Industri Pangan Daerah Terancam Malaysia

Reporter

Jumat, 26 Oktober 2012 15:55 WIB

Ikan bandeng. ANTARA/Dedhez Anggara

TEMPO.CO, Semarang - Ketua Klaster Industri Pengolahan Pangan Kota Semarang Albert Marbun mengatakan, pelaku industri olahan pangan di daerah terancam kekuatan bisnis asal Malaysia. Sejumlah produk olahan pangan di daerah mulai dijual kembali oleh pengusaha asal Malaysia dengan harga yang lebih tinggi dan kemasan yang berbeda.

“Itu terjadi pada produk keripik singkong asal salah satu daerah di Yogyakarta,” kata Albert pada diskusi tentang penyerapan tenaga kerja dari sektor industri kreatif di Semarang, Kamis, 25 Oktober 2012.

Ia mengaku terpukul. Keripik yang sebelumnya dibeli ini dijual kembali di Jakarta dengan harga 10 kali lipat dibanding harga jual pelaku industri pengolahan langsung di daerah. “Padahal pengusaha Malaysia hanya mengganti kemasan yang kelihatan lebih menarik,” Albert menambahkan.

Albert enggan menyebutkan merek dagang dan daerah asal produsen yang telah dikuasai oleh pengusaha Malaysia itu. Meski begitu, ia menekankan, sikap pemborongan salah satu hasil industri pengolahan pangan asal daerah ini akan mengancam industri yang sama. “Sebab, merek dagang telah dikuasai oleh Malaysia sejak awal.”

Menurut Albert, kondisi ini membuktikan bahwa kreativitas pelaku industri pangan di daerah belum cukup menjanjikan untuk mengembangkan usahanya. Ia menilai, saat ini diperlukan keberanian pengolah pangan untuk menampilkan hasil produksi di pasar modern dengan kemasan yang lebih menarik. “Diharapkan ada campur tangan pemerintah maupun pengusaha besar dalam negeri untuk membantu industri kecil pengolahan pangan di daerah.”

Ketua Kelompok Industri Kreatif Mina Usaha Sejahtera Mangkang Kota Semarang, Sri Supatmi, mengatakan, keberadaan industri pengolahan pangan di daerah, termasuk Kota Semarang, mampu bersaing bila ada modal besar untuk memasarkan produknya yang bisa diterima oleh pasar modern. "Kami tak hanya membuat bandeng presto, namun juga terus mengembangkan bandeng duri lunak, bandeng tanpa duri, juga keripik duri bandeng,” kata Supatmi .

Ia mengakui usaha yang dilakukan secara berkelompok ini hanya mampu menambah pendapatan dari kelompok usaha tingkat rumahan. Sedangkan upaya ke arah membuat pabrik besar sulit terjangkau karena terkendala modal dan bapak angkat.

EDI FAISOL

Berita terkait

Jokowi: Saatnya Pangan Menjadi Panglima, Bukan Politik..  

7 September 2017

Jokowi: Saatnya Pangan Menjadi Panglima, Bukan Politik..  

Jokowi menegaskan, negara mudah ditundukkan karena ke depan bukan politik lagi yang jadi penglima, mungkin bukan hukum lagi yang jadi panglima.

Baca Selengkapnya

Polri Bentuk Satgas Pangan untuk Selidiki Adanya Permainan Harga

3 Mei 2017

Polri Bentuk Satgas Pangan untuk Selidiki Adanya Permainan Harga

Satgas ada di tiap Polda, dipimpin Direktorat Reserse Kriminal Khusus.

Baca Selengkapnya

Hari Pangan Dunia, Stop Bergantung Makanan Impor  

16 Oktober 2016

Hari Pangan Dunia, Stop Bergantung Makanan Impor  

Solidaritas Perempuan kampanyekan makanan lokal seperti keripik rumput laut, tiwul, ketela rambat rebus, dan gembili rebus.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Ingin Rakyat Aman Pangan  

28 Januari 2016

Presiden Jokowi Ingin Rakyat Aman Pangan  

Presiden Joko Widoodo menyoroti harga pangan yang semakin naik.

Baca Selengkapnya

Dituding Tak Akurat, Menteri Amran Ingin Benahi Data Pangan  

27 November 2015

Dituding Tak Akurat, Menteri Amran Ingin Benahi Data Pangan  

Menteri Pertanian Amran Sulaiman berencana memperbaiki data pangan yang dituding tak akurat.

Baca Selengkapnya

Indonesia Luncurkan Zero Hunger Challenge Pada Hari Pangan

17 Oktober 2015

Indonesia Luncurkan Zero Hunger Challenge Pada Hari Pangan

Ini gerakan global untuk meniadakan kelaparan, kata Menteri Amran, dan sesuai agenda Nawa Cita.

Baca Selengkapnya

Ini Strategi Darmin Hadapi Kartel Pangan  

24 Agustus 2015

Ini Strategi Darmin Hadapi Kartel Pangan  

Darmin Nasution membeberkan dua cara untuk menghalau kartel pangan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

BI Minta Pemerintah Awasi Stok 6 Komoditas Pangan  

18 Agustus 2015

BI Minta Pemerintah Awasi Stok 6 Komoditas Pangan  

Ketersediaan stok enam komoditas itu berpengaruh terhadap laju inflasi.

Baca Selengkapnya

Ikut Fokus Masalah Pangan, Luhut Minta Suasana Tenang

13 Agustus 2015

Ikut Fokus Masalah Pangan, Luhut Minta Suasana Tenang

Luhut mengatakan, masalah pangan ini ada kaitannya antara ekonomi dan keamanan.

Baca Selengkapnya

Bulog Pangkas Rantai Distribusi Pangan  

23 Juni 2015

Bulog Pangkas Rantai Distribusi Pangan  

Pemerintah akan memperbaiki tata niaga dari petani ke pengepul hingga pedagang.

Baca Selengkapnya