Antisipasi Kenaikan Gas, Mayora Lakukan Efisiensi  

Reporter

Kamis, 30 Agustus 2012 16:04 WIB

mayora.com

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan makanan dan minuman kemasan, PT Mayora Indah Tbk (MYOR), siap melakukan efisiensi produksi untuk menyiasati kenaikan gas mulai September mendatang. Direktur Manufaktur Mayora Indah, Nurdin Lesmana, mengatakan perusahaan tidak berencana menaikkan harga satuan jual ke konsumen.

"Yang paling penting, kita akan melakukan efisiensi akibat kenaikan itu," kata dia di kantornya, Kamis, 30 Agustus 2012.

Seperti diketahui, mulai September mendatang, pemerintah bakal memberlakukan kenaikan harga gas untuk kalangan industri sebesar 35 persen. Menurut dia, rencana kenaikan gas itu diantisipasi perusahaan dengan menaikkan produktivitas serta menekan biaya produksi melalui efisiensi penggunaan gas. "Setiap hari kami mesti cek, apakah ada kebocoran gas atau tidak."

Nurdin menegaskan, perusahaannya tidak berencana merampingkan jumlah pekerja dalam menyikapi kenaikan harga gas tersebut. "Bukan menaikkan harga, justru menaikkan produktivitas, sehingga bisa menekan (pengaruh) harga gas," ucap dia.

Direktur Operasional dan Penjualan Mayora Tony Sumantri mengatakan, tahun ini, perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp 11,4 triliun. Angka ini naik dari realisasi penjualan tahun lalu sebesar Rp 9,5 triliun. Dalam lima tahun terakhir, perseroan memperoleh kenaikan penjualan sebesar 35,2 persen.

Hingga semester pertama tahun ini, perseroan berhasil membukukan penjualan sebesar Rp 5,4 triliun. Sedangkan laba bersih yang sudah diraih mencapai Rp 350 miliar dari Rp 630 miliar yang ditargetkan perseroan sepanjang 2012. "Sisanya kami optimistis mampu meraihnya di semester dua tahun ini."

JAYADI SUPRIADIN


Berita terkait

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

3 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

9 hari lalu

Hari Ini IHSG Diperkirakan Menguat, Saham Apa Saja yang Potensial Dilirik?

Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Reza Priyambada memperkirakan IHSG pada awal pekan ini menguat bila dibandingkan pekan lalu. Apa syaratnya?

Baca Selengkapnya

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

40 hari lalu

Senin Depan, BEI Terapkan Full Call Auction di Papan Pemantauan Khusus

BEI akan menerapkan mekanisme perdagangan lelang berkala secara penuh atau full call auction di Papan Pemantauan Khusus pada Senin pekan depan.

Baca Selengkapnya

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

25 Februari 2024

Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun

Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.

Baca Selengkapnya

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

30 Januari 2024

Microsoft Salip Apple di Pasar Saham dengan Keunggulan AI

Para investor sepakat bahwa Microsoft berkembang jauh lebih signifikan dibanding Apple, bahkan untuk lima tahun ke depan.

Baca Selengkapnya

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

5 Desember 2023

Israel Selidiki Investor Untung Jutaan Dollar karena Sudah Antisipasi Serangan Hamas 7 Oktober

Israel sedang menyelidiki klaim peneliti AS bahwa beberapa investor mungkin telah mengetahui sebelumnya tentang rencana serangan Hamas

Baca Selengkapnya

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

4 Desember 2023

Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.

Baca Selengkapnya

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

30 November 2023

BEI Ungkap Penyebab Sepinya Bursa Karbon Dibandingkan dengan Bursa Saham

Dari sisi transaksi bursa karbon tercatat sudah ada lebih dari 490 ribu ton dengan nilai harga jual karbon terakhir senilai Rp 59.200.

Baca Selengkapnya

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

26 Oktober 2023

2024, BEI Bidik Nilai Transaksi Harian Rp 12,25 Triliun

PT Bursa Efek Indonesia (BEI) membidik rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) pada tahun 2024 sebesar Rp 12,25 triliun pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

7 Oktober 2023

Transaksi Harian Jeblok 29 Persen, BEI: Ada Shifting Investasi dengan New Normal

Bursa Efek Indonesia (BEI) membeberkan alasan nilai transaksi harian di pasar modal Indonesia yang jeblok dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya