Kemenhub Klaim ATC Jalankan Tugas Sesuai dengan Prosedur

Reporter

Editor

Minggu, 13 Mei 2012 13:09 WIB

Ruang operasi Air Traffic Control (ATC) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. TEMPO/Dimas Aryo

TEMPO.CO, Jakarta - Prosedur penerbangan gembira (joy flight) bukan berarti lebih longgar ketimbang penerbangan sipil pada umumnya. "Ada hal-hal yang mesti dikompromikan sebelum pesawat mengudara," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenhub, Bambang S. Ervan, saat dihubungi Tempo, Sabtu, 12 Mei 2012.

Sebelum terbang, pihak pengawas lalu lintas udara (Air Traffic Control/ATC) melakukan rapat dengan awak pesawat. "Pilot harus merumuskan flight plan," ujar dia. Rencana ini akan dibahas mengenai tujuan, rute, dan hal-hal yang mesti dihindari selama penerbangan. "Rencana ini akan menghasilkan pola dengan gambar-gambar hambatan, mana yang bisa dilalui, mana yang tidak," katanya.

Menurut dia, pihak menara pengawas mengizinkan flight plan yang diusulkan Sukhoi karena rute tersebut lazim dilakukan untuk melakukan joy flight. "Sebelumnya rute itu pernah dipakai dan aman," katanya. Rute yang dituju Sukhoi ke arah selatan bandara Halim Perdanakusuma menuju Pelabuhan Ratu melalui Gunung Salak sebelum kembali ke landasan awal.

Joy flight sendiri dianalogikan sebagai test drive untuk mobil bagi pesawat terbang. Pengamat penerbangan Samudra Sukardi menyatakan karena itu dalam joy flight penumpang disertakan. Dalam tahap ini pesawat sudah dalam kondisi siap terbang. Segala kendala telah diuji coba dalam test flight. "Itu adalah ujian untuk mendapatkan sertifikasi kelaikan terbang," katanya.

Meski bukan penerbangan sipil secara rutin, pilot terbang gembira tetap harus selalu melaporkan posisi. Secara lengkap data penerbangan tersimpan dalam cockpit voice recorder dan flight data recorder. "Keduanya terdapat dalam blackbox," ujarnya. Sementara laporan yang disampaikan ke ATC hanya berupa laporan pilot, bukan data penerbangan.

Dalam kasus Sukhoi, laporan terakhir diterima ATC saat pesawat berada di atas wilayah bandara Atang Sanjaya. "Pilot minta turun ke 6.000 kaki, itu komunikasi terakhir yang diterima," ujarnya. Setelah itu pesawat hilang kontak hingga akhirnya dilaporkan menabrak tebing di wilayah Gunung Salak.

ATC yang mengizinkan penurunan ketinggian pesawat dianggap Bambang sesuai dengan prosedur. Izin dikeluarkan saat pesawat melintas di atas Atang Sanjaya. "Itu wilayah aman untuk terbang rendah," ujarnya.

Ia meminta sejumlah pihak untuk menahan kesimpulan, terutama yang memojokkan salah satu pihak. "Kita tunggu hasilnya saja, Komite Nasional Keselamatan Transportasi sudah melakukan tugasnya," katanya. KNKT kemudian akan memberikan laporan secara berkala untuk menginformasikan temuan paling mutakhir tentang penyebab kecelakaan. "Paling lambat setahun KNKT merumuskan rekomendasi final," ujarnya.

M. ANDI PERDANA

Berita terkait

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

51 hari lalu

Terobosan Pertamina Gunakan Green Energy di Industri Penerbangan

Kewajiban pencampuran bahan bakar nabati dalam bahan bakar jenis avtur telah diatur pemerintah dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015

Baca Selengkapnya

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

11 Maret 2024

Insiden Pilot Batik Air Tertidur: Keunggulan FBW dalam Industri Penerbangan Modern

Teknologi di industri penerbangan ini telah melengkapi semua pesawat Airbus termasuk A220 sejak A320 pertama, pada 1988

Baca Selengkapnya

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

9 Maret 2024

Kronologi Pilot dan Kopilot Batik Air ID-6723 Ketiduran, Sempat Sarapan Mie Instan Sebelum Terbang

KNKT menjelaskan kronologi pilot-kopilot Maskapai Batik Air tertidur saat terbangkan pesawat dari Kendari ke Jakarta. Ada 153 penumpang dalam pesawat.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

9 Maret 2024

Garuda Indonesia Benarkan Proses Merger dengan InJourney, Inisiatif Pemegang Saham

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menebut rencana merger dengan PT Aviasi Indonesia merupakan inisiatif Kementerian BUMN.

Baca Selengkapnya

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

8 Maret 2024

Garuda Indonesia Diskon 75 Persen Tiket ke Jakarta Setelah Lebaran, Siapkan Frekuensi Tambahan

Garuda Indonesia menyiapkan promo tiket setelah Lebaran ke Jakarta berupa diskon hingga 75 persen. Ada penambahan frekuensi untuk sejumlah rute.

Baca Selengkapnya

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

28 Oktober 2023

Asosiasi Ungkap Sederet Tantangan di Industri Penerbangan, dari Jumlah Pesawat Susut hingga...

Ada 584 unit pesawat di Indonesia yang digunakan untuk kegiatan penerbangan niaga.

Baca Selengkapnya

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

23 Oktober 2023

Surya Airways Pemain Baru di Industri Penerbangan, Berikut Peluang dan Tantangannya

Surya Airways, maskapai baru di Indonesia, berusaha memasuki industri penerbangan pasca pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

7 September 2023

Australia Menolak Penambahan Penerbangan Qatar Airways

Australia menyangkal alasan penolakan jadwal penerbangan tambahan Qatar Airways karena persaingan bisnis dengan Qantas.

Baca Selengkapnya

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

31 Agustus 2023

Kinerja Industri Penerbangan Pulih, Kunjungan Wisata Jawa Barat Anjlok

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Benny Bachtiar mengatakan, angka kunjungan wisatawan ke Jawa Barat pada semester pertama tahun ini anjlok

Baca Selengkapnya

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

12 Juni 2023

Kerja Sama Airnav dan Boeing, Menhub: Kompetensi Layanan Harus Ditingkatkan

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menghadiri acara penandatangan nota kesepakatan (Mou) antara AirNav Indonesia dengan Boeing Company di Menara Astra, Jakarta, pada Senin, 12 Juni 2023.

Baca Selengkapnya