Akibat Abu Vulkanik, Lahan di Bromo Gagal Ditanami  

Reporter

Editor

Rabu, 11 Mei 2011 09:00 WIB

Lahan pertanian yang tertutup debu vulkanik gunung bromo di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur. TEMPO/David Priyasidharta
TEMPO Interaktif, Probolinggo - Ratusan hektare lahan pertanian yang dikelola warga suku Tengger di Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo Jawa Timur, gagal ditanami. Sebagian besar lahan pertanian yang berada di Desa Ngadirejo tersebut hingga kini masih tertimbun pasir erupsi Gunung Bromo beberapa waktu lalu.

Ketua Kampung Siaga Bencana Desa Ngadirejo, Atmo, mengatakan wilayah Ngadirejo merupakan yang paling parah yang terkena dampak erupsi Gunung Bromo. "Sebagian besar lahan tidak bisa ditanami," katanya, Rabu, 11 Mei 2011.

Menurut dia, sejumlah warga sudah mencoba untuk menanami lahan pertanian miliknya dengan tanaman jagung. "Sempat tumbuh sebentar, namun tanaman tiba-tiba mati," kata Atmo.

Padahal, warga setempat sangat bergantung pada lahan pertaniannya. Atmo mengatakan jalan satu-satunya adalah membersihkan lahan mereka dari timbunan pasir. Tapi, kata dia, untuk melakukannya butuh tenaga dan biaya yang tidak sedikit. "Diperlukan alat berat untuk membersihkannya," katanya. Namun, alat berat ini pun tak bisa dioperasikan akibat kondisi kontur lahan di Ngadirejo.

Akibat kondisi tersebut, kini sebagian besar lahan pertanian di Ngadirejo tak bisa ditanami dan warga banyak yang kehilangan mata pencahariannya. "Sebagian memilih untuk menjadi buruh tani di desa tetangga yang lahan pertaniannya masih bisa digarap atau merantau ke luar daerah," kata Atmo.

Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Bidang Teknik Produksi Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo, Arif Kurniadi, mengatakan pemerintah hingga saat ini masih belum bisa menemukan solusi kecuali membersihkan pasir yang menimbun lahan pertanian warga. "Selain Desa Ngadirejo, lahan pertanian di Kecamatan Sukapura sampai saat ini belum bisa diolah. Ketebalan abu lebih dari setengah meter," katanya.

Hanya saja, kata dia, untuk bisa membersihkan lahan warga, dibutuhkan anggaran yang sangat besar karena luasnya lahan pertanian yang tertimbun pasir dengan kadar silikat tinggi itu. "Dinas Pertanian dan Dinas Pekerjaan Umum tidak mampu untuk menyelesaikan persoalan ini," kata Arif.

Menurutnya, Kementerian Pertanian dan Kementerian Pekerjaan Umum melalui APBN akan mengucurkan anggaran untuk menyelesaikan masalah yang kini dihadapi warga sekitar Bromo. "Tapi, kami belum tahu kapan realisasinya," kata Arif.

DAVID PRIYASIDHARTA

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

5 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

7 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

8 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

18 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

30 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

32 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

33 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

41 hari lalu

Pemkab Kukar Gelontorkan 700 M untuk Perkuat Sektor Pertanian

Kukar merupakan daerah lumbung pangan bagi Provinsi Kalimantan Timur

Baca Selengkapnya

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

45 hari lalu

Dedikasi Edi Damasnyah Bangkitkan Pertanian Kutai Kartanegara

Program pengairan dan alsintan berdampak pada pertumbuhan ekonomi di Kukar.

Baca Selengkapnya