BI Optimistis Inflasi Inti Dibawah 5 Persen

Reporter

Editor

Jumat, 7 Januari 2011 17:01 WIB

Suasana pedagang sayur mayur di Pasar Senen, Jakarta (25/11). Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga-harga beberapa kebutuhan pokok dan sayur mayur di Jakarta mulai merangkak naik. TEMPO/Subekti.

TEMPO Interaktif, Jakarta -Bank Indonesia optimistis inflasi inti tahun ini bakal dibawah 5 persen. "Inflasi inti tidak akan lebih dari lima persen," ujar Direktur Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter Bank Indonesia Perry Warjiyo Perry saat ditemui wartawan di kompleks Bank Indonesia, Jumat (7/1).

Bank Indonesia menyadari risiko tekanan inflasi semakin meningkat. Misalnya akibat beberapa kebijakan pemerintah seperti harga pokok penjualan (HPP) beras, pupuk dan pengurangan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Selain itu risiko tekanan inflasi juga datang dari harga komoditas internasional. "Itu semuanya akan diwaspadai," kata Perry. Kenaikan harga komoditas internasional sudah terjadi sejak tahun lalu. Adapun tahun ini, kenaikan komoditas internasional diramalkan tidak terlalu signifikan.

Perry melanjutkan, untuk memitigasi eskpetasi inflasi tahun ini, BI berkoordinasi dengan pemerintah dengan menggerakkan tim inflasi daerah (TPID). Sementara itu, pemerintah diharapkan bisa menjalanan fungsinya sebagaimana semestinya seperti mengoptimalkan peran Badan Urusan Logistik (BULOG).

"Jadi BI dengan pemerintah bekerjasama untuk mengendalikan inflasi dari semua faktornya. pemerintah fokusnya lebih banyak bagaimana mengendalikan volatile food. Bagaimana kenaikan administrater price tidak meningkatkan ekpetasi inflasi," ujar Perry.

BI bekerja memitigasi ekspetasi inflasi ini dari sisi fundamental. "Bagaimana mencermati harga komoditas internasional dampaknya tidak tinggi pada core inflation, bagaimana kita tentukan nilai tukar ke depan, bagaimana kita mengarahkan ekspetasi inflasi. BI stand ready untuk menempuh further measure," tutur Perry.

Rapat Dewan Gubernur juga sudah menempuh kebijakan bauran moneter dan makroprudential untuk menciptakan iklim moneter yang kondusif. Diharapkan ini mampu memitigasi inflasi. Kebijakan tersebut tidak hanya mengandalkan suku bunga acuan, tapi juga instrumen intervensi valas, nilai tukar rupiah, dan pengetatan likuiditas domestik serta capital inflow.

Kepala Riset Ekonomi Direktorat Kebijakan Moneter Bank Indonesia Iskandar Simorangkir sebelumnya menyatakan, Bank Indonesia berpeluang merespons kebijakan moneter jika inflasi inti bergerak menembus 5 persen ke arah 6 persen. Kebijakan moneter yang dimaksud termasuk BI Rate.

Iskandar menyatakan, inflasi year on year 6,96 persen kemarin dipengaruhi oleh supplay shock dan kondisi iklim yang tidak menentu. Karena itu, inflasi inti masih bisa terkendali di 4,28 persen. Karena itu, cukup beralasan jika bank sentral mempertahankan BI Rate di 6,5 persen kemarin.

Advertising
Advertising

FEBRIANA FIRDAUS

Berita terkait

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

58 hari lalu

Cetak Petani Milenial untuk Tangani Inflasi di Nusa Tenggara Timur

Kabupaten Timor Tengah Selatan NTT menginisiasi program cetak petani milenial. Mereka diajari tanam cabai hingga bawang.

Baca Selengkapnya

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

17 Oktober 2023

Mengenal Apa itu inflasi, Jenis, dan Dampaknya

Inflasi adalah istilah yang merujuk pada kondisi di mana harga barang mengalami kenaikan. Berikut dampak yang ditimbulkan karena inflasi.

Baca Selengkapnya

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

31 Agustus 2023

Inflasi 15 Provinsi di Atas Nasional, Jokowi Minta Pemda Rajin Cek ke Lapangan

Jokowi menyebutkan terdapat 15 provinsi dan kabupaten/kota yang laju inflasinya di atas tingkat nasional meskipun sudah di bawah 5 persen.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

1 Agustus 2023

Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023

Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

1 Agustus 2023

Sri Mulyani: Inflasi Kembali ke Sasaran, Lebih Cepat dari Perkiraan

Sri Mulyani memperkirakan inflasi dapat tetap terkendali.

Baca Selengkapnya

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

1 Agustus 2023

Inflasi Tahunan Juli 3,08 Persen, Sektor Transportasi, Makanan dan Rokok Penyumbang Terbesar

BPS mencatat inflasi tahunan pada Juli 2023 sebesar 3,08 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

31 Juli 2023

Ekonom Prediksi Inflasi Tahunan 3,6 Persen: El Nino Perlu Diantisipasi dengan Hati-hati

Ekonom dari Bank Mandiri, Faisal Rachman, memperkirakan inflasi tahunan terus menurun sepanjang paruh kedua 2023.

Baca Selengkapnya

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

30 Juli 2023

ASDP Jelaskan Faktor Pembentuk Tarif Baru Angkutan Penyeberangan yang Mulai Berlaku 3 Agustus

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menerapkan penyesuaian tarif angkutan pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

3 Juli 2023

BPS Catat Inflasi Tahunan Juni 2023 3,52 Persen, Terendah sejak April 2022

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi secara tahunan atau year on year pada periode Juni 2023 sebesar 3,52 persen.

Baca Selengkapnya

IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

30 Juni 2023

IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda

Bahlil Lahadalia, menanggapi rekomendasi Dana Moneter Internasional atau IMF yang meminta Indonesia mencabut larangan ekspor mineral mentah, termasuk nikel, secara bertahap.

Baca Selengkapnya