Tiada Kepastian Hukum, 10 Perusahaan Angkat Koper  

Senin, 5 November 2012 12:37 WIB

Ribuan buruh menggelar aksi mogok kerja di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta, Rabu (3/10). TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Jika pemerintah tak juga memberikan jaminan kepastian hukum ketenagakerjaan di Indonesia, sekitar sepuluh perusahaan asing akan mengalihkan investasinya dari negeri ini. "Rabu lusa, beberapa dari mereka akan berbicara langsung," kata Ketua Umum Dewan Pengurus Nasional Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sofjan Wanandi, Senin, 5 November 2012.

Belum ada kepastian mengenai perusahaan-perusahaan mana saja yang berniat angkat koper itu. Tapi, menurut informasi yang beredar, di antaranya, adalah B, yang merupakan sebuah perusahaan produsen sepatu asal Kanada; S, perusahaan raksasa elektronik Korea Selatan; dan AI, produsen komponen otomotif. Total jumlah pekerja di sepuluh perusahaan itu tak kurang dari 20 ribu orang.

Sofjan mengungkapkan, selain dari kalangan pengusaha, pertemuan lusa itu juga akan dihadiri perwakilan dari serikat buruh tiap-tiap perusahaan. Kehadiran perwakilan buruh tersebut untuk membuktikan bahwa secara internal sebenarnya tidak pernah ada masalah antara investor atau pengusaha dengan pekerjanya. Masalahnya, sering kali saat ada seruan untuk berunjuk rasa, para buruh ini justru mendapat ancaman, biasanya berupa sweeping untuk ikut turun ke jalan. "Tidak ada perlindungan dari aparat. Kalau sudah begitu, tidak ada pilihan untuk tetap bekerja," ujarnya.

Menurut Sofjan, demonstrasi buruh di Indonesia yang mengajukan berbagai tuntutan itu terlalu sering terjadi. Bahkan, pemogokan bisa terjadi sampai berminggu-minggu. Sering kali mereka tak hanya mogok kerja atau menyampaikan aspirasi secara tertib, tapi juga merusak fasilitas pabrik, bahkan memblokir jalan tol. "Ini bukan cuma mengganggu proses produksi, tapi juga mengacaukan keamanan dan ketertiban umum," katanya menyayangkan.

Belakangan ini, demo buruh merebak di sejumlah daerah. Tuntutan yang diajukan kepada pengusaha dan pemerintah semakin beragam, mulai dari upah layak, penghapusan sistem outsourcing, sampai jaminan sosial yang memadai.

PINGIT ARIA

Berita terkait

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

9 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

9 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

18 hari lalu

Kurs Rupiah Kian Jeblok ke 16.117 per USD, Bos Apindo Minta BI Segera Intervensi

Pemerintah, khususnya BI, Kementerian Keuangan dan OJK diminta untuk segera melakukan sejumlah langkah intervensi agar mencegah rupiah kian jeblok.

Baca Selengkapnya

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

18 hari lalu

Apindo Beri Catatan Atas Kebijakan WFH bagi ASN Guna Urai Kepadatan saat Arus Balik Lebaran

Apindo menyatakan WFH cenderung menciptakan penurunan produktivitas ekonomi nasional secara agregat.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

20 hari lalu

Pemerintah Sepakat Jaga Defisit Anggaran 2025 3 Persen, Apindo: Penyusunan RAPBN Mesti Displin

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani menanggapi soal keputusan pemerintah menjaga defisit APBN 2025 di bawah 3 persen.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

21 hari lalu

Pengusaha Beri Masukan Peta Perekonomian ke Prabowo, Apa Isinya?

Kalangan pengusaha di Apindo memberi masukan berupa peta perekonomian kepada pemerintahan selanjutnya yakni Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Ketahui 8 Cara Kerja ke Luar Negeri yang Aman dan Legal

29 hari lalu

Ketahui 8 Cara Kerja ke Luar Negeri yang Aman dan Legal

Berikut beberapa cara kerja di luar negeri dengan aman dan legal. Anda bisa menggunakan platform online terpercaya seperti Linkedin.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

41 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Presiden-Wapres Terpilih, Apindo: Uncertainty, Wait and See Masih Terus Ada

Ketua Apindo menanggapi pengumuman KPU soal Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wapres terpilih pemenang Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Apindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri

44 hari lalu

Apindo Dukung Pembatasan Barang Bawaan Impor, Sesuai Keinginan Industri

Pembataan barang bawaan impor berlaku sejak 10 Maret 2024.

Baca Selengkapnya