Pemerintah Perketat Penyaluran BBM Bersubsidi

Reporter

Editor

Selasa, 14 Agustus 2012 19:16 WIB

Petugas mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium di SPBU Muri jalur pantura, Kabupaten Tegal, Jateng, Senin (13/8). Untuk mengantisipasi lonjakan permintaan BBM pada arus mudik di jalur pantura, PT Pertamina Unit Pemasaran Regional IV Jawa Tengah dan DIY menyiapkan satu mobil tangki untuk SPBU kantong di sejumlah jalur pantura dan khusus premium akan dilakukan penambahan sebesar 20 persen mulai H-7 Lebaran. FOTO ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Cikampek - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Evita Herawati Legowo mengatakan pemerintah akan memperketat penyaluran bahan bakar minyak bersubsidi.

Menurut dia, kebijakan pengurangan konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi oleh kendaraan milik instansi pemerintah, badan usaha milik negara dan daerah ternyata belum berdampak signifikan.

Meskipun konsumsi pertamax meningkat, namun penurunan konsumsi premium masih belum signifikan.

"Kami dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan mengetatkan lagi penggunaan bahan bakar minyak bersubsidi," kata Evita dalam safari Ramadhan 1433 H ke terminal bahan bakar minyak PT Pertamina (Persero) di Cikampek, Selasa, 14 Agustus 2012.

Evita mengatakan langkah penghematan bahan bakar minyak selanjutnya adalah larangan penggunaan bahan bakar minyak bersubsidi untuk angkutan pertambangan dan perkebunan. Larangan ini akan mulai berlaku pada 1 September 2012 di seluruh Indonesia.

Untuk melayani kebutuhan angkutan pertambangan dan perkebunan, Pertamina menyediakan stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) bergerak berupa mobil tangki yang dilengkapi dispenser. Direncanakan akan ada 200 SPBU bergerak di seluruh Indonesia pada September 2012.

Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Sommeng mengatakan pada akhir Juli 2012 penyaluran premium telah melebihi kuota dengan total penyaluran Januari hingga Juli 2012 mencapai 59 persen kuota. Sementara untuk penyaluran minyak tanah masih di bawah kuota dan solar bersubsidi masih sedikit di atas kuota.

"Pengendalian memang lebih efektif menggunakan sistem tertutup, kuota bahan bakar minyak per kendaraan dibatasi. Tapi perlu waktu untuk menyediakan sistem teknologi informasi," kata Andy ketika ditemui pada kesempatan yang sama.

Sebelumnya Kementerian Keuangan menyatakan gagalnya pengendalian konsumsi bahan bakar minyak bersubsidi dan menurunnya ekspor baik migas dan non migas menyebabkan meningkatnya defisit perdagangan.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik mengakui ada penurunan pendapatan negara dari ekspor minyak. "Produksi minyak kita memang turun. Tapi gas kan naik, ekspornya juga naik," kata Menteri Wacik.

Sementara itu Andy mengatakan tingginya impor bukan karena langkah pengendalian gagal. Andy mengatakan impor yang berjalan saat ini bertujuan memenuhi permintaan yang masih dalam koridor kuota 40 juta kiloliter bahan bakar minyak bersubsidi.

Dalam anggaran pendapatan belanja negara perubahan (APBN-P) 2012 disediakan kuota bahan bakar minyak bersubsidi sebanyak 40 juta kiloliter. Namun konsumsi diperkirakan akan membengkak hingga 44 juta kiloliter. Pemerintah berencana mengajukan tambahan kuota bahan bakar minyak bersubsidi sekitar 2 juta kiloliter hingga 4 juta kiloliter.

BERNADETTE CHRISTINA

Berita ekonomi lainnya:
Mudik, Maskapai Dapat Jatah Terbang Tambahan

Volume Ekspor CPO Diprediksi Tak Capai Target

Sampai Agustus, Kuota Premium Tinggal 41 Persen

Karyawan Tuntut Katarina Didepak dari Bursa

Transaksi Sepi, IHSG Masih Bisa Menguat

Foxconn Bangun Pabrik di Cikande

Sempat Sentuh 9.500, Rupiah Menguat Tipis

Berita terkait

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

1 jam lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

2 jam lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

1 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

3 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

4 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

4 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

4 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

4 hari lalu

Berita Catur: Pertamina Indonesia Tournament 2024 Pekan Ini Diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara

PB Percasi selenggarakan Pertamina Indonesian GM Tournament 2024, pekan ini. Kejuaraan internasional catur ini diikuti 12 GM dan 12 IM dari 8 Negara.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

9 hari lalu

Terkini Bisnis: Erick Thohir Minta Pertamina Cs Borong Dolar, KAI Buka Rekrutmen Program Management Trainee

Menteri BUMN Erick Thohir meminta BUMN seperti Pertamina memborong dolar AS di tengah memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

9 hari lalu

Erick Minta Pertamina Cs Borong Dolar di Tengah Konflik Iran-Israel, Airlangga: TIdak Bijak

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal antisipasi Menteri BUMN Erick Thohir terhadap imbas ekonomi dari konflik Iran-Israel. Erick menginstruksikan BUMN yang memiliki porsi utang luar negeri yang besar untuk segera membeli dolar Ameria Serikat dalam jumlah besar.

Baca Selengkapnya