Minyak Brent Tembus US$ 100 Per Barel

Reporter

Editor

Selasa, 1 Februari 2011 11:24 WIB

Kapal tanker mengisi BBM di pelabuhan pengolahan minyak mentah di Refinery Unit (RU-5), Balikpapan, Kalimantan Timur. ANTARA/Yudhi Mahatma

TEMPO Interaktif, New York--Harga minyak mentah pada perdagangan Senin (31/1) di bursa komoditas New York ditutup pada level tertinggi dalam dua tahun terakhir karena para pedagang khawatir terhadap demonstrasi yang terjadi di Mesir. Kecemasan terusan Suez akan ditutup karena ketidakstablian politik di Mesir hingga bisa mengganggu distribusi minyak dunia. Hal ni membuat harga minyak kembali melonjak.

Harga minyak untuk kontrak bulan Maret kembali naik US$ 2,85 (3,19 persen) menjadi US$ 92,19 per barel. Sehingga dalam dua hari terakhir telah naik US$ 6,55 (7,65 persen) di New York Mercantile Exchange. Bahkan harga minyak untuk antaran bulan Juli hari ini kembali naik US$ 1,96 menjadi US$ 97,53 per barel.

Harga minyak mentah laut utara (Brent) yang diperdagangkan di bursa komodita s London juga naik US$ 1,59 (1,6 persen) menjadi 101,01 per barel yang merupakan level tertingginya sejak 26 September 2008. Harga tertingginya yang pernah dicapai sejak 3 Oktober 2008.


Analis dari Moody’s Ekonomy.com, Melanie Bowler mengungkapkan berlanjutnya gejolak politik di Mesir merupakan ancaman terhadap stabilitas pasar keuangan global dan menambah tekanan terhadap tingginya harga minyak dunia.

“Sebenarnya Mesir bukan negara produsen utama minyak di Timur Tengah yang produksinya terus menurun sejak pertengahan 1990 hanya 685 ribu per barel,” ujar Bowler. Dibandingkan dengan produksi minyak Arab Saudi yang mencapai 12 juta per barel.

Namun, Mesir merupakan rute transit utama distribusi minyak dunia. Hampir 2 juta barel per hari minyak dikapalkan melalui terusan Suez, dan menyalurkan minyak 1 juta barel lewat pipa. Gangguan kanal dan pipa dikawasan tersebut akan mengalihkan kapal tanker melalui ujung selatan Afrika yang akan menyebabkan kenaikan biaya transportasi secara signifikan.

Analis dari Barclay mengatakan, terusan Suez sebenarnya tidak langsung dibawah ancaman krisis politik di Mesir. “Dan kami yakin pengiriman minyak tidak akan mengalami gangguan yang serius,” dalam analisa hariannya.

Sedangkan harga emas di bursa New York malah turun US$ 6,9 (0,51 persen) menjadi 1.333,8 per troy ounce. Namun hari ini dipasar Asia kembali naik US$ 3,1 (0,23 persen) ke US$ 1.336,9 per tory ounce.

Indeks dolar AS terhadap enam mata uang rival utamanya siang ini turun 0,162 (0,21 persen) menjadi US$ 77,569.

MARKETWATCH/ VIVA B. KUSNANDAR

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

1 hari lalu

Harga Minyak Dunia Turun, Analis: Gara-gara Cadangan Minyak AS Melimpah

Cadangan minyak Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan sebesar 7,3 juta barel pada pekan yang berakhir pada 26 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

9 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

16 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

16 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

17 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

17 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya