Pengawasan Distribusi BBM Diperketat  

Reporter

Editor

Senin, 26 Maret 2012 18:10 WIB

TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta- Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) akan memperketat penyaluran bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi hingga ke Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU). Hal ini dilakukan untuk mencegah penyelewengan dan memastikan BBM diterima oleh konsumen yang berhak.

Menurut Wakil Ketua BPH Migas, Fahmi Harsandono, pihaknya akan bekerja sama dengan Pertamina untuk menyalurkan BBM dari depot hingga SPBU. Selama ini verifikasi BBM bersubsidi hanya dilakukan sampai ke depot.

Sayangnya BBM yang keluar dari depot dan harus dibayar subsidinya oleh pemerintah tak lagi terkontrol distribusinya, apakah masuk ke SPBU dan dijual untuk konsumen yang berhak atau dibelokkan ke tempat lain. "Kami harus memastikan BBM itu benar-benar masuk ke pompa bensin dan disalurkan kepada pengguna yang berhak." kata dia dalam keterangan tertulis kepada Tempo, Senin 26 Maret 2012.

Fahmi mengakui selama ini belum ada verifikasi distribusi yang lebih ketat selepas dari SPBU. Sebabnya, sebagian besar SBPU dioperasikan pihak ketiga. Data Pertamina menyebutkan hingga semester pertama 2010 terdapat sekitar 4.500 SBPU di seluruh Indonesia. Dari jumlah itu yang benar-benar dimiliki dan dioperasikan sendiri oleh Pertamina (disebut sebagai SBPU "coco" alias company owned, company operated) hanya 53 unit.

Namun Fahmi menegaskan pengawasan harus bisa dilakukan sekalipun pompa bensin itu dimiliki pihak ketiga. Selama ini pengawasan penyaluran BBM di SPBU hanya digantungkan pada kejujuran sopir truk tangki dan operator pompa bensin. Ia memberi contoh, toko waralaba Indomaret yang dapat mengontrol dan melakukan pelaporan penjualan di seluruh outlet-nya. ”Masak Pertamina kalah dari Indomaret,” katanya.

Dalam Anggaran Pendaparan dan Belanja Negara 2011 nilai subsidi BBM mencapai Rp 129,72 triliun. Sayangnya, sebagian besar penyalurannya tidak tepat sasaran. ”Sekitar 77 persen subsidi dinikmati kelompok menengah ke atas,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Jero Wacik.

Wakil Presiden Boediono pun mengakui sebagian besar penyaluran BBM bersubsidi tidak tepat sasaran. Hal ini disebabkan oleh besarnya selisih antara harga jual BBM bersubsidi dan harga keekonomian.

NUGROHO DEWANTO | FERY FIRMANSYAH

Berita terkait

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

14 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

57 hari lalu

Makan Siang Gratis Akan Gunakan Dana BOS, Pengamat Ekonomi Sebut Bisa Begini Dampaknya

Para ekonom mengkritisi penggunaan dana BOS untuk program makan siang gratis Prabowo-Gibran. Jika dipaksa menggunakan, apa dampaknya?

Baca Selengkapnya

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

26 Februari 2024

Defisit Anggaran Melebar 2,8 Persen dari PDB, Gara-gara Subsidi Pupuk, BLT dan BBM

Defisit anggaran akan melebar menjadi 2,8 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Pemerintah menambah subsidi pupuk, BLT, dan menahan kenaikan BBM.

Baca Selengkapnya

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

24 Februari 2024

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Masuk APBN 2025, Jokowi Matangkan di Sidang Kabinet Pekan Depan

Program makan siang gratis Prabowo-Gibran masuk APBN 2025, Jokowi akan matangkan di sidang kabinet Senin depan.

Baca Selengkapnya

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

19 Februari 2024

Anggaran jadi Polemik, Ekonom Usulkan Refocusing Program Makan Siang Gratis

Ekonom CORE Indonesia, Mohammad Faisal, mengusulkan refocusing program makan siang gratis Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Baca Selengkapnya

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

19 Februari 2024

Pemangkasan Subsidi BBM untuk Makan Siang Gratis, Pengamat: Bisa Menurunkan Penerimaan Pajak

Pengamat menilai jika subsidi BBM dipangkas untuk program makan siang gratis maka penerimaan pajak bisa menurun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

18 Februari 2024

Ekonom Sebut Subsidi BBM Idealnya Dipangkas untuk Beralih ke Energi Bersih, Bukan Makan Siang Gratis

Ekonom Celios Bhima Yudhistira menyebut subsidi BBM idealnya dipangkas bukan untuk membiayai program makan siang gratis. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

18 Februari 2024

Ramai Subsidi BBM Dipangkas untuk Makan Siang Gratis, Begini Penjelasan Lengkap TKN Prabowo-Gibran

Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka buka suara soal polemik pemangkasan BBM untuk program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

18 Februari 2024

Prabowo - Gibran Akan Pangkas Subsidi BBM untuk Biayai Makan Siang Gratis, Ekonom Ini Sebut Bahayanya

Ekonom Celios Bhima Yudhistira tak sepakat program makan siang gratis Prabowo - Gibran bisa dijalankan dengan memangkas subsidi BBM.

Baca Selengkapnya