Impor Mesin dari Cina, Capai 25 Persen

Reporter

Editor

Kamis, 2 Desember 2010 16:02 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta - Impor mesin asal Cina ke Indonesia mencapai 20-25 persen dari total impor mesin. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), impor mesin dan peralatan untuk kelompok pos tarif (Harmonized System/HS) 84 dan 85 mencapai US$ 29 miliar.


"Paling dominan di mesin energi atau kelistrikan yang bisa mencapai rata-rata 30 persen," kata Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian, Kementerian Perindustrian C. Triharso, melalui pesan pendek kepada Tempo, Kamis (2/12).

Sebelumnya, Kementerian Perdagangan menyatakan, angka impor Indonesia dari Cina pada Januari-September 2010 mencapai US$ 9,31 miliar. Impor meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar US$ 8,92 miliar.

Peningkatan impor di antaranya karena bertambahnya impor barang modal dan bahan baku penolong. "Tambahan impor bahan baku sebesar US$ 2,9 miliar. Sementara tambahan impor barang modal sebesar US$ 1,5 miliar," kata Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu.

Triharso juga mengakui, impor mesin yang merupakan barang modal memang mengalami kenaikan. "Angka sementara menunjukkan kenaikan sebesar 4-5 persen," ujarnya.

Dia menambahkan, mesin-mesin Cina yang diimpor cirinya tidak memiliki standar atau spesifikasi dengan presisi tinggi. Maka, harganya lebih murah.

Saat ini, lanjut Triharso, sudah ada kesadaran dari industri mulai berpikir dua kali untuk beli mesin-mesin Cina. "Sebab, perlu diteliti lagi spesifikasi teknis dan kehandalannya," ujarnya.

Namun, kata Triharso, kenyataan tersebut belum berarti bahwa impor mesin Cina akan menurun tahun depan. "Belum semua konsumen yang berfikir demikian, masih banyak yang belum mampu memberikan keberpihakan kepada industri lokal. Padahal industri dalam negeri sebetulnya unggul," kata dia.

Ke depan, pemerintah berharap agar kalangan industri juga membeli mesin-mesin dalam negeri. "Secara prinsip, mesin dalam negeri siap bertarung dengan impor Cina dengan spesifikasi yang sama," ujarnya.

Memang, mesin asal Indonesia belum bisa bertanding harga dengan mesin Cina. "Tapi, kalau hasil yang kurang baik masih bisa dikejar," kata Triharso.

Eka Utami Aprilia

Berita terkait

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

21 jam lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

23 jam lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

2 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

3 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

4 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

5 hari lalu

Impor Maret 2024 Turun 2,6 Persen, Impor Bahan Baku Turun tapi Barang Konsumsi Naik

BPS mencatat impor pada Maret 2024 turun 2,6 persen secara bulanan. Impor bahan baku dan bahan penolong turun, tapi barang konsumsi naik.

Baca Selengkapnya

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

5 hari lalu

BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen

Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.

Baca Selengkapnya

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

5 hari lalu

Indonesia Targetkan Nilai Ekspor Kopi ke Mesir Tahun Ini Tembus Rp 1,5 Triliun

Atase Perdagangan Kairo, M Syahran Bhakti berharap eksportir kopi Indonesia dapat memenuhi permintaan dari Mesir pada 2024 ini di atas Rp 1,5 triliun.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

6 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Indonesia Perlu Tingkatkan Ekspor untuk Cegah Kenaikan Harga Komoditas

Indonesia perlu meningkatkan volume ekspor untuk menghindari kenaikan harga komoditas akibat konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya