Penjualan United Tractors Turun 15 Persen  

Reporter

Minggu, 4 November 2012 14:57 WIB

TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, BANDUNG - Distributor alat berat, PT United Tractors Tbk., pada periode Januari-September 2012 mencatat penurunan penjualan alat berat sebesar 15 persen. Penurunan penjualan itu terjadi akibat lesunya sektor pertambangan.

Dibandingkan periode sama tahun lalu, volume penjualan perseroan turun dari 6.396 unit menjadi 5.455 unit. ”Penurunan itu selain karena pengaruh lesunya sektor pertambangan, juga karena pengaruh kompetitor dari China,” kata Head of Investor Relations PT Astra International Tbk., Tira Ardianti, dalam workshop Grup Astra, di Bandung, Jumat, 2 November 2012.

Presiden Direktur United Tractors, Djoko Pranoto, mengatakan permintaan alat berat di Indonesia menurun. Total permintaan alat berat di Indonesia pada 2011 mencapai 17.500 unit. Tapi, per September 2012, hanya 12.400 unit.

Ia memperkirakan permintaan sampai akhir tahun juga akan menurun. “Jadi sudah terlihat sampai akhir tahun. Perkiraan kami permintaan akan turun 14.000-14.500 unit. Cukup besar, penurunan sekitar 20 persen,” katanya. Untuk pangsa pasar perseroan, Djoko menargetkan mencapai 44,45 persen sampai akhir tahun.

Di balik penurunan volume penjualan alat berat, penjualan suku cadang United Tractors naik. Menurut Djoko, penjualan suku cadang United Tractors tahun lalu mencapai Rp 6,1 triliun. “Tahun ini diharapkan naik lebih dari 20 persen,” Djoko mengatakan.

Menurut dia, penjualan suku cadang alat berat naik karena konsumen cenderung menaikkan umur mesin atau alat sehingga mereka akan membeli suku cadang. “Investasi pembelian suku cadang akan lebih besar. Ini jadi keuntungan buat kami.”

Tahun depan, Djoko memproyeksikan sektor pertambangan akan mencatatkan pertumbuhan yang flat. “Atau bisa lebih turun dibandingkan dengan pada 2012,” ucapnya. Menurut dia, perseroan akan menggenjot unit usaha konstruksi dan infrastruktur untuk menutup lubang pada sektor pertambangan. “Biasanya satu tahun sebelum pemilu, pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur. Ini kesempatan untuk meningkatkan penjualan sektor konstruksi.”

Meski penjualan turun, perseroan mampu meningkatan perolehan laba bersih sebesar 3 persen. Pada sembilan bulan pertama 2012, laba perseroan naik dari Rp 4,3 triliun menjadi Rp 4,5 triliun. Pendapatan juga naik 11 persen dari Rp 39,7 triliun menjadi Rp 44,1 triliun.

ANANDA W. TERESIA

Berita terkait

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

1 jam lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

8 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

17 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

23 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

54 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya