Ekspor Batik Ditargetkan Tumbuh 20 Persen

Reporter

Editor

Rabu, 28 September 2011 21:21 WIB

TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah menargetkan ekspor batik tumbuh 20 persen pada periode 2021-2025. Pertumbuhan ini didukung oleh diversifikasi pasar sesuai tahap akhir pelaksanaan cetak biru Pelestarian dan Pengembangan Batik Nasional mulai tahun ini.

Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu menyatakan, pertumbuhan ekspor batik dilakukan bertahap. Dari 10 persen selama periode 2012-2015, lalu meningkat menjadi 15 persen pada 2016-2020 sebelum akhirnya melonjak 20 persen.

Sejak 2006, nilai ekspor batik Indonesia ke mancanegara sudah cukup besar mencapai US$ 74,23 juta dan pada 2008, nilai hampir menyentuh US$ 100 juta. Namun karena pengaruh krisis global ekspor batik turun di 2009 menjadi hanya US$ 76,01 juta. Tahun lalu, ekspor batik pun hanya mencapai US$ 69,24 juta.

Dia memperkirakan, ekspor batik tahun ini juga masih akan negatif karena pelambatan ekonomi di negara-negara tujuan utama ekspor batik, seperti Amerika Serikat, Eropa dan Jepang. "Batik adalah produk fashion icon yang pembeliannya dikurangi," ujarnya, 28 September 2011.

Salah satu upaya untuk menggenjot ekspor batik dilakukan dengan melakukan diversifikasi pasar ke berbagai negara. Dan karena produk batik Indonesia cukup bersaing dibandingkan garmen bermotif dari negara lain, Mari yakin target ekspor bakal tercapai.

Selain mendorong ekspor, industri batik juga akan tertolong oleh konsumsi dalam negeri yang pasarnya tumbuh 11,2 persen tahun ini. Pasar batik lokal ini ditargetkan naik hingga 18,5 persen pada tahun 2025. Tahun lalu produksi batik mencapai Rp 39 triliun.

Untuk mencapai tujuan itu, pemerintah akan menyempurnakan standardisasi batik dengan menerapkan Standar Nasional Indonesia. Selain itu, akan ada labelisasi di tiap batik.

Secara terpisah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pengembangan industri batik tetap memperhatikan lingkungan, khususnya agar limbah bahan pewarna batik tidak lagi mengganggu ekosistem. "Saya mendorong riset dan development pengembangan dan inovasi agar benar-benar jaga lingkungan," ucapnya.

Masyarakat juga diminta selalu merasa bangga mengenakan batik dan mempromosikannya di negara lain. Terlebih karena batik merupakan salah satu produk asli Indonesia yang mendunia, selain angklung, keris dan wayang.

Salah satu persoalan di industri batik saat ini adalah kelangkaan perajin. Dua tahun lalu, pihak UNESCO saat berkeliling Indonesia melihat industri batik sempat mempertanyakan kenapa para perajin batik yang mayoritas sudah berusia tua. "Persoalan regenerasi ini memang susah, tidak banyak anak muda yang mau jadi pembatik, karena itu persoalan ini harus segera diselesaikan," kata Dewan Pembina Yayasan Batik Indonesia, Doddy Soepardi, pekan lalu.

Dia juga meminta pemerintah membuat jurusan khusus batik di tingkat perguruan tinggi. Langkah ini untuk mendorong terciptanya motif batik-batik baru yang mengikuti perkembangan zaman. "Malaysia saja sudah punya jurusan khusus batik di salah satu perguruan tinggi mereka mencetak sarjana batik.” Indonesia sebagai pusat batik dunia seharusnya memiliki jurusan batik di perguruan tinggi.

Untuk hal ini, Ketua Yayasan Batik Indonesia, Jultin Ginandjar, mengatakan sudah meminta Kementerian Pendidikan Nasional untuk membuat kurikulum batik secara nasional tingkat SMP dan SMA. "Saat ini sudah mulai diterapkan tapi masih terbatas di sejumlah daerah sentra batik," ujarnya.

EKA UTAMI APRILIA | EKO ARI WIBOWO | AGUNG SEDAYU | R. R. ARIYANI

Berita terkait

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

6 hari lalu

Bamsoet Dukung Fashion Show Kain Tradisional Indonesia di San Polo Italia

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, mendukung rencana pagelaran fashion show oleh Dian Natalia Assamady bertajuk "Keindahan Karya Kain. Tenun dan Batik Ku Indonesia".

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

7 hari lalu

Sri Mulyani Pakai Kain Batik pada Hari Terakhir di Washington, Hadiri 3 Pertemuan Bilateral

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengenakan kain batik pada hari terakhirnya di Washington DC, Amerika Serikat, 21 April kemarin.

Baca Selengkapnya

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

11 hari lalu

Jangan Lupakan 7 Destinasi Wisata Semarang, Kota Lama sampai Mangrove Edu Park

Kota Lama Semarang hingga Taman Lele, Semarang tak pernah kehabisan destinasi wisata.

Baca Selengkapnya

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

35 hari lalu

PNM Berikan Pelatihan Batik Ecoprint kepada Nasabah

PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mengadakan pelatihan untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) para nasabah.

Baca Selengkapnya

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

38 hari lalu

Kampung Karangkajen Yogyakarta Dipromosikan Sebagai Kampung Religius, Ini Daya Tariknya

Kampung Karangkajen Kecamatan Mergangsan Kota Yogyakarta dikenalkan sebagai Kampung Religius jelang Ramadhan atau awal Maret 2024 ini.

Baca Selengkapnya

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

54 hari lalu

Begini Saran Didiet Maulana Merawat Batik agar Awet dan Tetap Otentik

Desainer dan Direktur Kreatif IKAT Indonesia Didiet Maulana membeberkan cara menjaga kain batik agar tetap awet.

Baca Selengkapnya

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

28 Februari 2024

KBRI Canberra Gelar Promosi Batik di Australia, Potensi Transaksi Capai Rp 200 Juta

Kedutaan Besar RI di Canberra menggelar promosi batik di Balai Kartini, Australia. Agenda tersebut dilaksanakan melalui Atase Perdagangan Canberra bersama Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia (APPMI).

Baca Selengkapnya

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

17 Februari 2024

Piaggio Indonesia Umumkan Setop Produksi Vespa Batik

Lini terakhir dari Vespa Batik ini akan berhenti diproduksi pada Oktober 2024 setelah mencapai total produksi sebanyak 1.920 unit.

Baca Selengkapnya

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

11 Februari 2024

NMAA Kembali Tampil di Pameran Osaka Auto Messe, Pajang Lancer Evo Batik

NMAA kembali tampil dalam pameran modifikasi Osaka Auto Messe (OAM), Jepang, pada 10-12 Februari 2024 dengan memajang Lancer Evo Batik.

Baca Selengkapnya

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

6 Februari 2024

Cerita Pengusaha Batik Yogyakarta Bertahan dari Pandemi Berkat Penjualan Online

Pengusaha batik Yogyakarta selamat dari pandemi berkat penjualan online. Omsetnya juga naik.

Baca Selengkapnya