Terus Merugi, Petani Kedelai Beralih ke Jeruk  

Reporter

Editor

Selasa, 7 Agustus 2012 15:41 WIB

Seorang petani memanen kedelai yang ditanam setahun sekali di ladangnya di Kecamatan Nglendah, Kulonprogo, Yogyakarta, Selasa (25/7). ANTARA/Regina Safri

TEMPO.CO, Banyuwangi -- Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian Perkebunan Kehutanan dan Hortikultura Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Pratmadja Gunawan, mengatakan banyak petani kedelai di Banyuwangi saat ini beralih ke tanaman jeruk dan buah naga.

Hal itu disebabkan terus berkurangnya luas lahan tanaman kedelai dalam tiga tahun terakhir. Pada tahun 2009, lahan tanaman kedelai tercatat 37.677 hektare. Namun, pada 2010, luasnya hanya 36.912 hektare. "Pada 2011 luasnya berkurang lagi menjadi 36.068 hektare," kata dia kepada wartawan, Selasa, 7 Agustus 2012.

Dari temuan Dinas Pertanian, kata Pratmadja, berkurangnya lahan kedelai itu karena petani beralih ke jeruk dan buah naga yang hasilnya lebih menjanjikan. Satu hektare jeruk bisa menghasilkan 34 ton, sedangkan kedelai hanya 2 ton per hektarenya. Saat panen raya, harga kedelai bisa anjlok hingga Rp 5.000 per kilogram. Padahal petani bisa mendapat untung bila harga kedelai minimal Rp 6.000 per kilogram.

Berkurangnya lahan kedelai dalam tiga tahun itu cukup mengkhawatirkan karena selama ini kedelai Banyuwangi menjadi penyanggah produksi nasional. Dalam tahun 2011, jumlah produksi kedelai mencapai 66.094 ton. "Lahan kedelai di Banyuwangi ini merupakan terluas di Pulau Jawa," kata dia.

Kepala Bidang Hortikultura, Saipullah, membenarkan banyaknya petani kedelai yang beralih ke jeruk dan buah naga. Menurut dia, luas lahan jeruk terus meningkat dalam dua tahun terakhir dari 8.000 hektare menjadi 10.000 hektare.

Lahan tanaman buah naga juga bertambah dari 100 hektare menjadi 340 hektare. "Tanaman jeruk lebih prospektif," kata dia.

Sekretaris Himpunan Kerukunan Tani Indonesia, Suyitno, menjelaskan, beralihnya petani kedelai ke jeruk dan buah naga akibat pemerintah tidak memberi kepastian harga kedelai. Menurut dia, kenyataan di lapangan saat panen raya harga kedelai justru anjlok antara Rp 2.000 dan Rp 3.000 per kilogramnya. "Inilah yang membuat petani kedelai memutuskan pindah ke jeruk yang harganya lebih mahal," kata dia.

Laju berkurangnya lahan kedelai itu, kata Suyitno, hanya bisa dihentikan bila pemerintah pusat segera menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) sehingga memberi kepastian pada petani.

IKA NINGTYAS

Berita Lain:
Survei: Konsumsi Rokok Lebih Tinggi Ketimbang Susu
Presiden Yudhoyono Minta Sapi Ilegal Diberantas
Produksi Sel Surya, Len Kucurkan Rp 434 Miliar
Presiden Tak Puas Ekonomi Cuma Tumbuh 6,4 Persen

2013, Artajasa Targetkan Pendapatan Naik 20 Persen

Berita terkait

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

8 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

12 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

15 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

19 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

19 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

23 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

25 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

31 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

32 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya

Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

37 hari lalu

Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan titik kemacetan pada arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi di ruas Jalan Tol Cipali.

Baca Selengkapnya