Kecewa Bernanke, Rupiah Tertahan

Reporter

Editor

Rabu, 18 Juli 2012 20:28 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Pidato Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat, Ben Bernanke, tidak mampu mengangkat mata uang regional, termasuk rupiah.


Di pasar mata uang pagi ini, Rabu (18 Juli 2012), rupiah ditransaksikan di kisaran Rp 9.440-9.460 per dolar AS, atau cenderung melemah dari Rp 9.456 per dolar AS pada penutupan Selasa sore.


Pernyataan Gubernur Bank Sentral AS (The Fed) yang masih mengkaji kemungkinan kebijakan moneter lanjutan untuk membangkitkan ekonomi Negeri Paman Sam telah membuyarkan harapan investor akan adanya kebijakan pelonggaran moneter ketiga (QE3).


Investor kembali harus gigit jari karena The Fed belum akan mengucurkan stimulus dalam waktu dekat. Sebelumnya, pada 20 Juni lalu pelaku pasar juga “dikecewakan” oleh The Fed karena Bank Sentral AS lebih memilih untuk melanjutkan program operation twist ketimbang mengucurkan QE3.


Sikap The Fed direspons negatif oleh pasar dan kembali menguatkan posisi dolar AS sebagai mata uang safe haven. “Redupnya harapan QE3 berpotensi mengganjal obligasi bernilai tinggi dan membatasi pergerakan mata uang Asia, termasuk rupiah,” kata Nurul Eti Nurbaeti, analis dari Treasury Research Division Bank BNI, lewat analisa hariannya.


Advertising
Advertising

Mata uang bersama euro tak luput dari depresiasi. Sampai pukul 12.00 WIB, euro melemah 0,0010 poin (0,08 persen) menjadi US$ 1,2284, sementara poundsterling melemah 0,0003 poin (0,02 persen) ke US$ 1,5651. “Fokus pasar pada rilis data pengangguran di Inggris hari ini berpotensi menahan gairah investor untuk bertransaksi.”


Dari dalam negeri, optimisme pemerintah bahwa pertumbuhan ekonomi pada 2013 bakal mencapai 6,8-7,2 persen memunculkan dukungan bagi mata uang RI. Apalagi ada indikasi aksi jual dolar AS oleh eksportir di pasar untuk keperluan pembayaran pajak pendapatan.


Hari ini rupiah berpotensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi di kisaran Rp 9.435-9.490 per dolar AS. “Bank Indonesia masih akan terus melakukan penjagaan untuk menghindarkan rupiah dari level psikologis Rp 9.500 yang berbahaya bagi stabillitas moneter RI,” kata Nurul.


Mata uang Asia cenderung bervariasi hingga pukul 12.00 WIB. Won menguat 5,01 poin (0,44 persen) ke 1.139,30 per dolar AS, dolar Hong Kong turun 0,0007 poin (0,01 persen) ke 7,7570 per dolar AS. Ringgit melemah 0,0027 poin (0,10 persen) ke 3,1588 per dolar AS, sementara yen naik 0,05 poin (0,06 persen) menjadi 79,01 per dolar AS.


PDAT | M AZHAR

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

18 jam lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

5 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diyakini Menguat, Pasar Respons Kemenangan Prabowo-Gibran

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini masih akan menguat pada rentang Rp 16.110 - Rp 16.180. Pasar merespons kemenangan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

7 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Tak Pengaruhi Rupiah, Indofarma Masih Tunggak Gaji Karyawan

Ekonom menyebut putusan MK terkait sidang sengketa Pilpres tak banyak mempengaruhi nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

7 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

7 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Peneliti Paramadina Sebut Nilai Tukar Rupiah Melemah Bukan karena Konflik Iran-Israel

Nilai tukar rupiah yang melemah menambah beban karena banyak utang pemerintah dalam denominasi dolar AS.

Baca Selengkapnya

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

7 hari lalu

Rupiah Diprediksi Menguat di Tengah Putusan MK, Penutupan Perdagangan Rp 16.237

Rupiah diprediksi dan tak terpengaruh dengan putusan MK. Rupiah spot hari ini ditutup pada Rp 16.237 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

8 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Ini Industri yang Untung dan Buntung

Industri tekstil, pakan ternak, pupuk, hingga gandum yang kerap mengandalkan bahan baku impor menangis di tengah pelemahan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya