TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Umum Perusahaan Oto (PO) Bus Karunia Bakti, Wahyo Sunaryo, menyatakan telah memeriksa busnya yang mengalami kecelakaan di depan Hotel Safari Garden, Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat, 10 Februari 2012. “Setelah kami periksa, bus kami layak pakai,” kata Wahyo saat ditemui usai rapat dengan pihak Direktorat Jenderal Perhubungan Darat di kantor Kementerian Perhubungan, Senin, 13 Februari 2012.
Hasil pemeriksaan perusahaan berbeda dengan dugaan sementara pihak kepolisian dan juga Komite Nasional Keselamatan Transportasi. Polisi dan KNKT menduga rem bus mengalami malfungsi (blong).
Kecelakaan tersebut memakan korban jiwa hingga mencapai 14 orang, dengan puluhan korban luka-luka. “Semenjek kemarin kami sudah memberi santunan kepada korban yang meninggal dunia, masing-masing Rp 5 juta,” kata Wahyo. Ia menambahkan sumber dana santunan berasal dari kas perusahaan.
Mengenai sanksi dari Kementerian Perhubungan berupa pencabutan izin trayek, Wahyu menyatakan tak dapat memperkirakan kerugian yang ditimbulkan. “Nanti sajalah, saya masih syok karena kejadian ini,” kata Wahyu. Sambil memperlihatkan raut wajah yang sedih ia mengungkapkan rasa belasungkawa kepada para korban.
Wahyu juga menyatakan telah mengupayakan keselamatan penumpang dengan cara membina para sopir selama tiga bulan sebelum sopir melakukan perjalanan perdana.
Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Djoko Sulaksono, menyatakan pihaknya masih mempertimbangkan sanksi yang akan diberikan kepada PO Bus Karunia Bakti. “Hari ini kami mendengarkan penjelasan dari perusahaan. Kami masih mengevaluasi,” katanya saat ditemui di kantornya, Senin, 13 Februari 2012.
MUHAMAD RIZKI
Berita terkait
Didesain sebagai Kota Cerdas, IKN Bakal Hadirkan Smart Transportation and Mobility
1 hari lalu
OIKN bakal mengembangkan sistem transportasi cerdas di IKN.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN
4 hari lalu
Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.
Baca SelengkapnyaMudik Lebaran Dibayangi Masalah Kemacetan dan Infrastruktur, Dosen ITS Jelaskan Perspektif Perencana Transportasi
11 hari lalu
Momentum mudik kali ini kembali diiringi oleh permasalahan yang terjadi dari tahun ke tahun.
Baca SelengkapnyaPLN Jamin Pasokan Listrik di Sejumlah Titik Transportasi Publik di Jakarta Selama Arus Balik Lebaran
14 hari lalu
PLN menjamin ketersediaan listrik di sejumlah titik transportasi umum.
Baca SelengkapnyaHingga H+2 Lebaran, Airnav Indonesia Telah Layani Hampir 37 Ribu Penerbangan
16 hari lalu
AirNav Indonesia telah melayani 36.994 penerbangan sejak tanggal 3 April sampai dengan 11 April 2024 atau H+2 Lebaran.
Baca Selengkapnya8 Cara Mengatasi Kesemutan pada Kaki Saat Mudik
20 hari lalu
Saat mudik, risiko mengalami kesemutan bisa terjadi. Perjalaan jauh dan duduk berjam-jam bisa menjadi pemicunya.
Baca SelengkapnyaFakta-fakta Mudik lebaran 2024 Paling Meriah Sepanjang Sejarah, Dilakukan 193,6 Juta Orang
21 hari lalu
Mudik lebaran 2024 diprediksi menjadi mudik terbesar dan termeriah sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaTransportasi Inklusif Bikin Penyandang Disabilitas Kini Bisa Mudik dengan Nyaman
22 hari lalu
Kementerian Perhubungan dan BSI memfasilitasi penyandang disabilitas untuk mudik dengan nyaman.
Baca SelengkapnyaTiket Mudik Gratis Diperjualbelikan, Respons Kemenhub dan Kritik Masyarakat Transportasi Indonesia
25 hari lalu
Masyarakat menyoroti tiket mudik gratis yang diperjualbelikan, bagaimana respons Kemenhub? MTI pun memberikan kritik terhadap mudik gratis ini.
Baca SelengkapnyaSejumlah Stasiun di KAI Daop 9 Jember Mulai Padat Penumpang H-10 Lebaran
29 hari lalu
Sebanyak 7.796 pelanggan menggunakan kereta api dari KAI Daop 9 Jember menuju beberapa kota pada H-10 Lebaran.
Baca Selengkapnya