Garamnya Disegel, Sumatraco Terancam Tak Berproduksi  

Reporter

Editor

Rabu, 17 Agustus 2011 17:46 WIB

TEMPO/Fully Syafi

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Sumatraco Langgeng Makmur terancam tak berproduksi gara-gara penyegelan garam impor oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan pada awal Agustus lalu. "Stok garam kami tinggal sekitar satu minggu lagi," kata Wakil Direktur Sumatraco Langgeng Makmur, Sanny Tan, di Jakarta, Rabu, 17 Agustus 2011.

Jika dalam jangka waktu tersebut tidak ada pasokan garam, Sumatraco terancam tak beroperasi. Sedangkan salah satu sentra penghasil garam di Jawa Barat masih mengalami kelangkaan garam. "Pusat garam di Indramayu saja tidak memiliki stok 11 ribu ton," ujar Sanny.

Sumatraco merupakan industri pemasok garam utama di Jawa Tengah dan sekitarnya yang berkapasitas 1.000 ton per hari. Jika Sumatraco berhenti beroperasi, pasokan garam, terutama untuk industri, dikhawatirkan terganggu. "Apalagi menjelang Lebaran, permintaan sedang naik," tutur Sanny.

Kementerian Kelautan menyegel 11.800 ton garam asal India milik Sumatraco yang tiba di Pelabuhan Ciwandan, Banten, awal Agustus lalu. Kementerian menilai garam impor senilai Rp 7 miliar itu tak memenuhi persyaratan karena izin impornya sudah kedaluwarsa.

Garam itu masuk ke Indonesia berbarengan dengan musim panen garam. Pemerintah melarang impor dalam waktu sebulan sebelum panen raya hingga dua bulan setelah panen raya. Masa panen raya ditetapkan pada Agustus. Dengan demikian, tidak boleh ada impor selama Juli-Oktober.

Ihwal garam impor India, Sanny membantah anggapan bahwa impor itu ilegal lantaran sesuai dengan aturan. Hanya, kapalnya datang telat beberapa hari. Kapal pengangkut berangkat dari India sesuai dengan jadwal, yaitu 18 Juli, dan direncanakan berlabuh pada 28 Juli. "Tapi terjadi gangguan cuaca sehingga kapal terlambat," ujarnya.

Direktur Kimia Dasar Kementerian Perindustrian Tony Tanduk mengatakan impor Sumatraco bukan ilegal, apalagi selundupan. "Semua izinnya ada. Persoalannya hanya karena masuk terlambat saat impor sudah ditutup," katanya. Tony menyarankan solusi penyegelan melalui jalur hukum.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia Franky Sibarani mengusulkan pemerintah agar memberi importir kesempatan untuk reekspor. "Sehingga importir tidak terlalu dirugikan hanya karena kapal terlambat datang. Tak semestinya dimusnahkan," ujarnya.

Kementerian sebetulnya memiliki tiga opsi untuk menuntaskan kisruh garam impor, salah satunya reekspor. "Tapi perusahaannya bilang tidak bisa karena kualitasnya jelek. Hanya Timor Leste yang mau terima dengan harga rendah," kata Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil Sudirman Saad.

Kini tinggal dua opsi lagi. Pertama, pemusnahan garam impor tersebut dengan cara dibuang ke laut seluruhnya. Opsi kedua, garam impor tersebut akan dirampas dan dikuasai oleh negara yang pemanfaatannya kelak dirumuskan oleh Kementerian Keuangan.

"Yang jelas, kami tidak mengizinkan perusahaan itu mendapat perpanjangan izin supaya garam tidak masuk ke pasar," katanya. Sudirman enggan memprediksi waktu eksekusi pemilihan opsi. Namun selama garam impor disegel, biaya penyimpanan menjadi tanggung jawab pemilik.

AGUNG SEDAYU | ROSALINA

Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

1 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

3 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

20 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

33 hari lalu

Berapa Banyak Natrium alias Garam yang Dibutuhkan Tubuh Saban Hari?

Natrium alias garam akan merusak tubuh jka dikonsumsi secara berlebihan, akan tetapi kandungan ini nyatanya pun dibutuhkan untuk tubuh

Baca Selengkapnya

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

47 hari lalu

Tambahan Asam Folat pada Garam Dapat Cegah Cacat Bawaan

Melengkapi garam meja dengan asam folat menjadi strategi diet baru untuk lebih melindungi terhadap cacat bawaan.

Baca Selengkapnya

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

59 hari lalu

Tanda-tanda Tubuh Anak Terlalu Banyak Mengandung Garam

Peningkatan asupan garam dapat menghambat kesehatan anak dalam beberapa cara.

Baca Selengkapnya

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

28 Februari 2024

Produksi Garam Nasional Lampaui Target

Produksi terbesar diperoleh dari sektor produksi garam rakyat yang mencapai 2,2 juta ton,

Baca Selengkapnya

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

10 Februari 2024

Mengenal Garam Celtic dan Manfaatnya bagi Kesehatan

Dipanen secara alami, garam celtic kaya akan magnesium dan mengandung semua mineral yang biasanya hilang dalam garam biasa.

Baca Selengkapnya

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

5 Februari 2024

Cina Dominasi Investasi Asing Sektor Kelautan Indonesia

Nilai investasi di sektor kelautan dan perikanan Indonesia pada 2023 mencapai Rp 9,56 triliun. Cina menjadi investor asing terbesar Indonesia.

Baca Selengkapnya

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

30 Januari 2024

Langkah KKP Hadapi Tuduhan Antidumping dan Countervailing Duties

KKP telah menunjuk pengacara (lawyer) dalam penyelesaian kasus tersebut.

Baca Selengkapnya