Gubernur Bank Indonesia (BI) Darmin Nasution (kiri), didampingi Deputi Gubernur BI S Budi Rochadi memberi keterangan pers di Jakarta. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO Interaktif, Jakarta -Bank Indonesia optimistis fluktuasi inflasi berkembang sesuai target jika pemerintah tetap mempertahankan subsidi bahan bakar minyak. Untuk menjaga inflasi sesuai target, Deputi Gubernur BI bidang moneter, Hartadi Sarwono, mengatakan Bank Indonesia harus memperhatikan perkembangan harga komoditas global, baik makanan maupun energi.
“Jika BBM tidak naik, Inflasi tertingginya enam persen, bahkan bisa di bawah 5,5 persen,” kata Hartadi di gedung parlemen pada Senin (23/5) siang tadi. “Opsi BBM kami serahkan pada pemerintah, dan kami tinggal memperhitungkan inflasinya,” ujarnya.
Untuk menghadapi fluktuasi harga komoditas global, Hartadi menerangkan BI akan mengambil langkah menggunakan strategi bauran. Tidak semata-mata mengandalkan tingkat suku bunga. “Misalnya, Imported inflation bisa diatasi dengan kebijakan nilai tukar,” ujarnya.
BI tahun ini menargetkan inflasi berkisar di angka 5 persen plus-minus satu. Sementara asumsi makro Anggaran Pendapatan Belanja Negara 2011 menetapkan inflasi berada di angka 5,3 persen. Fluktuasi harga komdoditas global, kata Hartadi, dapat mempengaruhi inflasi sebesar 0,2 persen. “Itu yang harus diupayakan kebijakannya,” ujarnya.
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
1 Agustus 2023
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.
IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda
30 Juni 2023
IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda
Bahlil Lahadalia, menanggapi rekomendasi Dana Moneter Internasional atau IMF yang meminta Indonesia mencabut larangan ekspor mineral mentah, termasuk nikel, secara bertahap.