Menteri Perhubungan EE Mangindaan (kedua dari kanan) hadir dalam Rapat Koordinasi (Rakor) masalah pangan di kantor kementrian perekonomian Jakarta Selasa (10/7). TEMPO/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perhubungan, Evert Erenst Mangindaan, meminta agar Menteri Badan Usaha Milik Negara, Dahlan Iskan, melakukan evaluasi terhadap manajemen PT ASDP Indonesia Ferry terkait kerap terjadinya antrean panjang kendaraan di Pelabuhan Merak, Banten. "Saya sarankan kepada Pak Dahlan untuk ditinjau kembali jika mereka (ASDP) tidak mampu," kata Mangindaan usai rapat koordinasi di kantor Kementerian Perekonomian, Jakarta, 20 Juli 2012.
Mangindaan juga menyatakan jika pihaknya sudah menegur manajemen Dinas Perhubungan cabang Pelabuhan Merak. Dia meminta agar petugas menindak tegas praktek pungutan liar yang masih kerap terjadi. Menteri Mangindaan mencontohkan pada bulan lalu terjadi praktek pungli saat terjadi antrean panjang di Merak. "Manajemen tidak benar. Saya sudah bilang pada manajemen cabang saya di sana. Kalau tidak sanggup, ganti saja orangnya," katanya.
Mangindaan menyatakan pihaknya akan berkonsentrasi untuk mengantisipasi terjadinya antrean panjang kembali di Merak saat menjelang bulan puasa dan musim mudik Lebaran. Menurut dia, pada hari biasa jumlah truk dan kendaraan pribadi yang melintasi jalur penyeberangan Jawa-Sumatera itu sekitar 400 truk. "Kemarin kami hitung ada 5.180 truk dan antrean sampai 5 kilometer. Tapi saat ini sudah mulai terurai. Mungkin karena musim libur," katanya.
Untuk menghindari antrean panjang kembali terjadi pada musim mudik nanti, dia menyatakan telah membuat beberapa skenario. Skenario pertama adalah mengalihkan armada kapal dari penyeberangan lain yang tidak terlalu padat ke Pelabuhan Merak. "Misalnya pengalihan dari Gilimanuk karena di sana tidak terlalu padat," katanya.
Kementerian Perhubungan juga akan menambah dua dermaga tambahan. Dua dermaga itu akan disiapkan dalam dua hari ke depan. Mangindaan menyatakan, armada kapal yang disiapkan berjumlah 28. Saat ini sudah ada 22 kapal yang beroperasi. "Tambahan dermaga tinggal pasang plengsengan. Docking akan dipercepat, jadi nanti siap 28 kapal," ujar dia.
Mangindaan menegaskan, pengiriman logistik barang kargo dan bangunan akan dibatasi hingga H-10 Lebaran. Sedangkan pengiriman bahan pangan untuk kebutuhan Lebaran akan ditutup pada H-3 Lebaran. "Jadi H-3 nanti akan fokus hanya untuk pemudik," katanya. "Kalau nanti antrean masih panjang, kami pakai kapal perintis. Biarlah kami subsidi."