Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, harga rata-rata nasional pada Desember untuk beras mencapai Rp 7.032 per kilogram. Harga beras pada Desember lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang hanya Rp 6.797 per kilogram.
Sementara itu, harga gula pada Desember sudah mencapai Rp 11.149 per kilogram. Bulan lalu, harga gula hanya Rp 11.026 per kilogram.
Harga bahan pokok selain beras dan gula juga naik sekitar Rp 100-Rp 300 per kilogram. Dari data Kementerian Perdagangan, harga minyak goreng curah masih sekitar Rp 10.700 per kilogram. Harga minyak goreng naik sekitar Rp 200,- dibandingkan bulan lalu.
Sementara harga daging ayam saat ini sekitar Rp 25.780 per kilogram. Harga daging ayam juga naik sekitar Rp 300 dari bulan lalu. Adapun, harga daging sapi masih sekitar Rp 67.887 per kilogram. Bahkan lebih rendah daripada harga daging sapi pada November yang sebesar Rp 67.887 per kilogram.
Gunaryo menambahkan, untuk menghadapi masa panen yang berakhir, pemerintah telah mengeluarkan kebijakan impor beras. "Kebijakan tersebut untuk meredam harga," kata dia.
Saat ini, kata dia, Badan Urusan Logistik (Bulog) sudah menggelontorkan berasnya ke daerah. "Untuk menjaga harga agar tidak melonjak," kata dia.
Untuk komoditas gula, kata Gunaryo, masyarakat diminta tidak perlu khawatir. "Masih ada stok sekitar 400 ribu ton untuk mengisi kebutuhan dua bulan ke depan," kata dia. Selain itu, pada akhir tahun, Indonesia masih memiliki stok 800 ribu ton gula, sehingga bisa mengisi kebutuhan saat tidak giling.
Diperkirakan, pada awal Januari depan gula impor sudah mulai masuk. "Mau tidak mau, pedagang akan melepas gula ke pasar dan harga kembali turun," ujarnya.
Menurut Gunaryo, Hari Raya Natal dan Tahun Baru 2011 tidak berpengaruh besar pada kenaikan harga bahan pokok. "Memang ada pengaruhnya tapi, tetapi tidak sehebat saat puasa dan Lebaran," ujarnya.
Untuk itu, dia menjamin, harga bahan pokok tidak akan melonjak menjelang akhir tahun. "Sebab, sebenarnya barang-barang itu sekarang sudah ada di pasar," kata dia.
Eka Utami Aprilia
