PPA Jual Bank Permata Tahun ini

Reporter

Editor

Jumat, 28 Mei 2004 17:46 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) tetap mengupayakan menjual PT Bank Permata tahun ini. "DPR sudah memahami penjualan bank tahun ini," kata Direktur PPA, Ananda Barata di Jakarta, Jumat (27/5). Dalam pertemuannya dengan komisi keuangan dan perbankan DPR, Kamis (26/5) malam, PPA memaparkan rencana penjualan saham pemerintah di Bank Permata tahun ini. Rencananya pembahasan dengan komisi ini akan dilanjutkan dalam sidang pleno DPR.Ananda mengatakan PPA telah mengajukan tiga opsi atas penjualan 97,66 persen saham pemerintah ini. "Kami minta diberikan fleksibilitas untuk menjualnya," kata dia.Pertama, Bank Permata akan dijual dengan menggunakan pola lama yang sudah disetujui secara prinsip oleh DPR, yakni 51 persen dijual ke investor strategis dan 20 persen dijual melalui pasar modal ke investor terpilih (market placement). Kedua, Bank Permata dijual dengan pola 71 persen secara langsung dengan menggunakan harga premium. Terakhir, pemerintah melepaskan kepemilikan 97,66 persen saham Bank Permata untuk diserahkan kepada investor dengan harga sangat super premium.Saat ditanya apakah kondisi pasar cukup mendukung untuk menjual Permata tahun ini, Ananda belum bisa menjawabnya. "Nanti setelah penunjukkan penasehat keuangan akan dibahas. Apakah tahun ini atau tahun depan. Yang pasti pemerintah mencanangkan tahun ini dan belum berubah," kata dia.Saat ini, lanjut Ananda, PPA sedang melakukan proses seleksi lima penasehat keuangan. Menurutnya penjualan bank ini akan lebih diperdalam setelah terpilihnya penasehat keuangan ini.Sebelumnya, PPA telah melakukan penjajakan ke beberapa negara Eropa untuk penjualan asetnya. Ananda mengatakan investor asing banyak yang menyatakan minatnya terhadap Bank Permata. Penjajakan ini, lanjutnya, akan diteruskan dengan road show ke beberapa negara setelah penunjukan penasehat keuangan. Yandi MR - Tempo News Room

Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

9 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

40 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Transformasi BUMN Jadi 40 Perusahaan, Wamen BUMN: Kami Lihat Sembilan Bulan Lagi

8 Januari 2024

Transformasi BUMN Jadi 40 Perusahaan, Wamen BUMN: Kami Lihat Sembilan Bulan Lagi

Transformasi BUMN dikebut di sisa pemerintahan Presiden Joko Widodo. Empat puluh lima BUMN akan dipangkas jadi 40.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya