Tunggu BI Rate, Rupiah Melemah

Reporter

Editor

Kamis, 12 Juli 2012 12:33 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta- Rupiah kembali tertahan menunggu hasil pengumuman BI Rate oleh Bank Indonesia dan minimnya sentimen negatif dari pasar mata uang.

Setelah kemarin ditutup melemah tipis 3 poin (0,03 persen) dari 9.433 ke 9.436 per dolar AS, pagi ini Kamis (12 Juli 2012) rupiah kembali melanjutkan pelemahan di kisaran 9.440-9.470 per dolar AS. Dibuka di level 9.444 per dolar AS, rupiah akhirnya bertengger di level 9.467 per dolar AS sampai pukul 12.00 WIB.

Analis Treasury Research dari Bank BNI, Nurul Eti Nurbaeti menilai, fokus pelaku pasar pada pertemuan Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia hari ini berpeluang membatasi IDR. Bank Sentral diestimasi belum akan mengubah suku bunga acuannya di level 5,75 persen. “Kendati demikian, sinyal peningkatan BI Rate mengemuka bersamaan dengan indikasi kenaikan inflasi.”

Di sisi lain, kuatnya supremasi dolar AS masih menghantui mata uang Indonesia di tengah buramnya kinerja ekonomi global sebagai imbas kompleksnya masalah krisis utang di Eropa. “Ekspektasi tingginya Initial Jobless Claims di Negeri Abang Sam berpotensi mendorong investor untuk tetap memegang dolar AS.”

Komitmen pemerintah Spanyol untuk mengetatkan anggaran tambahan senilai 65 juta euro untuk menekan defisit memberi oase sesaat untuk euro. Di pasar mata uang, siang ini euro menguat 0,0001 poin (0,01 persen) menjadi US$ 1,2240, dan pound sterling menguat 0,0006 poin (0,04 persen) ke US$ 1,5508. Sementara, indeks cash dolar AS melemah 0,126 poin (0,15 persen) ke 83,442.

Pasar Asia cenderung melemah hingga pukul 12.30 WIB siang ini. Won melemah 7,10 poin (0,62persen) ke 1.148,78 per dolar AS, dolar Singapura melemah 0,0040 poin (0,32 persen) ke 1,2678 per dolar AS, serta baht melemah 0,06 poin (0,19 persen) ke 31,78 per dolar AS. Di sisi lain, yen menguat 0,24 poin (0,30 persen) menjadi 79,52 per dolar AS.

Hari ini rupiah diprediksi akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah. “Penjagaan ketat moneter oleh Bank Sentral Indonesia dibutuhkan untuk membuka peluang bertahannya rupiah agar tetap di koridornya,” kata Nurul.

PDAT/M AZHAR

Berita terkait

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

17 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Makin Merosot, Rp 16.255 per USD

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 45 poin ke level Rp 16.255 per USD dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

22 hari lalu

95 Persen Pakai Bahan Baku Lokal, Unilever Tak Terdampak Pelemahan Rupiah

Unilever Indonesia mengaku tak terlalu terdampak dengan pelemahan rupiah karena mayoritas bahan baku mereka berasal dari dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

22 hari lalu

Tingginya Suku Bunga the Fed dan Geopolitik Timur Tengah, Biang Pelemahan Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebut pelemahan rupiah dipengaruhi oleh arah kebijakan moneter AS yang masih mempertahankan suku bunga tinggi.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

23 hari lalu

Ekonom Sebut Putusan MK Tak Beri Pengaruh Signifikan terhadap Nilai Tukar Rupiah

Yusuf Wibisono menilai bukan putusan MK yang memberi pengaruh terhadap nilai tukar rupiah, melainkan konflik geopolitik dan kebijakan The Fed.

Baca Selengkapnya

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

23 hari lalu

Pelemahan Rupiah dan IHSG Berlanjut, Airlangga: Indonesia Masih Lebih Baik

Kendati terjadi pelemahan rupiah, Airlangga mengklaim rupiah masih lebih baik dibanding mata uang lain. IHSG juga diklaim lebih baik dari negara lain.

Baca Selengkapnya

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

23 hari lalu

Bos BCA Ungkap Penyebab Pelemahan Rupiah, Mulai dari Dividen hingga Impor Bahan Baku

Presiden Direktur Bank Central Asia (BCA) Jahja Setiaatmadja menilai pelemahan rupiah bukan hanya karena konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

24 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

1 Desember 2023

Istana Tegaskan Presiden Jokowi Terus Dorong Penguatan KPK

Ari Dwipayana menyebut semua pihak termasuk Presiden Jokowi berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjalankan fungsinya dengan baik.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

27 Oktober 2023

Wamenkeu Sebut Pelemahan Rupiah Bisa Untungkan Eksportir

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan depresiasi kurs rupiah terhadap dolar Amerika bisa menguntungkan para eksportir.

Baca Selengkapnya

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

26 Oktober 2023

Agenda Jokowi Reshuffle Gelombang Kedua

Presiden Jokowi dikabarkan kembali akan reshuffle kabinet pada pekan depan. Siapa saja yang bakal diganti?

Baca Selengkapnya