Newmont Inginkan Saham Dibeli Pemerintah

Reporter

Editor

Kamis, 3 Mei 2012 22:50 WIB

Lokasi tambang terbuka milik PT Newmont Nusa Tenggara di Batu Hijau, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Tambang di Batu Hijau yang mulai beroperasi secara penuh pada Maret tahun 2000 tersebut menghasilkan 4,87 kilogram tembaga dan emas sebesar 0,37 gram dari setiap ton bijih yang diolah. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta-PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) memilih pemerintah untuk mengambil alih sisa saham divestasi sebesar tujuh persen. “Kami berharap saham Newmont bisa dibeli pemerintah,” ujar Presiden Direktur Newmont Nusa Tenggara, Martiono Hadianto, kepada <i>Tempo</i>, Kamis, 3 Mei 2012.

Dia menegaskan, Newmont tidak berencana menawarkan saham Newmont kepada investor lainnya. "Tidak etis, bila kami melakukan itu sebelum ada keputusan Mahkamah Konstitusi. Kami tetap menunggu keputusan Mahkamah.”


Kementerian Keuangan menyatakan akan membeli sisa saham divestasi Newmont melalui Pusat Investasi Pemerintah. Namun, rencana ini ditentang Dewan Perwakilan Rakyat dengan alasan pembelian saham tersebut harus melalui persetujuan Dewan. Bahkan Badan Pemeriksa Keuangan ikut mendukung sikap Dewan karena menggunakan anggaran negara.

Namun Menteri Keuangan Agus Martowardojo berkukuh pembelian yang dilakukan Pusat Investasi Pemerintah tak menyalahi aturan. Sebab, kegiatan investasi yang dilakukan Pusat Investasi berasal dari anggaran negara yang dipisahkan. Karena Dewan tetap menolak, Kementerian Keuangan membawa masalah ini ke Mahkamah Konstitusi. Sampai kini, Mahkamah masih bersidang.

Tak hanya itu, rencana pemerintah merealisasikan pembayaran saham senilai US$ 246,8 juta itu masih terganjal. Hingga kini, pemerintah belum mengantongi persetujuan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Tak kunjung usai, pemerintah melalui Pusat Investasi Pemerintah dan Newmont Nusa Tenggara kembali mengulur perjanjian divestasi saham. "Kami sepakat memperpanjang jangka waktu pemenuhan syarat efektif perjanjian jual beli hingga 6 Agustus 2012," kata Kepala Pusat Investasi Pemerintah Soritaon Siregar, kemarin.

Seharusnya proses divestasi saham Newmont bisa direalisasikan pada 6 Mei 2012. Namun jangka waktunya kembali diperpanjang karena syarat-syarat efektif yang disepakati dalam amandemen sebelumnya belum terpenuhi.

Perjanjian diteken oleh Pusat Investasi dan Nusa Tenggara Partnership B.V. Blake Rhodes dan Toru Tokuhisa di kantor Pusat Investasi. Soritaon menuturkan, para pihak sepakat meneken amandemen perjanjian berdasarkan keyakinan, bahwa pembelian saham Newmont oleh pemerintah pusat, telah memenuhi peraturan perundang-undangan berlaku. "Tujuan divestasi saham Newmont akan menciptakan manfaat yang optimal baik bagi pemerintah daerah maupun pusat," ujarnya, kemarin.

Newmont wajib melepas sahamnya secara bertahap hingga 51 persen. Saham Newmont saat ini dikuasai oleh PT Newmont Nusa Tenggara sebanyak 49 persen, PT Multi Daerah Bersaing 24 persen dan PT Pukuafu 17,8 persen. Selain itu Masbaga 2,2 persen dan pemerintah yang rencananya akan menguasai 7 persen saham Newmont melalui Pusat Investasi Pemerintah.

Menurut Wakil Direktur Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro, rencana divestasi Newmont banyak ditunggangi isu politik. Masing-masing pihak memiliki pendapat berbeda ihwal pembelian saham tersebut. Ia menilai penyelesaian kisruh Newmont melalui Mahkamah Konstitusi adalah langkah yang tepat. "Sehingga kepemilikannya tak bisa diganggu gugat oleh pihak lain."

Menteri Keuangan Agus Martowardojo menyatakan, pembelian saham Newmont akan dijadikan model investasi yang berkaitan dengan sumber daya mineral lainnya.


ROSALINA | GUSTIDHA BUDIARTIE | AKBAR TRI KURNIAWAN | DEWI RINA

Berita terkait

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

7 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

7 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

7 hari lalu

Menteri Keuangan Israel Serukan Penghancuran Total Gaza

Menteri Keuangan Israel menyerukan penghancuran total Kota Rafah, Deir al-Balah, dan Khan Younis di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

8 hari lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

9 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

12 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

12 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

12 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

12 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

13 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya