TEMPO Interaktif, Jakarta -Kepala Badan Pusat Statistik Rusman Heriawan memprediksi bahwa inflasi bulan November 2010 bisa mencapai plus minus 0,5 persen. Pendorongnya antara lain tren kenaikan harga beras yang cukup tinggi. "Kita hampir pasti November ini bukan inflasi rendah, tapi yang terjadi adalah mungkin inflasi 0,5 plus minus," kata Rusman di Kantor Presiden, Kamis (25/11).
Kenaikan harga beras bulan ini, mencapai 2 persen. Sementara secara akumulatif setahun dalam periode November 2009-November 2010 mencapai 28 persen. "Minggu ini kan makin kelihatan perkembangan, tapi memang inflasi," katanya. Selain beras juga bisa disumbang komoditas lain, namun dia berharap harga komoditas lainnya dapat menurun.
Adapun inflasi year on year menurut Rusman, inflasi tahunan di bulan Oktober 2010 sudah mencapai 5,35 persen. Dia menyatakan ada fakta bahwa bulan November tahun lalu itu malah terjadi deflasi -0,03 persen. "Tapi mudah-mudahan belum tembus ke 6 persen. Soalnya kemarin deflasi jadi berapapun angkanya kalau positif pasti naik dia, year on yearnya November ke November," katanya.
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
1 Agustus 2023
Sri Mulyani Catat Permintaan Domestik Dorong Pertumbuhan Ekonomi Triwulan II 2023
Perekonomian triwulan II 2023, kata Sri Mulyani diprakirakan masih tumbuh kuat, ditopang peningkatan konsumsi rumah tangga dan tren ekspansif aktivitas manufaktur.
IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda
30 Juni 2023
IMF Minta RI Pertimbangkan Larangan Ekspor Nikel, Bahlil Ungkap Standar Ganda
Bahlil Lahadalia, menanggapi rekomendasi Dana Moneter Internasional atau IMF yang meminta Indonesia mencabut larangan ekspor mineral mentah, termasuk nikel, secara bertahap.