Terganjal Aturan, Ekspor Kerajinan Kayu Bali Terus Menurun  

Reporter

Editor

Selasa, 5 April 2011 12:08 WIB

TEMPO/Dwianto Wibowo
TEMPO Interaktif, Jakarta -

Denpasar-Ekspor barang-barang kerajinan kayu dari Bali terus mengalami penurunan khususnya ke negara-negara Uni Eropa. Diduga hal itu karena penerapan prosedur yang lebih ketat dalam pencegahan barang-barang dari kayu ilegal.

“Karena itu pengrajin kami membutuhkan pembinaan khusus soal legalitas itu,” kata Ketua Harian Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Bali Ni Wayan Kusumawati, hari ini.

Bali mengapalkan patung dalam berbagai bentuk dan ukuran hasil sentuhan tangan-tangan terampil seniman Bali ke sejumlah negara tujuan ekspor. Sepuluh negara tujuan utama ekspornya adalah Jepang, Amerika Serikat, Singapura, Australia, Hongkong, Italia, Belanda, Taiwan, Inggris dan Perancis.

Pada bulan Januari lalu, ekspor hanya sebesar US$ 4,27 juta menurun 18,53 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 5,34 juta. Sedangkan tahun lalu, ekspor menyumbang devisa US$ 77,8 juta, turun dari US$ 82,4 juta pada tahun sebelumnya dan US$ 92,6 juta pada 2008.

Menanggapi hal itu, Direktur Bina Pengolahan dan Pemasaran Hasil Hutan, Kementerian Kehutanan Firman menyatakan, pemerintah telah menerbitkan kerangka kebijakan verifikasi legalitas kayu dalam mendorong ekspor produksi kayu Indonesia ke pasar internasional. Pada tahun 2009 Indonesia menetapkan kebijakan dalam penilaian kinerja pengelolaan hutan produksi lestari (PHPL) dan penilaian/verifikasi legalitas kayu (VLK).

Implementasi SVLK ini juga akan berlaku bagi industri meubel dan handicraft yang didominasi oleh pengusaha kecil dan mikro , yang memiliki banyak keterbatasan untuk mengimplementasikan sistem ini. “Kami menyadari keterbatasan dalam pendokumentasian rantai produksi, juga keterbatasan modal untuk membangun dan menerapkan serta melakukan assesment terhadap sistem rantai produksinya,” ujarnya.

Bali, kata dia, merupakan salah satu jendela penting bagi implementasi SVLK di Indonesia. Tingginya jumlah pengrajin dengan bahan dasar kayu yang berorientasi ekspor dan keberadaan Bali sebagai halaman depan Indonesia menjadikan implementasi SVLK di Bali akan memberikan nilai yang sangat strategis bagi Indonesia.

Kementerian Kehutanan bersama Multistakeholder Forestry Programe(MFP-KEHATI) akan memfasilitasi pendampingan bagi UKM. Program tersebut akan berlangsung sampai Juli 2011 mendatang. “Diawali dengan pelatihan Chain of Custody bagi pendamping yang,” kata Diah Raharjo,Direktur Program MFP-KEHATI.

ROFIQI HASAN

Berita terkait

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

4 hari lalu

Ekspor Maret 2024 Naik 16,4 Persen tapi Tetap Anjlok Dibanding Tahun Lalu

BPS mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2024 naik 16,40 persen dibanding Februari 2024. Namun anjlok 4 persen dibanding Maret 2023.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

5 hari lalu

Indonesia-Tunisia Gelar Intersesi ke-6, Bahas Peningkatan Perdagangan Bilateral

Delegasi Indonesia dan Tunisia membahas perjanjian perdagangan bilateral di Tangerang. Indonesia banyak mengekspor sawit dan mengimpor kurma.

Baca Selengkapnya

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

16 November 2023

Ekspor Impor Oktober Melemah, Konflik Geopolitik dan Perlambatan Ekonomi Jadi Penyebab

Fajar Hirawan mengatakan kinerja perdagangan ekspor dan impor yang menurun atau terkontraksi pada Oktober 2023 terjadi akibat fenomena global.

Baca Selengkapnya

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

15 November 2023

Terkini: Konser Coldplay di Jakarta Beberapa Jam Lagi, Hungaria Investasi Rp 4,7 Triliun untuk Proyek Tol Nirsentuh di Indonesia

Coldplay akan menyelenggarakan konser perdananya pada hari ini. Kehebohan warganet menjelang hari H terlihat di media massa sejak beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

15 November 2023

Bea Cukai Bantu Produk Kopi dan Perikanan UMKM Masuki Pasar Internasional

Dua unit vertikal Bea Cukai, yakni Bea Cukai Jayapura dan Bea Cukai Labuan Bajo bantu pelaku UMKM realisasikan ekspor produk unggulannya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

26 September 2023

Jokowi Bentuk Satgas Peningkatan Ekspor Nasional, Berikut Isi Tim Pengarahnya

Jokowi melalui Keputusan Presiden Nomor 24 Tahun 2023 membentuk Satuan Tugas Peningkatan Ekspor Nasional.

Baca Selengkapnya

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

11 Januari 2023

Nilai Ekspor Indonesia 2022 Tumbuh 29,4 Persen, Komoditas Apa yang Berkontribusi?

Nilai ekspor Indonesia pada 2022 tumbuh 29,4 persen dengan nilai US$ 268 miliar atau sekitar Rp 4.144 triliun. Beberapa komoditas seperti besi baja, bahan bakar fosil, dan minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) berkontribusi dalam peningkatan tersebut.

Baca Selengkapnya

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

20 Desember 2022

Kinerja Ekspor Mulai Tunjukkan Pelemahan, Sri Mulyani: Kita Harus Waspadai

Sri Mulyani mengatakan sepanjang Januari sampai November pertumbuhan ekspor Indonesia ada di 28,2 persen.

Baca Selengkapnya

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

17 Oktober 2022

Ekspor RI per September Turun 10,99 Persen, BPS Jelaskan Rinciannya

BPS mencatat ekspor Indonesia pada September 2022 sebesar US$ 24,8 miliar.

Baca Selengkapnya

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

15 Juni 2022

Bulan Mei Ekspor Pertanian Tumbuh 20,32 Persen

Secara akumulatif Januari hingga Mei 2022, ekspor pertanian juga mengalami peningkatan.

Baca Selengkapnya