TEMPO Interaktif, Jakarta - Pertamina Lubricants melakukan ekspor pelumas perdana untuk jenis kapal (marine) dan otomotif ke Korea Selatan. Menurut Vice President Lubricant Pertamina, Supriyanto Dwi Hutomo, volume ekspor sebanyak 52 kiloliter itu senilai Rp 1 miliar.
Merek Pelumas yang dikirim adalah Medripal 307, Medripal 570, Salyx 440, Fastron Series, dan Meditran Series. Sedangkan pembelinya adalah Hyundai Heavy Industry.
''Dua pekan lagi kami kirim lagi dengan jumlah yang sama,'' kata dia di Unit Produksi Pelumas Pertamina, Selasa, 12 Juli 2011.
Pasar pelumas di Korea Selatan, kata Supriyanto, masih besar. Pengiriman ini baru tahap awal. Ke depan, Pertamina akan menyasar pasar industri dan otomotif. Ekspor ini juga bertujuan menaikkan citra pelumas marine Pertamina.
Saat ini Pertamina telah mengekspor pelumas marine ke Cina dan Singapura. Di Cina, ekspor untuk pasar retail dan industri sudah masuk. Menurut Supriyanto, ekspor pelumas marine ke Australia juga akan dilakukan dalam waktu dekat untuk pasar industri dan retail.
Total ekspor pelumas Pertamina saat ini sudah merambah 15 negara. Ke-15 negara itu di antaranya Belgia, Arab Saudi, Myanmar, Singapura, Taiwan, Filipina, Timor Leste, Malaysia, Bangladesh, Australia, Jepang, dan Cina. Sedangkan untuk Pakistan dan UEA dipasarkan dengan merek Zipex.
Untuk pasar lokal, Pertamina mengklaim mendominasi pasar retail dengan porsi 60 persen. Saingan di pasar ini adalah merek-merek lokal lainnya. Pertamina juga masuk ke pasar industri. Tahun lalu, perusahaan ini menang tender pelumas bagi pembangkit listrk PLN senilai Rp 176 miliar, dengan volume 9.338 kiloliter setahun.
Sedangkan untuk pasar industri, pesaing Pertamina adalah merek-merek dunia. April lalu, misalnya, ExxonMobil menyatakan akan masuk pasar pelumas industri, khususnya untuk sektor pertambangan.
NUR ROCHMI
Berita terkait
ICP Naik US$ 1, Sri Mulyani: Penerimaan APBN Naik Rp 1,1 T
9 Januari 2018
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan APBN bakal diuntungkan dengan kenaikan harga minyak mentah Indonesia (ICP).
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Mentah Naik, Pertamina Bakal Merugi Jual Premium?
27 Desember 2017
Pemerintah diminta meninjau ulang kebijakan harga bahan bakar minyak jenis PSO, khususnya Premium yang dijalankan Pertamina.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Tertekan Kenaikan Persediaan Bensin AS
15 Juni 2017
Harga minyak mentah mengalami penurunan besar dengan minyak
mentah Amerika Serikat jatuh 3,7 persen ke level terendah
tujuh bulan
Pertamina Akuisisi Blok Overseas Tingkatkan Produksi Migas
10 April 2017
PT Pertamina (Persero) menggencarkan akuisisi aset blok minyak dan gas di luar negeri (overseas) yang diperkirakan mampu menyumbang 33 persen produksi
Baca SelengkapnyaImpor Minyak Tiga Negara Asia Ini Naik, Kecuali Cina
28 Februari 2017
Empat negara, yaitu Cina, India, Korea Selatan, dan Jepang tercatat sebagai importir terbesar minyak Iran.
Baca Selengkapnya2016, Produksi Minyak Pertamina Naik 12,3 Persen
13 Februari 2017
Produksi minyak mentah Pertamina pada 2016 naik 12,3 persen
dibanding tahun sebelumnya.
Sentimen Beragam, Harga Minyak Mentah Terdongkrak
10 Februari 2017
Data ekonomi Amerika Serikat dan proyeksi penurunan produksi OPEC membuat harga minyak mentah memanas.
Baca SelengkapnyaPimpinan dan Masa Depan Pertamina
8 Februari 2017
Pemberhentian Direktur dan Wakil Direktur Utama Pertamina secara terhormat melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 3 Februari 2017 mengejutkan sejumlah pihak, internal maupun eksternal. Selain mendadak, pemberhentian itu dilakukan ketika pimpinan Pertamina tersebut justru mampu membawa badan usaha milik negara kebanggaan Indonesia ini mencatatkan kinerja yang sangat baik.
Baca SelengkapnyaBI Perkirakan Harga Minyak Mentah Naik Jadi US$ 47
26 Januari 2017
Kenaikan harga minyak mentah dikhawatirkan mendorong laju inflasi.
Baca SelengkapnyaKeamanan Meningkat, Hasil Eksplorasi Minyak Lampaui Target
16 November 2016
Terjadi gangguan keamanan yang meliputi pencurian peralatan, pencurian minyak, penutupan jalan hingga perusakan material.
Baca Selengkapnya