TEMPO.CO, Tangerang - Menjelang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 April 2012 mendatang Kepolisian Resor Kota Tangerang bekerja sama dengan Komando Distrik Militer (Kodim) 0506 Tangerang menjaga puluhan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Tangerang dan sekitarnya.
"Saat ini kami telah menempatkan empat petugas yang terdiri dari dua anggota TNI dan dua anggota polisi untuk satu SPBU,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota Tangerang, Komisaris Besar Bambang Priyo Andogo, Senin 26 Maret 2012.
Selain menjaga ketat SPBU, petugas kepolisian dan TNI mengawal pasokan distribusi BBM yang menggunakan truk pengangkut BBM agar sampai pada tujuan. Pengawalan untuk menghindari penyanderaan dan penghadangan truk pengangkut BBM. "Operasi ini sudah kami mulai pekan lalu dan selesai hingga adanya keputusan dari pemerintah pusat apakah BBM dinaikkan atau tidak," ujar Bambang.
Menurut Bambang, personel yang bertugas tidak hanya dari Polres, tapi dibantu petugas dari Polsek. Sebab, dalam pengamanan ini pengawasannya diserahkan ke masing-masing Polsek. "Saya sudah tegaskan kepada seluruh kapolsek untuk mengawasi SPBU di wilayah hukum masing-masing," katanya.
Bambang mengimbau agar pengusaha SPBU secara terbuka memberikan pemahaman pada masyarakat supaya gejolak menjelang kenaikan BBM ini tidak berdampak buruk bagi ketertiban. "SPBU jangan sampai menutup kios mereka sebelum harga BBM lama terjual. Ini untuk mencegah antrean panjang," ujarnya.
Menurut Asisten Daerah II Kabupaten Tangerang, Ahmad Suwandi, menjelang kenaikan harga BBM Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tangerang telah mengawasi distribusi 44 SPBU di Kabupaten Tangerang agar subsidi pemerintah sampai pada sasaran.
