Produksi Padi Naik Saat Pemilu 2004 dan 2009  

Reporter

Editor

Jumat, 23 Desember 2011 15:20 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai komoditas pangan utama, peningkatan produksi tanaman padi menjadi fokus pemerintah. Apalagi, ditargetkan pada 2014, Indonesia bisa swasembada dan surplus 10 juta ton beras.

Pengamat sekaligus guru besar Ilmu Ekonomi Pertanian Universitas Lampung, Bustanul Arifin mengatakan, ada fenomena unik dalam produksi padi. Setelah dilakukan pendataan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, didapat kesimpulan bahwa produksi tanaman padi meningkat tinggi saat musim pemilu.

"Produksi padi pada 2004 dan 2009 meningkat cukup tinggi. Saya tidak tahu kenapa ini terjadi, coba simpulkan saja sendiri," kata Bustanul dalam diskusi "Kebijakan Pangan di Eras Pragmatisme Politik" di Akbar Tandjung Institute, Pancoran, Jakarta, Jumat, 23 Desember 2011.

Tercatat, pada 2004 produksi padi sebanyak 54,08 juta ton gabah kering giling (GKG) atau meningkat 3,74 persen dibanding tahun sebelumnya. Sedangkan pada 2009 produksi padi sebanyak 64,38 juta ton GKG atau meningkat 6,75 persen dibanding tahun sebelumnya.

Menurut Bustanul, kendala utama peningkatan produksi terletak pada tingginya tingkat konversi lahan sawah. Banyak lahan sawah yang beralih fungsi menjadi sektor lain di luar tanaman padi. "Ini hal yang paling sulit," ujarnya.

Kendala lainnya, kata dia, pemerintah terlalu fokus pada Pulau Jawa untuk surplus produksi padi. Selain itu juga, peningkatan produksi difokuskan pada 11 provinsi utama, di antaranya Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Sumatera Barat.

"Kita terlalu menggantungkan pada Pulau Jawa dan 11 provinsi utama sehingga ada disparitas antardaerah yang mengalami defisit. Karena itu, perlu ada distribusi dan tata niaga yang baik untuk komoditas beras ini," ujarnya.

Beras, lanjut Bustanul, merupakan komoditas yang sangat sensitif. Gejolak politik maupun permainan spekulan bisa membuat harga beras di pasar melonjak tinggi. Dia meminta pemerintah berhati-hati dalam mengeluarkan kebijakan.

Dia menjelaskan, pembangunan ekonomi ditandai dengan penurunan pangsa sektor pertanian terhadap produk domestik bruto (PDB). Tapi sayangnya, tenaga kerja di sektor pertanian tidak ikut menurun.

"Akibatnya, beban tenaga kerja di sektor pertanian semakin besar. Harusnya kan ikut ditopang dari peningkatan industri dan jasa. Sekarang tidak heran banyak yang menjadi buruh di luar negeri," ujarnya.

Sebanyak 42 persen tenaga kerja berada di sektor pertanian. Ternyata pertumbuhan ekonomi belum mampu menyerap tenaga kerja di dalam negeri secara maksimal. "Prosesnya tidak lengkap dan tidak ada strategi besar membangun ekonomi negara," kata dia. Sehingga, pendidikan dan ketrampilan di sektor pertanian menjadi hal yang wajib.

ROSALINA

Berita terkait

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

19 hari lalu

Faisal Basri Tanggapi Airlangga Hartarto soal Produksi Beras Anjlok 5,88 Juta Ton karena El Nino: Bluffing Luar Biasa

Faisal Basri mengkritik statment Airlangga Hartarto dalam sidang sengketa Mahkamah Konstitusi yang menyebut produksi beras di Indonesia turun karena El Nino.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

51 hari lalu

Mentan Amran Khawatir Produksi Padi Februari Anjlok: Ini Menjadi Darurat Pangan

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman khawatir soal hasil produksi beras sepanjang Juni hingga Oktober 2024. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

2 Maret 2024

Panen Maret 2024 Diprediksi Hasilkan 3,4 Juta Ton Beras, Tiga Provinsi di Jawa Pasok Separuh

Berdasarkan survei Kerangka Sampel Area (KSA), 10 provinsi memiliki potensi produksi beras nasional pada panen Maret hingga 3,54 juta ton.

Baca Selengkapnya

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

28 Februari 2024

Harga Beras Melonjak, Direktur IDEAS: Pemerintah Terlalu Membesar-besarkan karena El Nino

Harga beras meroket, pemerintah meyakini satu alasan karena El Nino. Bersebrangan dengan para ahli yang menyatakan dampak El Nino tidak signifikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

3 Januari 2024

Jokowi Sebut Indonesia Sulit Berhenti Impor Beras, Apa Penyebabnya?

Jokowi menyebut keinginan Indonesia untuk tidak impor beras, sangat sulit diwujudkan. Begini penjelasan kepala negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

30 Desember 2023

Produksi Beras Terus Menurun, IDEAS: Lahan Sawah Hilang 150 Ribu Hektare dalam 3 Tahun

Salah satu penyebab turunnya produksi beras adalah hilangnya lahan sawah sebagai imbas kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada pertanian.

Baca Selengkapnya

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

5 Desember 2023

Profil Bendungan Mbay Senilai Rp 1,47 Triliun yang Disebut Jokowi Bakal Turut Dongkrak Produksi Beras

Jokowi optimistis pembangunan Bendungan Mbay di Kabupaten Nagekeo, NTT, akan turut mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

Baca Selengkapnya

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

14 November 2023

Bapanas Sebut Panen Raya Padi Akan Mundur, Bagaimana Persediaan Stok Beras?

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi memperkirakan panen raya padi mundur menjadi sekitar Mei dan Juni 2024 mendatang. Bagaimana dampak ke stok beras?

Baca Selengkapnya

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

6 November 2023

Amran Sulaiman Targetkan Swasembada Pangan pada 2026: Kejayaan Itu Harus Terwujud

Mentan Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menargetkan optimalisasi produksi padi di dalam negeri agar bisa mewujudkan swasembada pangan pada 2026.

Baca Selengkapnya

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

6 November 2023

BPS Ungkap Produksi Beras Indonesia Terus Menurun pada 2021 sampai 2023

Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan produksi komoditas beras terus menurun.

Baca Selengkapnya