Sempat Anjlok, Penerbangan Merpati Kembali Ramai

Reporter

Editor

Minggu, 5 Juni 2011 17:15 WIB

Pesawat Merpati. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif, Jakarta - Peristiwa jatuhnya pesawat jenis MA-60 milik Merpati Nusantara Airlines di Teluk Kaimana, Papua Barat pada 7 Mei, sempat membuat tingkat keterisian penumpang turun drastis hingga 68 persen. Namun, saat ini kapasitas penumpang Merpati kembali naik.

"Secara keseluruhan tingkat keterisian naik mencapai 82 persen," ujar Direktur Niaga Merpati Tony Aulia Achmad dalam penerbangan pertama dua pesawat MA-60 dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, menuju Surabaya, Ahad, 5 Juni 2011.

Tony mengatakan, kenaikan load factor akhir-akhir ini dipengaruhi beberapa faktor. Satu diantaranya pernyataan positif dari pemerintah, terutama otoritas penerbangan nasional, menanggapi masalah yang tengah dihadapi perusahaan.

Direktorat Jenderal Perhubungan Udara dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi mengatakan pesawat MA-60 tidak bermasalah. Informasi yang disampaikan manajemen perusahaan yang meyakinkan publik juga menjadi faktor pendorong naiknya tingkat keterisian pesawat.

Sehingga masyarakat pun kembali percaya untuk terbang dengan menggunakan Merpati. Disamping itu, kata Tony, saat ini tengah memasuki puncak musim liburan. Sehingga banyak masyarakat yang berlibur dan menghabiskan waktunya di luar kota.

Hingga Mei 2011, setidaknya perusahaan telah menghasilkan pendapatan mencapai Rp 800 miliar. Namun, pendapatan tersebut telah habis digunakan untuk menalangi biaya akibat peristiwa 7 Mei lalu, dan berbagai operasional lainnya.

Tony berharap pada Juli hingga akhir tahun pendapatan Merpati meningkat sehingga mencapai target pendapatan Rp 1,8 triliun. "Jika ada sisa dari revenue yang telah dikurangi biaya operasional, kami bisa membayarkan utang kepada lessor (pihak yang menyewakan pesawat) sebesar US$ 4,8 juta," ujarnya.

Pada Mei tahun lalu, Merpati terhitung memiliki utang kepada perusahaan penyewaan pesawat sebesar US$ 24,1 juta. Namun pada Mei tahun ini posisi utang berkurang menjadi US$ 4,8 juta.

Direktur Utama Sardjono Jhony Tjitrokusumo mengatakan, pendapatan Merpati pada tahun lalu mencapai Rp 1,9 triliun sebelum audit dengan laba bersih sebesar Rp 243 juta. "Pada 2010 total penumpang kami naik 4 persen dari 2009 mencapai 2,6 juta orang," kata dia.

SUTJI DECILYA

Berita terkait

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

1 jam lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

4 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

5 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

9 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

10 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

11 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

14 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

16 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

22 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

22 hari lalu

Amankah Terbang saat Gerhana Matahari Total?

Beberapa maskapai penerbangan bahkan menawarkan pengalaman khusus untuk perjalanan gerhana matahari total.

Baca Selengkapnya