2013, Rusia Siap Bangun Jalur Kereta di Kalimantan

Reporter

Editor

Rabu, 11 Juli 2012 23:28 WIB

Tampak sejumlah rangkaian gerbong kereta api (KA) ekonomi AC yang sudah dibuat PT Inka untuk angkutan lebaran tahun 2012 di pabrik setempat, Rabu (11/7). TEMPO/Ishomuddin

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Kereta Api Kementerian Perhubungan Tundjung Inderawan menyatakan, investasi Rusia di bidang kereta api masih menunggu hasil studi kelayakan. Menurut Tundjung, kajian tersebut sedang digarap investor Rusia. “Sudah ada dalam MoU antara Rusia dan Indonesia soal pembangunan jalur rel kereta api itu,” kata Tundjung kepada Tempo, Rabu, 11 Juli 2012.

Pemerintah Rusia melalui Russian Railway menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi di jalur kereta di Kalimantan. Rusia mengemukakan akan menanam duit senilai US $ 2 miliar (Rp 18,86 triliun) untuk proyek sepanjang 180 kilometer tersebut.

Pembangunan, kata Tundjung, akan dilakukan sekitar awal 2013. Soalnya hasil studi kelayakan diperkirakan selesai pada akhir 2012. Jadwal tersebut juga muncul dalam nota kesepahaman. “Tapi mereka juga sudah beberapa kali memberikan laporan secara informal,” ujarnya.

Tundjung menyatakan, pembangunan jalur kereta di Kalimantan tidak bisa disamakan dengan daerah lainnya. Sebab, tekstur tanah Kalimantan berbeda dengan daerah lainnya di Indonesia. “Jadi kalau untuk jalur kereta harus lebih spesifik, jembatannya juga harus lebih lebar,” kata dia.

Karena itu, Tundjung menyatakan biaya yang dibutuhkan untuk membangun jalur kereta api Kalimantan lebih besar dibanding daerah lainnya. Sebagai perbandingan, kata Tundjung, satu kilometer jalur kereta api di Pulau Kalimantan membutuhkan dana sebesar Rp 50 miliar, lebih mahal ketimbang biaya di Pulau Jawa yang membutuhkan RP 30 miliar. “Dan itu belum termasuk biaya pembebasan lahan dan sebagainya, hanya sebatas jalur saja,” ujarnya.

Menurut Tundjung, proyek kereta di Kalimantan ini proyek yang sangat besar. Soalnya, jalur yang akan dibangun sepanjang 130 kilometer. “Jadi dana yang dibutuhkan sekitar Rp 6,5 triliun,” katanya.

Tundjung meyakini pembangunan rel itu tidak akan merusak lingkungan yang ada. Karena pembangunan mempertimbangkan aspek lingkungan. “Jadi kalau ada hutan lindung yang tidak akan diterobos oleh jalur kereta itu,” ujarnya.

Tundjung juga menjamin jika pembangunan jalur kereta itu tidak akan mengubah kondisi lingkungan di sekitar rel kereta api. “Jadi kalau di sekitarnya ada perkampungan ya tetap akan dipertahankan, jika ada pohon kelapa sawit tetap akan ada pohon kelapa sawit, tidak akan berubah jadi real estate,” katanya.


DIMAS SIREGAR

Berita terkait

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

10 jam lalu

BPH Migas Minta PT KAI Optimalkan Pemanfaatan BBM Bersubsidi

Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi atau BPH Migas mendorong PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) memaksimalkan pemanfaatan BBM bersubsidi.

Baca Selengkapnya

Pelanggan Kereta Api Daop 9 Jember Meningkat Tujuh Persen Selama Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

2 hari lalu

Pelanggan Kereta Api Daop 9 Jember Meningkat Tujuh Persen Selama Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Tingginya animo masyarakat menggunakan kereta api selama libur panjang kali ini, tak lepas dari kepastian jadwal dan tingkat ketepatan waktu perjalana

Baca Selengkapnya

Jadwal KRL Jogja-Solo 13-18 Mei 2024 untuk Keberangkatan Paling Pagi hingga Malam

3 hari lalu

Jadwal KRL Jogja-Solo 13-18 Mei 2024 untuk Keberangkatan Paling Pagi hingga Malam

Berikut ini jadwal KRL Jogja-Solo untuk tanggal 13-18 Mei 2024 lengkap dengan keberangkatan paling pagi hingga paling malam.

Baca Selengkapnya

Penumpang Kereta Api di Libur Panjang Naik 2 Kali Lipat, 93 Ribu Orang Berangkat dari Jakarta

5 hari lalu

Penumpang Kereta Api di Libur Panjang Naik 2 Kali Lipat, 93 Ribu Orang Berangkat dari Jakarta

KAI mencatat jumlah penumpang selama periode libur panjang pada 9 hingga 12 Mei 2024 meningkat dua kali lipat dibandingkan rata-rata penumpang saat hari biasa.

Baca Selengkapnya

Spanyol dan Maroko Berencana Bangun Jalur Kereta Api Bawah Selat Gibraltar

6 hari lalu

Spanyol dan Maroko Berencana Bangun Jalur Kereta Api Bawah Selat Gibraltar

Proyek pembangunan jalur kereta api dimulai dengan menghidupkan kembali rencana terowongan bawah laut antara Spanyol dan Maroko

Baca Selengkapnya

Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan Minibus yang Tertabrak Kereta Api

6 hari lalu

Jasa Raharja Jamin Seluruh Korban Kecelakaan Minibus yang Tertabrak Kereta Api

Jasa Raharja menjamin seluruh korban kecelakaan lalu lintas yang melibatkan Kereta Api (KA) Pandalungan dengan sebuah minibus, di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, pada Selasa, 7 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Libur Panjang, KAI Daop 1 Jakarta Berangkatkan 34 Ribu Penumpang Hari Ini

7 hari lalu

Libur Panjang, KAI Daop 1 Jakarta Berangkatkan 34 Ribu Penumpang Hari Ini

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI Daerah Operasional 1 Jakarta mencatat peningkatan jumlah penumpang selama periode libur panjang pada 9 hingga 12 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

KAI Daop 6 Yogyakarta Operasikan 6 Kereta Api Tambahan, Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Libur Panjang

7 hari lalu

KAI Daop 6 Yogyakarta Operasikan 6 Kereta Api Tambahan, Antisipasi Lonjakan Penumpang saat Libur Panjang

PT KAI Daerah Operasional (Daop) 6 Yogyakarta mengoperasikan 6 kereta api tambahan untuk melayani penumpang KA jarak jauh pada periode libur panjang..

Baca Selengkapnya

PT KAI Ingatkan Pengguna Jalan Harus Mengalah pada Kereta Api, Bagaimana Aturannya?

8 hari lalu

PT KAI Ingatkan Pengguna Jalan Harus Mengalah pada Kereta Api, Bagaimana Aturannya?

Pengguna jalan harus mengalah pada kereta api di perlintasan sebidang untuk menghindari kecelakaan fatal.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

9 hari lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya