Pemerintah Bantah Data Impor Gula Tak Akurat

Reporter

Editor

Selasa, 8 Februari 2011 15:05 WIB

TEMPO/Hariandi Hafid
TEMPO Interaktif, Jakarta -Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian Gamal Nasir membantah tuduhan asosiasi gula Indonesia soal ketidakakuratan data mengenai produksi gula berbasis tebu dalam negeri. "Saya tidak tau apa yang dikatakan tidak akurat. Kementerian Pertanian berdasarkan situasi selalu mengumpulkan seluruh pabrik gula baik swasta maupun BUMN untuk mengecek berapa produksi masing-masing," ujarnya ketika dihubungi Selasa (8/2).

Hal ini menanggapi pernyataan Ketua Asosiasi Gula Indonesia Faruk Bakrie yang mengatakan ada ketidakakuratan data yang dihimpun pemerintah sehingga pasar dalam negeri dibanjiri gula impor. "Ada overlapping data, kementerian pertanian punya data, kementerian perdagangan data beda, jadi datanya tidak valid, simpang siur," ujarnya saat di sela pembahasan percepatan pembangunan ekonomi di Hotel Borobudur hari ini.

Gamal meyakinkan data yang berada di tiap kementerian terkait gula tak ada yang berbeda. "Semua datanya sama kok, ngga ada yang beda-beda. Kami juga kan selalu rapat dengan dewan gula untuk menghitung produksi, apakah diputuskan impor atau tidak," katanya.

Dia mengakui ada penurunan produksi gula dalam negeri yang berbasis tebu. Dari jumlah produksi sebesar 2,6 juta ton pada 2009 menjadi 2,35 juta ton pada 2010. Penurunan ini, kata dia, akibat musim hujan yang terus menerus sehingga rendemen tebu menjadi berkurang. "Kemarin itu petani menjadi malas karena ada kekhawatiran akibat hujan dan rendemen yang turun," ungkapnya.

Menurut dia, beberapa pabrik gula saat ini ada yang masih melakukan penggilingan tebu. Puncak giling tebu sendiri biasanya pada Februari hingga Mei. Dia meyakini produksi gula tahun ini bisa tercapai sesuai renstra (rencana strategis) yang menetapkan target produksi mencapai 3,8 juta ton, yang dilihat dari beberapa faktor yaitu ketersediaan lahan, revitalisasi pabrik, dan rendemen tebu yang meningkat. "Sentra gula kita paling banyak ada di Pulau Jawa seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat," katanya.

ROSALINA

Berita terkait

Sempat Diungkap Eks Kepala Bea Cukai Yogya, Begini Modus Penyelundupan Gula di Riau yang Rugikan Negara Triliunan

16 Desember 2023

Sempat Diungkap Eks Kepala Bea Cukai Yogya, Begini Modus Penyelundupan Gula di Riau yang Rugikan Negara Triliunan

Menurut penegak hukum itu, penyelundupan gula terjadi sekitar dua tahun. Pada 2023 saja misalnya, PT SIMP mengimpor gula sekitar 8,6 juta kg.

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Penyebab Harga Gula di Dalam Negeri Melambung: India Pemilu Mei

4 Desember 2023

Zulhas Ungkap Penyebab Harga Gula di Dalam Negeri Melambung: India Pemilu Mei

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas mengungkapkan penyebab tingginya harga gula disebabkan harga gula impor sedang merangkak naik.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Tuding Importir Sebabkan Harga Gula Melambung, IKAGI Sebut 4 Hal Ini

9 November 2023

Kepala Bapanas Tuding Importir Sebabkan Harga Gula Melambung, IKAGI Sebut 4 Hal Ini

Ketua IKAGI merespons pernyataan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi yang menyebut importir sebagai penyebab harga gula melonjak belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Kepala Bapanas Blak-blakan soal Penyebab Harga Gula Melambung: Kalau Importir Kerja dengan Benar..

9 November 2023

Kepala Bapanas Blak-blakan soal Penyebab Harga Gula Melambung: Kalau Importir Kerja dengan Benar..

Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi blak-blakan membeberkan alasan harga gula di tingkat retail tembus ke atas Rp 16.000 per kilogram belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Mulai Hari Ini Harga Gula di Retail Naik jadi Rp 16.000 per Kilogram, Ini Penjelasan Detail Bapanas

9 November 2023

Mulai Hari Ini Harga Gula di Retail Naik jadi Rp 16.000 per Kilogram, Ini Penjelasan Detail Bapanas

Bapanas per hari ini memberlakukan relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen dari Rp 14.500 per kilogram menjadi Rp 16.000 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Lantik Kembali Amran Sulaiman jadi Mentan, Ekonom Ini Ingatkan Jorjoran Impor Beras dan Gula di Masa Lalu

25 Oktober 2023

Jokowi Lantik Kembali Amran Sulaiman jadi Mentan, Ekonom Ini Ingatkan Jorjoran Impor Beras dan Gula di Masa Lalu

Ekonom Celios sangat menyayangkan kembali dilantiknya Amran Sulaiman sebagai Menteri Pertanian (Mentan) oleh Presiden Jokowi. Ini sebabnya.

Baca Selengkapnya

Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk

16 Oktober 2023

Harga Gula Kian Melonjak, Kepala Badan Pangan Minta Impor Secepatnya Masuk

Badan Pangan Nasional mengatakan salah satu penyebabnya adalah realisasi impor gula yang rendah. Berdasarkan catatan Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri, tutur Arief, realisasi impor gula saat ini hanya 26 persen.

Baca Selengkapnya

Keran Impor Gula dan Jagung Industri Akan Dibuka, Mendag: Kita Lihat Perkembangan, Jangan Sampai Terlambat

9 Oktober 2023

Keran Impor Gula dan Jagung Industri Akan Dibuka, Mendag: Kita Lihat Perkembangan, Jangan Sampai Terlambat

Pemerintah akan mengimpor gula dan jagung industri untuk mengatasi kenaikan harga dua komoditas tersebut di Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Tidak Akan Panggil Zulkifli Hasan dalam Perkara Dugaan Korupsi Impor Gula

7 Oktober 2023

Kejaksaan Agung Tidak Akan Panggil Zulkifli Hasan dalam Perkara Dugaan Korupsi Impor Gula

Kejaksaan Agung menyatakan dugaan korupsi dalam kebijakan impor gula tak berkaitan dengan Zulkifli Hasan.

Baca Selengkapnya

Terkini: Kekayaan Syahrul Yasin Limpo, Sosok Siti Nurbaya Menteri Nasdem yang Tersisa di Kabinet Jokowi

5 Oktober 2023

Terkini: Kekayaan Syahrul Yasin Limpo, Sosok Siti Nurbaya Menteri Nasdem yang Tersisa di Kabinet Jokowi

Terkini: rekam jejak dan harta Syahrul Yasin Limpo, sosok Siti Nurbaya menteri dari Nasdem yang tersisa di kabinet Jokowi.

Baca Selengkapnya