Impor Turun, Neraca Perdagangan RI Surplus

Senin, 1 Oktober 2012 16:00 WIB

Sejumlah pengunjung membeli buah Impor di sebuah Swalayan di kawasan Panaiakang, Makassar, kemarin. TEMPO/Iqbal lubis

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik, Satwiko Darmesto menyatakan surplus yang terjadi saat ini bukan karena kinerja ekspor yang membaik, namun karena penurunan impor bahan baku dan bahan penolong. "Kondisi Eropa belum menunjukkan perbaikan. Batu bara dan CPO terus mengalami penurunan. Jadi masih krisis sebetulnya," katanya kepada wartawan, Senin 2 Oktober 2012.

Menurut Satwiko, asalkan tren impor tetap menurun, peluang surplus hingga akhir tahun 2012 masih terbuka. "Tapi sampai seberapa jauh penurunan impor, ini yang harus dilihat," katanya. Menurut dia, penurunan impor saat ini lebih dikarenakan karena stok pada masa lebaran mencukupi dan pekerja libur. "Apakah bahan baku impornya itu tetap tinggi setelah lebaran, itu yang jadi pertanyaan kita," katanya.

Jika dilihat dari tahun sebelumnya, Satwiko menjelaskan, pasca lebaran impor langsung mengalami kenaikan. Namun, hal itu juga diimbangi dengan tingginya nilai ekspor. Menurut Satwiko, kinerja ekspor tahun ini kemungkinan akan lebih buruk dibandingkan tahun sebelumnya.

Satwiko menyatakan, ekspor Indonesia saat ini baru mencapai US$ 127 miliar dan kemungkinan pada akhir tahun hanya akan meningkat hingga US$ 187 miliar. "Jadi ekspornya kemungkinan lebih rendah dari tahun lalu. Tahun lalu, kan, paling tinggi itu US$ 203 miliar," katanya.

Sebelumnya, BPS mencatat neraca perdagangan pada Agustus 2012 surplus sebesar US$ 248,5 juta. Kepala BPS, Suryamin, menyatakan nilai ekspor pada Agustus tercatat sebesar US$ 14,12 miliar dan nilai impor sebesar US$ 13,87 miliar.

Namun, terjadinya surplus bukan berarti kondisi perdagangan sudah mengalami perbaikan. Berdasarkan catatan BPS, nilai ekspor pada Agustus 2012 mengalami penurunan sebesar 12,27 persen dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$ 16 miliar. Dibandingkan Agustus 2011, catatan ekspor itu mengalami penurunan sebesar 24,30 persen.

Hal itu disebabkan menurunnya ekspor nonmigas sebesar 14,49 persen, yaitu dari US$ 13,17 juta menjadi US$ 11,263 juta. Penurunan juga terjadi di ekspor migas sebesar 2,30 persen dari US$ 2,919 juta menjadi US$ 2,852 juta.

Sementara itu, nilai impor pada Agustus 2012 juga turun US$ 2,487 juta atau 15,21 persen dibanding Juli 2012. Hal ini disebabkan besarnya penurunan impor nonmigas sebesar US$ 3,038 juta atau 22,35 persen. Sedangkan impor migas mengalami kenaikan sebesar US$ 551,2 juta atau 19,97 persen.

ANGGA SUKMA WIJAYA

Berita Terpopuler

Wika Bangun Jalan di Brunei Darussalam

Al-Qaeda Indonesi Gunakan Peledak Nitrogliserin

Penyatuan Tiket dan Pajak Bandara Berlaku Hari Ini

Menteri Hatta Dukung Proyek Monorail Dilanjutkan

Inflasi September Terkecil dalam 5 Tahun Terakhir



Berita terkait

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

3 jam lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

20 jam lalu

17 Bandara Internasional Turun Status, BPS: Hanya Digunakan 169 Wisatawan Mancanegara

BPS mencatat hanya 169 wisatawan mancanegara yang menggunakan 17 Bandara yang kini turun status menjadi Bandara domestik.

Baca Selengkapnya

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

22 jam lalu

Wamendag ke Mesir Bahas Perjanjian Dagang Bilateral di Tengah Kondisi Ekonomi Global yang Tidak Stabil

Pemerintah Indonesia terbuka terhadap pemanfaatan transaksi imbal dagang business-to-business (b-to-b).

Baca Selengkapnya

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

23 jam lalu

BPS: Inflasi Indonesia Mencapai 3 Persen di Momen Lebaran, Faktor Mudik

Badan Pusat Statistik mencatat tingkat inflasi pada momen Lebaran atau April 2024 sebesar 3 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

1 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

1 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

2 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

4 hari lalu

Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility

OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

6 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

6 hari lalu

Harga Emas Antam Naik Rp 7.000 ke Level 1.326.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik Rp 7.000 ke level Rp 1.326.000 per gram.

Baca Selengkapnya