Rupiah Dekati 9.500 per Dolar AS

Reporter

Editor

Jumat, 13 Juli 2012 13:26 WIB

politic365.com

TEMPO.CO, Jakarta - Minimnya sentimen negatif dari pasar mata uang mendorong rupiah kembali mendekati level psikologis 9.500.


Rupiah kembali melanjutkan tren pelemahan dalam sepekan terakhir. Hari ini, Jumat, 13 Juli 2012, rupiah ditransaksikan di kisaran 9.480-9.500 per dolar AS sampai pukul 13.00 WIB. Rupiah ditutup melemah 12 poin (0,13 persen) dari level 9.436 ke 9.448 per dolar AS.


Belum adanya sentimen positif di pasar uang serta indikasi melambatnya kinerja ekonomi Cina, sebagai imbas kompleksnya masalah krisis utang di Eropa, menekan rupiah. Data pertumbuhan Produk Domestik Bruto triwulan II Cina turun dari 8,1 persen (Januari-Maret) ke 7,6 persen (April-Juni).


Analis Treasury Research PT BNI (Persero) Tbk (BBNI), Nurul Eti Nurbaeti, menilai kabar buruk dari Italia berpotensi menguatkan nilai tukar dolar AS atas mata uang dunia, termasuk rupiah. Peringkat kredit Italia kembali dipangkas oleh Moody’s sebanyak dua tingkat dari A3 menjadi Baa2, mengisyaratkan kegagalan Italia untuk memenuhi target konsolidasi fiskalnya.


“Mau tidak mau, mata uang tunggal Eropa pun menjadi kian terpuruk menjelang penutupan akhir pekan ini,” kata Nurul.


Advertising
Advertising

Di pasar mata uang, sampai pukul 13.00 WIB euro melemah 0,0006 poin (0,05 persen) menjadi US$ 1,2197, sementara poundsterling menguat 0,0006 poin (0,04 persen) ke US$ 1,5434.


Terlebih menjelang akhir pekan, pelaku pasar untuk melindungi portofolionya. Kekecewaan pasar atas lenyapnya sinyal pelonggaran moneter ketiga (QE3) dari bank sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve) dalam waktu dekat juga memunculkan dukungan bagi mata uang Negeri Abang Sam.


“Pelaku pasar lebih memilih menjauhi risiko ketimbang mempertahankan mata uang RI,” ujarnya.


Dia memperkirakan, hari ini rupiah potensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi hingga melemah. Ekspektasi pengawalan Bank Indonesia atas volatilitas rupiah terindikasi meredup. “Tren kenaikan dolar AS di pasar non-NDF yang saat ini berada di level 9.500-an kian menguatkan sinyal pelemahan rupiah,” kata Nurul.


Pasar Asia cenderung melemah hingga pukul 13.00 WIB siang ini. Won melemah 3,50 poin (0,30persen) ke 1.150,80 per dolar AS, dolar Hong Kong melemah 0,0012 poin (0,02 persen) ke 7,7564 per dolar AS, serta baht melemah 0,04 poin (0,13 persen) ke 31,77 per dolar AS. Sementara yen menguat 0,04 poin (0,05 persen) menjadi 79,27 per dolar AS.


PDAT | M AZHAR



Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

17 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

22 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

22 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

23 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

23 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

23 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

24 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya