Insentif Pajak Mobil Nasional Diminta Segera Terwujud
Minggu, 8 Januari 2012 04:43 WIB
TEMPO.CO , Jakarta:- Sejumlah produsen mobil lokal menyambut baik niat pemerintah memberi insentif fiskal kepada mobil Kiat Esemka rakitan siswa Sekolah Menengah Kejuruan 2 Surakarta dan SMK Warga Surakarta. "Kami berharap itu bukan sekadar lip service atau basa-basi," ujar Dewa Yuniardi, Ketua Bidang Marketing dan Komunikasi Asosiasi Industri Automotive Nusantara (Asia Nusa), saat dihubungi pada Sabtu 7 Januari 2012.
Pernyataan Dewa menanggapi janji Menteri Keuangan Agus Martowardojo memberi insentif fiskal bagi mobil Kiat Esemka. Namun perumusan insentif fiskal menunggu informasi lengkap mengenai sumber daya, teknologi, dan hak cipta Esemka dari Kementerian Perindustrian. "Harus benar-benar kami pelajari apakah memang kontribusi dari lokal itu mayoritas," ujarnya, Jumat lalu.
Deputi Kementerian Koordinator Perekonomian Bidang Industri dan Perdagangan Edy Putra Irawadi menimpali ada tiga insentif fiskal yang bisa diberikan untuk mendukung produksi Esemka. Pertama, insentif pajak penjualan barang mewah. Kedua, pembebasan bea masuk untuk komponen impor, dan terakhir, pajak bahan bakar kendaraan bermotor. Selama ini bea masuk komponen untuk industri otomotif bervariasi dari nol hingga 15 persen.
Pramudya, Manajer Pengembangan Bisnis Alat Transportasi PT INKA, produsen mobil merek GEA, meminta pemberian insentif fiskal juga mempertimbangkan hak kekayaan intelektual dan kreativitas pelaku industri lokal. "Bila aspek brainware itu dihitung dari struktur kandungan lokal sebuah produk, porsinya mencapai 30-40 persen," ujarnya.
Sementara itu, Sukiyat, pemilik Kiat Motor, yang juga mitra SMK 2 Surakarta dan SMK Warga Surakarta pembuat mobil Kiat Esemka, menyambut baik rencana pemerintah memberi insentif fiskal kepada pihaknya.
Dia juga berharap insentif itu memberi kemudahan, terutama dalam mengembangkan mobil Kiat Esemka, baik dalam hal kualitas maupun kuantitas. "Yang kami harapkan tentunya yang terbaik," katanya.
Budi Dharmadi, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian, mengaku belum bisa mengomentari usulan kebijakan insentif dari Kementerian Keuangan. "Ini kan baru rencana, wujudnya seperti apa juga kami belum tahu," ucapnya.
Selama ini pemerintah sudah menghapus bea masuk komponen untuk mendorong industri otomotif di Tanah Air, khususnya bila komponen itu tidak diproduksi di dalam negeri. "Bila sudah diproduksi di dalam negeri, tentunya bea masuknya lain. Itu untuk melindungi industri lokal, dan kami berpedoman pada harmonized system," kata Budi.
l ARIF ARIANTO | RR ARIYANI
Berita Terkait
Mengapa Jokowi Rela Jadi Sales Esemka?
2013, Mobil Esemka Dijual ke Masyarakat
Perakitan Mobnas Esemka Akan Libatkan Industri Kecil
Jokowi Cari Investor untuk Mobil Esemka