopuler: Dugaan pelanggaran di kasus ledakan smelter nikel milik Cina di Indonesia, Waskita Karya berpotensi lanjutkan PHK karyawan.

Baca Selengkapnya

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

24 Desember 2023

Smelter Nikel di Morowali Meledak, Kemenperin Minta Perusahaan Penuhi Hak Korban

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) minta PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) penuhi hak korban ledakan smelter nikel di Morowali.

Baca Selengkapnya

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

24 Desember 2023

Tungku Smelter Meledak, Kementerian ESDM: Pengawasan Kepatuhan K3 Wewenang Kemenperin

Kementerian ESDM mengatakan bahwa pengawasan kepatuhan K3 industri smelter nikel wewenang Kementerian Perindustrian.

Baca Selengkapnya