Pemerintah Harus Fokuskan Sektor Tertentu untuk Menarik Investasi

Reporter

Editor

Kamis, 20 Oktober 2011 22:08 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Direktur Eksekutif Econit Hendri Saparini mengatakan, pemerintah harus fokus menentukan sektor mana yang akan diutamakan untuk menarik investor. Karena selama ini, pemerintah dinilai tidak memiliki strategi industri sehingga tidak mampu membangun strategi pendukungnya.

“Karena pemerintah tidak jelas mau mengembangkan sektor mana untuk mendorong investasi jadi pendukungnya juga tidak ada seperti infrastruktur dan transportasi yang menurun,” kata Hendri ketika dihubungi Tempo, Kamis 20 Oktober 2011.

Bank Dunia dan International Finance Corporation menurunkan peringkat kemudahan berinvestasi di Indonesia. Dalam laporan terbaru berjudul “"Doing Business in a More Transparent World 2012" itu peringkat Indonesia melorot tiga level ke 129 pada 2012. Survei dilakukan terhadap 183 negara.

Hendri kembali menjelaskan, sebenarnya Indonesia memiliki banyak potensi untuk mendatangkan investor. Indonesia dinilai masih menarik bagi investor untuk berinvestasi di beberapa sektor seperti sektor energi, minyak dan gas bumi, juga di sektor Sumber Daya Alam.

Menurunnya peringkat kemudahan berinvestasi di Indonesia terkait pasokan listrik, kata Hendri, memang berpengaruh pada sektor manufaktur. “Karena sektor ini listrik adalah yang utama karena membutuhkan pasokan listrik besar. Kalau dikatakan di Indonesia listrik sulit dan mahal itu memang benar,” ungkapnya.

Soal listrik, Hendri menilai Indonesia perlu mengambil contoh dari Cina. Negara Tirai Bambu itu memfokuskan pembangunannya di sektor manufaktur, sehingga listrik menjadi kebutuhan utama. Karena itulah, program utama Cina adalah mengaliri seluruh wilayahnya dengan listrik agar bisa diakses oleh pabrik manufaktur. “Sehingga dengan sendirinya investor masuk,” ujarnya.

Ada empat kelebihan Cina dibanding Indonesia dari sektor manufaktur. Pertama yaitu biaya energi lebih murah, kedua adalah biaya input karena di Cina banyak dibangun industri pendukungnya. Ketiga adalah biaya transportasi yang lebih murah, dan terakhir biaya tenaga kerja. “Di Cina buruh tidak minta UMR tinggi karena beban hidup disana juga rendah,” katanya.

Indonesia, lanjutnya, masih berpotensi dan menarik bagi investor di beberapa sektor seperti migas, tambang, perikanan dan kelautan, serta infrastruktur. Karena itulah, menurut Hendri, pemerintah harus segera melakukan pembenahan agar tidak tertinggal dari negara tetangga.

“Indonesia harus bisa mengejar ketertinggalan dari negara lain. Tapi perlu ada comprehensive policy agar investasi makin menarik,” ujarnya.

ROSALINA

Berita terkait

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

1 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

2 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

15 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

18 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

2 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

2 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

5 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

5 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

5 hari lalu

Apindo Sebut Keputusan MK dalam Sengketa Pilpres Berdampak Positif bagi Investasi dan Dunia Usaha

Asosiasi Pangusaha Indonesia atau Apindo merespons soal keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) menolak seluruh gugatan dalam sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya