Nelayan Tolak Kenaikan Harga BBM Subsidi

Reporter

Editor

Kamis, 15 Maret 2012 13:04 WIB

Pekerja memperbaiki kapal nelayan di galangan kapal di Muara Baru, Jakarta, Selasa (6/3). TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Pimpinan Pusat Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (DPP HNSI) menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak bersubsidi per April 2012 mendatang. "Kami sangat keberatan dengan rencana pemerintah untuk menaikkan harga BBM subsidi, terutama untuk nelayan," kata Ketua Umum DPP HNSI, Yussuf Solichien, Kamis, 15 Maret 2012.

Menurut Yussuf, harga BBM subsidi untuk nelayan sebesar Rp 4.500 per liter yang berlaku saat ini hanya cukup untuk mendukung kebutuhan hidup sehari-hari. Nelayan tidak mampu memberikan kehidupan yang layak bagi keluarganya. Pada akhirnya, mereka tetap terjerat dalam kemiskinan.

"Bisa dibayangkan jika harga BBM subsidi dinaikkan lagi. Nasib nelayan akan lebih terpuruk dan angka kemiskinan akan bertambah besar," ujarnya.

Yussuf menyatakan ketika harga solar dinaikkan pemerintah pada 2005 lalu dari Rp 2.100 menjadi Rp 4.300 per liter, hal itu tersebut telah membuat kondisi nelayan terpuruk. Walhasil, untuk membiayai kehidupan keluarganya, mereka mengkonversi solar dengan minyak tanah yang jauh lebih murah. Padahal, mereka sadar bahwa minyak tanah akan merusak mesin kapal mereka. "Tapi tindakan itulah yang dapat menolong mereka dari kelaparan dan keterpurukan," ucap dia.

Kemudian, kata Yussuf, pada 2008 lalu pemerintah kembali menaikkan harga solar menjadi Rp 4.500 dan kemudian menjadi Rp 5.500 per liter. Kondisi itu kembali memperparah kehidupan nelayan dan membuat mereka menjadi bangkrut. Meski pada 2009 lalu pemerintah menurunkan harga BBM subsidi menjadi Rp 4.500 per liter, menurut Yusuf, "Hal itu tidak mampu menolong keterpurukan dan kemiskinan nelayan," ujarnya.

Seperti diketahui, pemerintah berencana menaikkan harga BBM per April 2012 nanti. Rencana itu memunculkan penentangan dari berbagai pihak. Demonstrasi penentangan terhadap rencana kenaikan harga BBM terjadi di berbagai pelosok negeri.

DPP HNSI sendiri mewakili 33 dewan pimpinan daerah di tingkat provinsi, 354 dewan pimpinan cabang di tingkat kabupaten dan kota. Perhimpunan ini mewakili lebih kurang 17 juta anggota yang merupakan masyarakat nelayan dan masyarakat pesisir pantai yang hidupnya tergantung dari penangkapan dan budi daya ikan di laut dan air tawar.

PRIHANDOKO

Berita terkait

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

3 hari lalu

Napak Tilas Reformasi 1998: Aksi Mahasiswa UI Tolak Pidato Presiden, Tragedi Trisakti, sampai Soeharto Lengser

Aksi mahasiswa UI menolak pidato pertanggung jawaban Presiden Soeharto. Berikut berbagai peristiwa mengiringi Reformasi 1998.

Baca Selengkapnya

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

12 Maret 2024

Pembatasan BBM Bersubsidi Samarkan Kenaikan Harga, YLKI Dorong Subsidi Tertutup

Pengurus YLKIAgus Suyatno menilai kebijakan pembatasan BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Bio Solar distorsi terminologi kenaikan harga.

Baca Selengkapnya

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

11 Januari 2024

Kuba Bangkrut, Harga BBM Naik Hingga 500 Persen per 1 Februari

Kuba di ambang krisis ekonomi yang parah. Harga BBN naik hingga lima kali lipat membuat warganya menjerit.

Baca Selengkapnya

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

10 Desember 2023

BEM UGM Beri Gelar Jokowi Alumnus UGM Paling Memalukan, Berikut Deretan Kritik BEM Seluruh Indonesia

BEM UGM memasang baliho bergambar Jokowi bertuliskan Alumnus UGM Paling Memalukan. Berikut deretan kritik dari BEM se Indonesia terhadap Jokowi.

Baca Selengkapnya

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

7 September 2023

50 Tahun Puan Maharani, Begini Perjalanan Karier Politik Anak Megawati

Ketua DPR RI Puan Maharani berulang tahun ke-50, pada 6 September kemarin. Tahun lalu, ulang tahunnya jadi masalah karena dilaporkan ke MKD.

Baca Selengkapnya

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

17 Januari 2023

Gubernur BI Prediksi Inflasi Pangan pada Semester Pertama 2023 Masih Tinggi: Perlu Dikendalikan

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memprediksi inflasi pada paruh pertama tahun ini masih akan tinggi.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

30 Desember 2022

Kaleidoskop 2022: 11 Peristiwa Ekonomi, Sengkarut Kelangkaan Minyak Goreng hingga Impor Beras

Berbagai peristiwa mewarnai perekonomian nasional tahun 2022, dari sengkarut minyak goreng, resesi global, kenaikan harga BBM hingga impor beras.

Baca Selengkapnya

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

6 Desember 2022

Demo Sopir Truk Korea Selatan Picu Kelangkaan BBM

Demo sopir truk Korea Selatan telah menyebabkan hampir 100 pompa bensin di seluruh negeri mengalami kelangkaan BBM

Baca Selengkapnya

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

2 Desember 2022

Daftar Harga BBM Pertamina Terbaru Per Desember 2022 di 34 Provinsi

Kenaikan harga BBM ini terjadi pada bahan bakar non-subsidi.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

1 Desember 2022

Mulai Hari Ini Hingga 7 Desember, Buruh Gelar Demo Besar-besaran Tolak Kenaikan UMP DKI Jakarta

Sejumlah serikat buruh dan Partai Buruh dijadwalkan menggelar demonstrasi besar-besaran sebagai bentuk penolakan kenaikan UMP DKI Jakarta 2023.

Baca Selengkapnya