TEMPO.CO, Jakarta - Harga pembelian pemerintah (HPP) beras dipastikan naik 25 persen dibandingkan dengan sebelumnya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah menandatangani Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh Pemerintah pada 27 Februari lalu.
Seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, di dalam Inpres itu Presiden memerintahkan para menteri serta pejabat pemerintah terkait agar menjaga stabilitas harga beras dalam negeri. Mereka juga diharapkan bisa menetapkan kebijakan pengadaan dan penyaluran beras bersubsidi bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah.
Inpres juga mengatur harga pembelian gabah/beras di luar kualitas yang ditentukan akan ditetapkan oleh Menteri Pertanian. Sementara Badan Urusan Logistik (Bulog) akan bertindak sebagai pelaksana pengadaan.
Di dalamnya, HPP gabah kering panen dalam negeri dengan kadar air maksimum 25 persen dan kadar hampa/kotoran maksimum 10 persen adalah Rp 3.300 per kilogram di petani, naik dari harga sebelumnya Rp 2.640. Adapun untuk di penggilingan, HPP-nya mencapai Rp 3.350 dari sebelumnya Rp 2.685.
Untuk HPP gabah kering giling dalam negeri dengan kadar air maksimum 14 persen dan kadar hampa/kotoran maksimum 3 persen, ditetapkan Rp 4.150 per kilogram di penggilingan. Sebelumnya HPP gabah kering giling sebesar Rp 3.300 sementara untuk di gudang Perum Bulog naik menjadi Rp 4.200 per kilogram dari sebelumnya Rp 3.345.
Terakhir, HPP beras dalam negeri dengan kualitas kadar air maksimum 14 persen, butir patah maksimum 2 persen, dan derajat sosoh minimum 95 persen adalah Rp 6.600 per kilogram di gudang Perum Bulog. Sebelumnya adalah sebesar Rp 5.060.
EZTHER LASTANIA
Berita terkait
Hari Pertama UTBK 2024 di Itera, 10 Peserta Terkendala Administrasi Bisa Tetap Ikut Ujian
1 menit lalu
Pelaksanaan UTBK hari pertama di Itera
Baca Selengkapnya4 Drama di Laga Timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan: Gol Muhammad Ferarri Dianulir VAR hingga Kartu Merah Rizky Ridho
4 menit lalu
Kekalahan Timnas U-23 Indonesia dari Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 diwarnai sejumlah drama, mulai gol dianulir VAR hingga kartu merah.
Baca SelengkapnyaSaat Bos Apple dan Bos Microsoft Bergiliran Temui Presiden Jokowi
5 menit lalu
Presiden Jokowi menerima lawatan Bos Microsoft Satya Nadella. Sebelumnya, Bos Apple Tim Cook juga telah menemui Jokowi. Apa yang dibahas?
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini
6 menit lalu
Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.
Baca SelengkapnyaPotensi Bahaya Gempa Deformasi Batuan Dalam, Ahli ITB: Lokasi Dekat Daratan
9 menit lalu
Lokasi sumber gempa lebih dekat dengan daratan sehingga potensi untuk merusak lebih besar
Baca SelengkapnyaKronologi Gol Timnas U-23 Indonesia Muhammad Ferarri ke Gawang Uzbekistan yang Dianulir Wasit Shen Yinhao
12 menit lalu
Muhammad Ferarri sempat mencetak gol namun dianulir wasit saat pertandingan timnas U-23 Indonesia vs Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024.
Baca SelengkapnyaSultan HB X Nobar Timnas U-23, Ini Katanya Saat Garuda Muda Gagal ke Final
15 menit lalu
Sultan HB X lesehan bersama warga dijamu bakmi godog saat nobar pertandingan semifinal Indonesia vs Uzbekistan di PIala Asia U-23.
Baca SelengkapnyaPedagang Sembako Pasar Palmerah Keluhkan Harga Gula Pasir dan Sagu Naik
16 menit lalu
Selain gula pasir, bahan pokok lain yang dikeluhkan adalah keberadaan minyak kita yang hilang dari peredaran.
Baca SelengkapnyaIntensitas Gempa di Jawa Barat Tinggi, BMKG Minta Masyarakat Adaptif dan Proaktif Mitigasi Bencana
21 menit lalu
Wilayah Garut, Cianjur, Tasikmalaya, Pangandaran dan Sukabumi memiliki sejarah kejadian gempa bumi yang sering terulang sejak tahun 1844.
Baca SelengkapnyaBRIN: Rumah di Puspiptek Punya Negara Tak Bisa Dimiliki
25 menit lalu
Kepala Biro Manajemen Barang Milik Negara dan Pengadaan pada BRIN Arywarti Marganingsih mengatakan perumahan Puspitek, Serpong, tak bisa jadi hak milik.
Baca Selengkapnya