TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah akan melatih sejumlah petani di Nusa Tenggara Timur untuk meningkatkan produksi kapas nasional. Direktur Tanaman Semusim Kementerian Pertanian, Agus Hasanuddin, mengatakan pelatihan yang berpusat di Sumba Timur itu akan dimulai tahun depan. "Tak seperti pelatihan di kelas, program ini langsung menanam," katanya di Jakarta.
Nusa Tenggara Timur dipilih karena iklim dan tanah di sana cocok untuk mengembangkan industri kapas. "Untuk menanam kapas perlu yang iklim dan cuacanya kering. Pengairan hanya diperlukan pada masa-masa tertentu saja," ujarnya.
Pelatihan akan dibantu tenaga ahli dan dilakukan selama enam bulan. Petani akan dibekali pengetahuan serta diajarkan cara menanam hingga memanen kapas. Program ini bekerja-sama dengan Balai Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pertanian. Selain itu, pemerintah daerah setempat dan didukung PT Ade Agro Industri.
Program ini membutuhkan dana Rp 2,2 miliar. Sebanyak 27,3 persen atau Rp 6 miliar di antaranya berasal dari Kementerian Pertanian, sedangkan sisanya berasal dari pemerintah daerah dan PT Ade Agro Industri.
Data Kementerian Pertanian mentargetkan produksi kapas dari Nusa Tenggara Timur tahun ini mencapai 6.650 ton pada lahan seluas 3.500 hektar. Tahun depan, produksi kapas di sana ditargetkan 8 ribu ton di atas lahan 4 ribu hektar. "Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku serat kapas diperlukan akselerasi pengembangan kapas secara nasional," ujar Agus.
Kebutuhan kapas nasional sebesar 500 ribu ton per tahun, sedangkan produksi kapas tahun ini ditargetken mencapai 21.600 ton.
ROSALINA
Berita terkait
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi
3 hari lalu
Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar
Baca SelengkapnyaPengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia
6 hari lalu
Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi
8 hari lalu
PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.
Baca SelengkapnyaKemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati
8 hari lalu
Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.
Baca SelengkapnyaErupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian
19 hari lalu
Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.
Baca SelengkapnyaGoogle Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India
31 hari lalu
Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun
33 hari lalu
Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.
Baca SelengkapnyaGuru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?
34 hari lalu
Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.
Baca SelengkapnyaPemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian
42 hari lalu
Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur
Baca SelengkapnyaDedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara
45 hari lalu
Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.
Baca Selengkapnya