Industri Bahan Tambahan Pangan Lokal Masih Minim

Reporter

Editor

Selasa, 17 Juli 2012 15:52 WIB

Ilustrasi. discovermagazine.com

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kalangan menilai industri yang memproduksi bahan tambahan pangan oleh produsen lokal masih minim. Padahal Wakil Ketua Umum Bidang Program dan Kerja Sama Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia, Lena Prawira, menilai prospek bisnis ini sangat menjanjikan.

Bahan tambahan pangan adalah bahan pelengkap dalam produksi makanan dan minuman. Bentuknya beragam ada pemanis, pewarna, pewangi, dan sebagainya.

"Pada 2011, sektor makanan dan minuman menyumbang Rp 650 triliun pendapatan negara dan 30 persennya dari BTP. Untuk 2012 ditargetkan Rp 700 triliun," kata Lena pada acara Food Ingredients Asia 2012 di Hotel Le Meridien, Selasa, 17 Juli 2012.

Sayangnya, kata Lena, produsen lokal hanya mampu menyediakan 20 persen kebutuhan BTP. Sedangkan sisanya masih harus impor dari sejumlah negara seperti Eropa, Amerika, dan India.

Lena mengatakan untuk berinvestasi dalam produksi BTP sebetulnya tidak sulit, hanya membutuhkan modal Rp 40 miliar sampai Rp 50 miliar. Apalagi, lanjut dia, ketersediaan bahan baku BTP di Indonesia melimpah.

"Selain itu, teknologi di Indonesia untuk pengembangan bidang ini juga mendukung," kata Direktur Southeast Asian Food and Agricultural Science Technology Institute Pertanian Bogor (IPB), Purwiyatno Hariyadi.

Saat ini IPB sudah menghasilkan banyak produk bahan tambahan pangan. Salah satunya yang saat ini sedang dikembangkan adalah minyak kelapa merah.

Menurut Purwiyatno, salah satu penyebab tidak berkembangnya produksi bahan tambahan pangan lokal adalah pola pikir masyarakat Indonesia yang lebih suka sebagai penjual. "Mereka belum melihat jauh ke depan," kata dia.

Pemerintah juga dinilai belum bisa melindungi produksi BTP. Saat ini ada regulasi yang membatasi penggunaan bahan tambahan pangan maksimal yang sangat ketat dan mempengaruhi produksi bahan tambahan pangan nasional.

Di Indonesia saat ini baru ada 10 perusahaan yang bergerak di bidang produksi BTP. Salah satunya PT Sorini di bawah Aneka Kimia Raya yang memproduksi pemanis buatan jenis sorbitol.

SYAILENDRA

Berita terkait

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

10 hari lalu

Di Forum APEC, ID FOOD Ungkap Peningkatan Akses Perempuan di Sektor Pangan Melalui Digitalisasi

APEC Workshop ini diikuti oleh para delegasi negara di kawasan Asia Pacifik.

Baca Selengkapnya

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

14 hari lalu

Harga Daging dan Cabai Turun di Akhir Libur Lebaran 2024

Harga komoditas pangan seperti daging, telur, cabai, dan garam turun pada Senin, 15 April 2024.

Baca Selengkapnya

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

17 hari lalu

ID FOOD Beberkan Cadangan Pangan Pemerintah: Stok Aman selama Libur Lebaran

Holding BUMN Pangan ID FOOD memastikan ketersediaan pasokan pangan selama libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

21 hari lalu

PLN dan BNI Gelar Paket Sembako Murah untuk Ojol dan Masyarakat Umum

PLN dan BNI menghadirkan 1.500 paket sembako harga murah Rp 59 ribu untuk pengemudi Ojol dan masyarakat umum.

Baca Selengkapnya

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

22 hari lalu

Menjelang Lebaran, Harga Daging dan Cabai Kian Melonjak

Menjelang Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran 2024, sejumlah harga bahan pokok kian melonjak. Per 7 April 2024, Panel Harga Pangan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat mencatat harga daging sapi, daging ayam, cabai, bawang merah, dan bawang putih masih naik.

Baca Selengkapnya

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

25 hari lalu

Analis: Potensi Inflasi Masih Berlanjut, Nilai Tukar Rupiah Diperkirakan Makin Anjlok

Analis Ibrahim Assuaibi memprediksi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hari ini makin merosot menyentuh level Rp 15.910 sampai Rp 15.960.

Baca Selengkapnya

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

27 hari lalu

Emiten Pupuk SAMF Cetak Laba Bersih Rp 420,07 M, Melejit 21 Persen

Emiten pupuk PT Saraswanti Anugerah Makmur Tbk. mencetak laba bersih tahun berjalan senilai Rp 420,07 miliar sepanjang 2023.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

33 hari lalu

Antisipasi Kenaikan Harga Pokok, Ombudsman Minta Perpanjang Bantuan Pangan hingga Desember

Ombudsman RI meminta pemerintah memperpanjang bantuan pangan hingga Desember 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

34 hari lalu

Harga Bahan Pokok Hari Ini, Beras Premium Masih Tinggi

Harga bahan pokok terkini, sebagian besar mengalami kenaikan, seperti beras dan cabai.

Baca Selengkapnya

Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

39 hari lalu

Terkini: Titik Rawan Macet di Jalan Tol dan Pantura saat Mudik Lebaran 2024, Sri Mulyani Dicecar Anggota DPR soal Program Makan Siang Gratis

Menhub Budi Karya Sumadi memperkirakan titik kemacetan pada arus mudik Lebaran 2024 akan terjadi di ruas Jalan Tol Cipali.

Baca Selengkapnya