TEMPO Interaktif, Jakarta - Eksportir kopi nasional tidak khawatir dengan terjadinya krisis perekonomian di Amerika Serikat. Sebab pasar kopi terbesar tidak hanay Amerika, tapi masih ada negara lain yang berpotensi menjadi pasar kopi Indonesia. Ketua Asosiasi Eksportir dan Indusri Kopi Indonesia (AEKI) , Pranoto Soenart, masyarakat Cina juga mulai banyak yang meminum kopi.
Dalam satu tahun produksi kopi Indonesia yang diserap Cina mencapai 600 ribu ton. "Sekarang pasokan kopi justru sedang berkurang. Kalau permintaan Amerika menurun, kami lempar kopi ke pasar, pasti ada yang ambil," kata Pranoto Soenarto, kepada Tempo, Selasa 9 Agustus 2011.
Pranoto menanggapi pernyataan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, Deddy Saleh, yang mengatakan, eksportir kopi dan karet harus berupaya lebih mencari pasar ekspor baru. Sebab, krisis yang melanda Amerika mungkin akan menyebabkan kurangnya permintaan kedua komoditas tersebut oleh Negeri Abang Sam tersebut.
Pada 2010, nilai ekspor hanya 410 ribu ton. Tahun ini jumlah pengiriman kopi ke luar negeri hanya akan mencapai 390 ribu ton.
Turunnya ekspor pada tahun lalu bukan karena kurangnya permintaan, tapi disebabkan turunnya produksi. Sebagai gambaran, pada 2010, jumlah produksi hanya mencapai 640 ribu ton. Tahun ini, hasil panen juga diperkirakan hanya sebesar 600 ribu ton.
EKA UTAMI APRILIA
Berita terkait
Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara
3 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaPameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar
3 hari lalu
Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah
3 hari lalu
Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.
Baca SelengkapnyaKini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin
5 hari lalu
Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.
Baca SelengkapnyaProduk Indonesia di Mesir Raup Transaksi Potensial Rp 253 Miliar, Didominasi Biji Kopi
6 hari lalu
Nilai transaksi potensial paviliun Indonesia di Cafex Expo 2024, Mesir, capai Rp 253 milir. Didominasi oleh produk biji kopi Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar
6 hari lalu
Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.
Baca SelengkapnyaTerkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka
8 hari lalu
Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.
Baca SelengkapnyaRektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel
8 hari lalu
Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.
Baca SelengkapnyaImpor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik
8 hari lalu
BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.
Baca SelengkapnyaEkspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu
8 hari lalu
BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.
Baca Selengkapnya