Harga Saham Facebook Kembali Turun 4,5 persen  

Reporter

Editor

viva

Sabtu, 1 September 2012 09:52 WIB

Cbsnews.com

TEMPO.CO, New York - Saham Facebook Inc (FB.O) turun 4,5 persen ke level terendah baru pada perdagangan semalam setelah broker menurunkan target harga saham perusahaan jejaring terbesar di dunia tersebut. Berakhirnya masa lock-up saham dari para pemegang saham tahun depan akan makin membebani Facebook.

Awal investor mendapat lampu hijau untuk menjual saham Facebook untuk pertama kalinya pada 16 Agustus, harganya jatuh 6,3 persen dan mendorong diturunkannya target harga. Sekitar 243 juta saham akan tersedia untuk diperdagangkan dari pertengahan Oktober dan pada 14 November akan masuk lagi ke pasar sebesar 1,2 miliar saham. Dan saham yang beredar saat ini ada sekitar 628 juta saham.

“Kami berharap bahwa perhatian investor kembali ke fundamental setelah tantangan teknis dari lock-up investor akan menggerus harganya dalam enam bulan ke depan,” kata analis dari BMO Capital Markets dalam catatannya. Mereka juga menambahkan bahwa sentimen Wall Street terhadap Facebook sekarang lebih buruk daripada sentimen pengiklannya.

Broker menurunkan target harganya antara US$ 10 – US$ 15, yang berarti 60 persen di bawah harga perdananya (IPO) pada 18 Mei lalu sebesar US$ 38.

Laporan – laporan media mengatakan bahwa Boa Merrill Lynch, yang merupakan salah satu penjamin emisi perdananya, memangkas target harganya antara US$ 12 sampai US$ 23.

Dalam perdagangan semalam harga saham Facebook ditransaksikan kembali anjlok 5,4 persen menjadi US$ 18,058 per saham. Demikian pula dengan saham penyedia permainan Zynga Inc (ZNGA) yang penghasilannya berasal dari Facebook juga merosot 3,1 persen menjadi US$ 2,8 per saham.

REUTERS / VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

2 hari lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

11 hari lalu

IHSG Diperkirakan Menguat, Terpengaruh Sentimen Domestik dan Global

IHSG hari ini, Senin, 6 Mei 2024 dibuka menguat 36,86 poin atau 0,52 persen ke posisi 7.171,58

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

20 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

25 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

57 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya