Road Map Industrialisasi Smelter Disiapkan  

Reporter

Editor

Rabu, 1 Agustus 2012 10:11 WIB

Produksi baja jenis Hot Rolling Mill di Pabrik PT.Krakatau Steel (Persero) di Cilegon, Banten. TEMPO/Dwi Narwoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah saat ini sedang menyiapkan skema pembangunan industri pengolah bahan tambang menjadi produk setengah jadi di Indonesia.

Menteri Perindustrian Mohamad Suleman Hidayat menyatakan pihaknya akan membuat peta tersebut dalam waktu dua minggu. “Jadi kami akan membuat road map itu setelah Kementerian ESDM membuat peta potensi mineral di Indonesia,” kata Hidayat di Menara Kadin, Jakarta, Selasa, 31 Juli 2012.

Menurut Hidayat, rencana tersebut merupakan salah satu tindak lanjut instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk memperkuat hilirisasi industri. Hilirisasi industri itu disebutnya akan diperkuat untuk sektor industri mineral.

“Karena ada tiga industri yang menjadi fokus pemerintah, yaitu mineral, petrokimia, dan agro. Road map itu sebagai akselerasi hilirisasi industri,” ujarnya.

Indonesia saat ini membutuhkan setidaknya 30 industri smelter untuk mengolah bahan baku mineral. Hingga saat ini sudah ada 150 perusahaan yang berminat untuk melakukan investasi smelter di Indonesia. “Jadi kita tidak cari investor lagi, tapi mereka yang akan cari kita,” kata Hidayat.

Dengan adanya kebijakan itu, ekspor bahan baku mineral akan dibatasi. Apalagi ekspor mineral Indonesia sejak tahun 2009 lalu mengalami lonjakan drastis yang membuat Indonesia terancam kehabisan cadangan sumber daya alam.

“Ekspor mineral kita selama empat tahun ini melonjak tajam. Bijih bauksit sampai 500 persen jadi 40 juta ton, bijih nikel 800 persen jadi 33 juta ton, bijih besi meningkat 70 persen jadi 13 juta ton, dan bijih tembaga 1.100 persen jadi 80 juta ton,” ucapnya.

Pemerintah juga, kata Hidayat, mengajak perusahaan asing yang selama ini mendapatkan pasokan sumber daya alam dari Indonesia untuk membangun pabrik di dalam negeri. Menteri Hidayat berjanji jika pemerintah akan memfasilitasi investor asing dengan memberikan sejumlah insentif. “Kami akan berikan fasilitas berupa insentif fiskal dan tax holiday.”

Hidayat menyatakan industri smelter tidak akan dikenai divestasi dan royalti untuk mengolah bahan baku. Sistem divestasi dan royalti itu, kata Hidayat, akan dikenakan kepada perusahaan-perusahaan yang sifatnya pertambangan. “Jadi kalau perusahaan smelter tidak akan kena divestasi karena masuk ke dalam sektor industri, bukan pertambangan,” katanya.

DIMAS SIREGAR

Berita ekonomi lainnya:
Ini Provinsi Pertama Penikmat Televisi Digital
Mimpi Dahlan: 60 Juta Penumpang di Bandara Soetta

Rental Mobil Mewah di Solo Panen Pesanan

Pemerintah Siapkan 500 Hektare untuk Foxconn

23 Stasiun TV Lolos Seleksi TV Digital

Demi Mobil Listrik, PLN Dirikan 10 Pom Listrik

Dahlan Serahkan Konflik Cinta Manis ke Direksi

Ramai-ramai Relokasi Perusahaan ke Surakarta

Berita terkait

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

2 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

5 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

7 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

23 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

24 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

24 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

25 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

26 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

26 hari lalu

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

PT Timah Tbk terbelit kasus korupsi hingga Rp 271 triliun. Begini profil perusahaan BUMN pertambangan timah yang telah didirikan sejak 1976.

Baca Selengkapnya