Sayur Indonesia Berpotensi Kuasai Pasar Singapura

Reporter

Editor

Jumat, 4 November 2011 01:59 WIB

sxc

TEMPO Interaktif, LUMAJANG -Produk sayur dan buah dari Indonesia berpeluang mendominasi pasar di Singapura menggantikan dominasi produk buah dan sayur dari Thailand. Hal ini dikarenakan bencana banjir yang terjadi di Thailand hingga mengganggu produk pertanian mereka.



Menteri Pertanian, Suswono, mengatakan, peluang Indonesia untuk menggantikan dominasi Thailand di pasar buah dan sayur di Singapura sangat terbuka dengan situasi banjir yang terjadi di Thailan saat ini. "Pasar kita disana masih 10 persen. Ini peluang yang sangat baik," katanya di Lumajang.


Dia menambahkan, Singapura saat ini sangat membuka diri untuk pasar buah dan sayur. "Artinya kalau sudah siap, importir di Singapura akan datang dan melihat bagimana praktek good agricultural practising yang diterapkan," katanya.



Ketika sudah dipercaya semisal, produk yang dihasilkan tidak mengandung zat yang berbahaya, kata Suswono, ereka siap untuk menerima. "Banyak produk Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti sayur yang sudah diekspor ke banyak negara. Tidak hanya Singapura saja tetapi juga Jepang dan cina," katanya.


Karena itu, produk yang potensial ini tidak seharusnya tidak hanya diasarkan di dalam negeri saja. Tetapi, kata ida, juga harus dipikirkan pasar luar negeri. Dan peluang tersebut, tambah Suswono, sangat terbuka. "Apalagi di tahun 2015, harus siap menyongsong pasar tunggal Asean," jelasnya.


Advertising
Advertising


Hanya, kata dia, problem yang masih dihadapi para petani adalah soal teknologinya. "Banyak produk unggulan pertanian tidak dikelola dengan dengan teknologi yang bagus sehingga masih kalah bersaing," katanya.


Karena itu, untuk mengahadapi situasi kedepan atau tiga tahun mendatang ini, petani harus terus memperbaiki kualitas. "Grade, sortir, serta packaging har8us terus ditingkatkan agar bisa meningkatkan nilai tambah," katanya.


Hal ini terutama juga persoalan penggunaan zat-zat berbahaya yang berpotensi ditolak masuk oleh pasar. "Pasar-pasar luar negeri memperketat produk pangan yang masuk," katanya.



Karena itu, mau tidak mau, petani harus menyesuaikan dengan keinginan konsumen. "Tidak kemudian apa yang diproduksi langung dipasarkan. Produksi harus sesuai dengan kebutuhan pasar," katanya.


Kementerian Pertanian akan terus melakukan pembinaan. Begitu pula dengan Dinas Pertanian setempat. Suswono juga mengatakan, setiap daerah pasti mempunyai produk unggulan termasuk salah satunya produk hortikultura. "Seperti di Senduro ini ada produk pisang yang cukup potensial yakni Pisang Mas Kirana," kata dia.


Para petaninya juga sudah bisa menerapkan good agricultural practising. "Produk seperti ini orientasinya adalah ekspor," katanya.



Dia berharap model kemitraan yang dibangun di Lumajang oleh BUMN bekerjasama dengan petani bisa diterapkan BUMN yang lain. "Saya harap pembinaan terutama dari dinas terkait terutama kepala kepala daerah untuk mengingatkan kepada patani kalau terikat kontrak dengan mitra pasar maka harus menjaga kualitas produknya. Selain itu juga dijaga komitmennya," katanya.


DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

18 November 2018

Lupakan Kekalahan dari Thailand, Timnas Indonesia Bidik Filipina

Timnas Indonesia sekarang fokus pada pertandingan terakhir Piala AFF 2018 melawan Filipina di Jakarta pada 25 November mendatang.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

26 Oktober 2017

110 Ribu Orang Hadiri Kremasi Raja Thailand, Bhumibol Hari Ini

Sekitar 110 ribu orang diizinkan memasuki area dekat jenazah Raja Thailand, Bhumibol Adulyadej yang akan dikremasi hari ini.

Baca Selengkapnya

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

30 Agustus 2017

Thaksin Tweet 'Tirani' Montesquieu Kritik Junta Militer Thailand  

Thaksin Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand meng-tweet ucapan Montesquieu tentang tirani untuk mengkritik junta militer.

Baca Selengkapnya

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

27 Agustus 2017

Yingluck Lari ke Dubai Bergabung dengan Thaksin, Abangnya  

Yingluck Shinawatra, eks Perdana Menteri Thailand, terbang ke Singapura lalu ke Dubai, negara tempat Thaksin, abangnya tinggal sebagai eksil.

Baca Selengkapnya

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

11 Agustus 2017

Hebat, Nenek 91 Tahun Raih Gelar Sarjana di Thailand

Kimlan Jinakul, nenek asal Thailand meraih gelar sarjana ekologi dari Universitas Terbuka Sukhothai Thammathirat

Baca Selengkapnya

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

20 Juli 2017

UU Baru Disahkan, Raja Thailand Kuasai Warisan Rp 399,2 Triliun

Raja Thailand kini menguasai penuh warisan kerajaan itu, menyusul pemerintah mengesahkan sebuah undang-undang baru.

Baca Selengkapnya

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

11 Juni 2017

Hina Kerajaan Thailand di Facebook, Pria Ini Dipenjara 35 Tahun

Wichai, 34 tahun, asal Thailand, harus menjalani hukuman 35 tahun karena unggahannya di Facebook dianggap menghina keluarga Kerajaan Thailand.

Baca Selengkapnya

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

16 Mei 2017

Karena Video Tato Vajilalongkorn, Thailand Ancam Adili Facebook

Pemerintah Kerajaan Thailand mengancam akan mengadili Facebook jika tidak menghapus video yang menampilkan tubuh bertato Raja Maha Vajiralongkorn

Baca Selengkapnya

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

11 Mei 2017

FB Blokir Video Raja Thailand, Vajiralongkorn Seliweran, Bertato  

FB memblokir video yang menunjukkan Raja Thailand, Vajiralongkorn, berseliweran di pusat belanjadengan mengenakan kaus dan tubuh bertato.

Baca Selengkapnya

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

28 April 2017

Anggap Dirinya Kebal, Dukun Ini Tewas Saat Atraksi

Seorang dukun di wilayah Chieng Mai, Thailand, tewas setelah ia sengaja menikam jantungnya sendiri karena menganggap dirinya kebal.

Baca Selengkapnya